Al Anwar-Hikmah, Atas Arab Bawah Amerika
Al Anwar-Hikmah, Atas Arab Bawah Amerika, menyikapi model pakaian yang muncul menurut terend zaman kini ini, sanggup digambarkan akan tingkah laris yang sesuai dengan final zaman. Batasan Aurot wanita.
Tampil baiklah tampaknya merupakan tuntutan bagi kaum Hawa. Bahkan hingga ada yang bilang “wanita itu lebih takut renta dari pada mati”, wah mengerikan ya….maka dari itu tidak usah keheranan kalau banyak sekali perempuan yang melaksanakan operasi botox, plastik dan operasi silikon, tetapi semoga saja ini tidak terjadi pada muslimah-muslimah di lingkungan sekitar kita.
Berjilbab merupakan ciri spesifik bagi dewasa muslimah.
Kalau zaman dulu fatayat –fatayat (Fatayat identik dengan sebutan bagi dewasa muslimah zaman dulu) menggunakan jilbab sambil mengenakan pakaian yang lebar, bawahanya sarung dan rok yang menjulur ke bawah hingga menutupi kepingan mata kaki, terlihat sangat anggun, sopan dan berwibawa.
Namun, keadaan kini ini berbalik 360 derajat, memang benar sih masih menggunakan jilbab tapi mereka mengkolaborasikanya dengan baju dan celana yang serba ketat sehingga terlihat lekuk-lekuk badan gemulai mereka yang akan menjadikan efek samping bagi para laki-laki yang melihatnya. Aurat kan bukan kepala saja…
Akhirnya, antara yang islami dan yang bukan islami pun menjadi campur dengan alasan gaul, pede dan modern.
Sebenarnya alasan itu masih sangat tidak pas bagi para dewasa muslimah untuk tetap tampil dengan gaya yang western ini. Soalnya, syari’at islam itu mengajarkan tutup aurat dengan tepat toh intinya kebaikan itu juga kembali pada si pelaksananya sendiri.
Disamping itu berpakaian yang sopan juga menghindarkan para dewasa muslimah supaya tidak terjebak dalam mara ancaman yang biasanya tidak mereka sadari. Ingat kata Bang Napi “ Kejahatan itu timbul alasannya yakni adanya kesempatan, Waspadalah!”.
Selain itu berpakaian ala amerika juga tidak syak dan semestinya juga tidak pantas bagi para dewasa muslim kini ini lebih-lebih dewasa muslimah yang biasanya kepingan atas pakai jilbab sedangkan yang bawah pakai celana jin, orang yang melihatnya pun akan merasa hambar.
Kalau kita sadar bahwasanya kecantikan itu kan tidak terpancar dari model gaya busananya yang modern akan tetapi kecantikan itu bersinar dari perilaku sopan santunya dan salah satu perilaku sopan santun seorang perempuan itu terlihat dari model dandanan dan busananya yang tertutup, pastinya akan lebih terlihat anggun dan berwibawa….
Rasulullah pernah bersabda, “Dua golongan orang yang merupakan calon pengisi neraka yang belum saya lihat mereka itu : Laki-laki yang mempunyai cemeti/ cambuk bagaikan ekor sapi yang dengannya mereka memukuli orang, dan wanita-wanita yang kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang) mailat mumilat (menyimpang dari kebenaran dan mengajak orang lain untuk menyimpang) (HR Muslim).
Sabda Nabi yang berbunyi “kasiyat ‘ariyat” mempunyai beberapa penafsiran sebagai berikut :
1. Bahwa mereka itu berpakaian dengan pakaian pendek yang tidak menutupi aurat yang harus ditutup,
2. dan ditafsirkan bahwa mereka mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi kulitnya dari pandangan di baliknya,
3. dan ditafsirkan juga bahwa mereka mengenakan pakaian ketat yang memang menutupi kulit dari pandangan namun tetap menampakan lekuk dan bentuk kemolekan badan wanita.
Dari Usamah bin Zaid, ia pernah berkata,
“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu saya memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab, ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia menggunakan baju rangkap di dalamnya alasannya yakni saya khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (HR. Ahmad).
So, bagaimanakah hukumnya menggunakan baju-baju ketat menyerupai itu? Mungkin kita sudah sanggup menyimpulkanya sendiri kan. Maka dari itu, perempuan muslim Indonesia wajib bersyukur alasannya yakni menutup aurat di negara kita ini masih didukung oleh aneka macam lapisan pemerintahan dan masyarakat sosial, kalau kita mau menengok negara Prancis di sana menutup aurat, menggunakan cadar dan jilbab malah dikenakan denda. Oleh alasannya yakni itu marilah rasa syukur itu kita ungkapkan dengan cara berbusana yang baik dan tepat dalam menutupi badan kita.
Lagi pula modern itu bukan berarti harus bergaya buka-bukaan dan menggunakan busana “ You Can See”. Justru sebaliknya, modern itu harus menutup auratnya. Zaman jahiliyyah dahulu sarat dengan gaya buka-bukaan dan memamerkan aurat, gres ketika cahaya Islam muncul perempuan ditinggikan derajatnya dengan syari’at menutup aurat.
Kalau modern dan kecanggihan itu harus diekspresikan dengan gaya buka-bukaan bahwasanya hewan-hewanlah yang sepatutnya dinobatkan sebagai makhluk yang paling canggih dan modern alasannya yakni mereka selalu hidup telanjang.
Sekian teman sedikit mengembangkan ihwal Atas Arab Bawah Amerika ini, semoga sanggup mengambil pelajaran yang ada di dalamnya.
sumber ppalanwar.com
Al Anwar-Hikmah, Atas Arab Bawah Amerika
Sepertinya perempuan zaman kini ini kurang berhasil dalam perjuangan menutup aurat. Pasalnya mereka menutup badan mereka dengan dalih yang penting aurat tertutup, tidak sanggup dilihat, rapat dan tidak sanggup dipandang kulitnya. Yang penting lagi bagi mereka, meskipun pakai jilbab tapi tidak menghambat mereka untuk tetap eksis mengikuti mode dan fashion yang trendy pada masa kini.
Tampil baiklah tampaknya merupakan tuntutan bagi kaum Hawa. Bahkan hingga ada yang bilang “wanita itu lebih takut renta dari pada mati”, wah mengerikan ya….maka dari itu tidak usah keheranan kalau banyak sekali perempuan yang melaksanakan operasi botox, plastik dan operasi silikon, tetapi semoga saja ini tidak terjadi pada muslimah-muslimah di lingkungan sekitar kita.
Berjilbab merupakan ciri spesifik bagi dewasa muslimah.
Kalau zaman dulu fatayat –fatayat (Fatayat identik dengan sebutan bagi dewasa muslimah zaman dulu) menggunakan jilbab sambil mengenakan pakaian yang lebar, bawahanya sarung dan rok yang menjulur ke bawah hingga menutupi kepingan mata kaki, terlihat sangat anggun, sopan dan berwibawa.
Namun, keadaan kini ini berbalik 360 derajat, memang benar sih masih menggunakan jilbab tapi mereka mengkolaborasikanya dengan baju dan celana yang serba ketat sehingga terlihat lekuk-lekuk badan gemulai mereka yang akan menjadikan efek samping bagi para laki-laki yang melihatnya. Aurat kan bukan kepala saja…
Akhirnya, antara yang islami dan yang bukan islami pun menjadi campur dengan alasan gaul, pede dan modern.
Sebenarnya alasan itu masih sangat tidak pas bagi para dewasa muslimah untuk tetap tampil dengan gaya yang western ini. Soalnya, syari’at islam itu mengajarkan tutup aurat dengan tepat toh intinya kebaikan itu juga kembali pada si pelaksananya sendiri.
Disamping itu berpakaian yang sopan juga menghindarkan para dewasa muslimah supaya tidak terjebak dalam mara ancaman yang biasanya tidak mereka sadari. Ingat kata Bang Napi “ Kejahatan itu timbul alasannya yakni adanya kesempatan, Waspadalah!”.
Selain itu berpakaian ala amerika juga tidak syak dan semestinya juga tidak pantas bagi para dewasa muslim kini ini lebih-lebih dewasa muslimah yang biasanya kepingan atas pakai jilbab sedangkan yang bawah pakai celana jin, orang yang melihatnya pun akan merasa hambar.
Kalau kita sadar bahwasanya kecantikan itu kan tidak terpancar dari model gaya busananya yang modern akan tetapi kecantikan itu bersinar dari perilaku sopan santunya dan salah satu perilaku sopan santun seorang perempuan itu terlihat dari model dandanan dan busananya yang tertutup, pastinya akan lebih terlihat anggun dan berwibawa….
Rasulullah pernah bersabda, “Dua golongan orang yang merupakan calon pengisi neraka yang belum saya lihat mereka itu : Laki-laki yang mempunyai cemeti/ cambuk bagaikan ekor sapi yang dengannya mereka memukuli orang, dan wanita-wanita yang kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang) mailat mumilat (menyimpang dari kebenaran dan mengajak orang lain untuk menyimpang) (HR Muslim).
Al Anwar-Hikmah, Atas Arab Bawah Amerika
Sabda Nabi yang berbunyi “kasiyat ‘ariyat” mempunyai beberapa penafsiran sebagai berikut :
1. Bahwa mereka itu berpakaian dengan pakaian pendek yang tidak menutupi aurat yang harus ditutup,
2. dan ditafsirkan bahwa mereka mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi kulitnya dari pandangan di baliknya,
3. dan ditafsirkan juga bahwa mereka mengenakan pakaian ketat yang memang menutupi kulit dari pandangan namun tetap menampakan lekuk dan bentuk kemolekan badan wanita.
Dari Usamah bin Zaid, ia pernah berkata,
“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu saya memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab, ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia menggunakan baju rangkap di dalamnya alasannya yakni saya khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (HR. Ahmad).
So, bagaimanakah hukumnya menggunakan baju-baju ketat menyerupai itu? Mungkin kita sudah sanggup menyimpulkanya sendiri kan. Maka dari itu, perempuan muslim Indonesia wajib bersyukur alasannya yakni menutup aurat di negara kita ini masih didukung oleh aneka macam lapisan pemerintahan dan masyarakat sosial, kalau kita mau menengok negara Prancis di sana menutup aurat, menggunakan cadar dan jilbab malah dikenakan denda. Oleh alasannya yakni itu marilah rasa syukur itu kita ungkapkan dengan cara berbusana yang baik dan tepat dalam menutupi badan kita.
Lagi pula modern itu bukan berarti harus bergaya buka-bukaan dan menggunakan busana “ You Can See”. Justru sebaliknya, modern itu harus menutup auratnya. Zaman jahiliyyah dahulu sarat dengan gaya buka-bukaan dan memamerkan aurat, gres ketika cahaya Islam muncul perempuan ditinggikan derajatnya dengan syari’at menutup aurat.
Kalau modern dan kecanggihan itu harus diekspresikan dengan gaya buka-bukaan bahwasanya hewan-hewanlah yang sepatutnya dinobatkan sebagai makhluk yang paling canggih dan modern alasannya yakni mereka selalu hidup telanjang.
Sekian teman sedikit mengembangkan ihwal Atas Arab Bawah Amerika ini, semoga sanggup mengambil pelajaran yang ada di dalamnya.
sumber ppalanwar.com
Post a Comment for "Al Anwar-Hikmah, Atas Arab Bawah Amerika"