Habitat Ikan Lele (Walking Catfish) Secara Detail
Habitat Ikan Lele jenis ikan konsumsi maupun sanggup juga dijadikan ikan hias air tawar. Lele salah satu ikan yang mempunyai harga ekonomis, maka tak heran jikalau banyak yang sudah membuka budidaya ikan lele ini, baik di bak tembok, terpal, dan bak tanah.
Namun, sebelum mengetahui cara budidaya lele lengkap alangkah baiknya untuk kita ketahui dulu kebiasaan makan, kebiasaan hidup, berkembangbiak, dan semua ciri-ciri ikan lele saat hidup liar di alam bebas. Karena hal ini akan menyebabkan kita tahu bagaimana cara merawat lele semoga tidak mati, untuk itu berikut ini habitat ikan lele di alam bebas.
Phyllum : Chordata (hewan bertulang belakang)
Kelas : Pisces (bangsa ikan yang mempunyai insang untuk bernafas)
Subkelas : Teleostei (Ikan bertulang belakang)
Ordo : Ostariopysi (ikan yang di rongga perutnya sebelah atas ada tulang sebagai alat perlengkapan keseimbangan yang dikenal sebagai tulang Weber)
Subordo : Siluroidea (ikan yang mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin atau tidak bersisik)
Famili : Claridae (sekelompok ikan yang mempunyai bentuk kepala gepeng dan mempunyai alat pernafasan tambahan)
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batracus
Nama Inggris : Walking Catfish, pla duk dam
Nama Lokal : Lele (jawa), kalang (Sumatera), Pintet (Kalimantan), Keling/keli (Makasar), Lindi (Jawa Tengah).
Jenis-jenis ikan lele : Berdasarkan warnanya dikenal ada 3 jenis ikan lele, yaitu:
- Hitam, yang umumnya ditemuka sebagai ikan tangkapan maupun ikan peliharaan.
- Putih (albino)
- Lele Belang (Hitam putih), keduanya biasanya dijadikan ikan hias yang di pajang di akuarium maupun bak taman, meskipun rasanya tidak berbeda dengan yang hitam.
Ciri-Ciri Morfologi Ikan Lele
Sebelum mengenal habitat ikan lele, kita akan lanjutkan ciri morfologinya. Ikan lele mempunyai bentk tubuh yang agak berbeda dengan ikan-ikan kebanyakan. Jika ikan mas, ikan tawes, ikan gurame mempunyai bentuk tubuh pipih ke samping (compressed) dan ikan belut boleh dikatakan mempunyai potongan melintang bulat, maka agak sulit untuk ikan lele.
- Tengah badannya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih ke bawah (compressed), sedangkan potongan belakang tubuhnya berbentuk pipih ke samping. Kaprikornus pada seekor lele ditemukan lengkap 3 bentuk potongan melintang, yaitu pipih ke bawah, bulat, dan pipih ke samping.
- Kepala potongan atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini embentuk ruangan rongga di atas insang. Disinilah terdapat alat pernafasan komplemen yang tergabung dengan busur insang ke dua dan ke-empat.
- Mulut berada di ujung moncong (terminal), dengan dihiasi 4 pasang sungut. Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada di belakang bibir atas; lubang hidung di sebelah belakang merupakan sebuah celah yang kurang lebih bulat berada di belakang sungut nasal. Mata berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas.
- Sirip ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip perut membentuk membulat dan panjangnya mencapai sirip anal.
Sirip dada diperlengkapi sepasang duri tajam yang umum disebut patil atau taji.
- Patil ini beracun, terutama pada ikan-ikan remaja, sedangkan untuk ikan yang sudah renta agak berkurang kadar racunnya. Selain untuk membela diri dari imbas luar yang mengganggu keberadaan patil ini juga memungkinkan ikan lele melompat dari bak dan melarikan diir ke kanal air. Ikan ini terbukti bertahan berjalan tanpa air dalam waktu yang cukup lama.
Di sungai ikan lele lebih banyak dijumpai pada tempat-tempat yang alirannya tidak terlalu deras. Pada tempat kelokan alian sungai yang arusnya lambat ikan lele sering kali ke tangkap.
Ikan ini tersebar secara merata pada perairan di benua Afrika dan Asia. Di Indonesia sendiri ikan lele sanggup ditemukan di kepulauan Sunda, baik Sunda Besar maupun Sunda Kecil.
Di perairan aslinya ikan lele menempati tempat yang dalam dan memperlihatkan suasana gelap dengan suhu air berkisar 20-25 derajat C. Ikan ini tidak menyukai tempat yang tertutup rapat potongan atasnya oleh tanaman air, tetapi lebih menyukai tempat yang terbuka.
Sifat Biologi Ikan Lele
Setelah mengetahui habitat ikan lele, kini sifat biologisnya. Ikan lele cocok dipelihara di kolam-kolam tergenang karenamempunyai alat pernafasan komplemen pada organ tubuhnya.
Alat ini disebut sebagai Aborescen Organ yaitu merupakan membran yang berlipat-lipat peuh dengan kapiler darah, terletak di dalam ruangan udara sebelah ats insang.
Dalam sejarah hidupnya lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia harus menyembul ke permukaan air. Jika ikan ini terhalang maka sanggup dipastikan nyawanya akan segera melayang.
Oleh alasannya ialah itu, tidaklah heran jikalau sering kali kita temukan lele yang mati pada kolam-kolam yang seluruh permukaannya tertutup dengan enceng gondok. Ikan lele bisa bertahan dalam waktu yang cukup usang dalam lumpur lembab, tanpa air sama sekali, tapi bak yang tidak memungkinkan menghirup udara bebas, ikan ini tidak berdaya.
Meskipun ikan lele ikan air tawar, namun tidak jarang ikan berpatil ini ditemukan pada perairan payau (agak asin). Melihat dari besar bentuk badannya ibarat tidak berbeda dengan ikan lele yang ditemukan pada sungai air tawar. Untuk itu, ikan lele sanggup hidup juga diperairan air payau.
Ikan lele termasuk binatang malam (noctural). Aktif bergerak mencari makan pada malam hari dan menentukan berdiam diri, bersembunyi di tempat terlindung pada siang hari. Sesekali ikan ini naik ke permukaan air untuk menikmati oksigen dari udara.
Habitat Ikan Lele - Makanan yang Disukainya
Makanan yang disukai terdiri dari masakan hidup dan tambahan. Binatang ibarat jentik-jentik nyamuk, belatung, laron, cacing dengan lahap akan disantapnya.
Sedangkan masakan komplemen ibarat pelet, sisa dapur, bangkai ayam, ikan rucah, bekicot juga disantapny tanpa pandang bulu.
Demikian inilah beberapa ulasan ihwal habitat ikan lele di alam bebas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba memelihara.
Namun, sebelum mengetahui cara budidaya lele lengkap alangkah baiknya untuk kita ketahui dulu kebiasaan makan, kebiasaan hidup, berkembangbiak, dan semua ciri-ciri ikan lele saat hidup liar di alam bebas. Karena hal ini akan menyebabkan kita tahu bagaimana cara merawat lele semoga tidak mati, untuk itu berikut ini habitat ikan lele di alam bebas.
Habitat Ikan Lele yang Jarang Diketahui
Klsifikasi Ikan LelePhyllum : Chordata (hewan bertulang belakang)
Kelas : Pisces (bangsa ikan yang mempunyai insang untuk bernafas)
Subkelas : Teleostei (Ikan bertulang belakang)
Ordo : Ostariopysi (ikan yang di rongga perutnya sebelah atas ada tulang sebagai alat perlengkapan keseimbangan yang dikenal sebagai tulang Weber)
Subordo : Siluroidea (ikan yang mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin atau tidak bersisik)
Famili : Claridae (sekelompok ikan yang mempunyai bentuk kepala gepeng dan mempunyai alat pernafasan tambahan)
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batracus
Nama Inggris : Walking Catfish, pla duk dam
Nama Lokal : Lele (jawa), kalang (Sumatera), Pintet (Kalimantan), Keling/keli (Makasar), Lindi (Jawa Tengah).
Jenis-jenis ikan lele : Berdasarkan warnanya dikenal ada 3 jenis ikan lele, yaitu:
- Hitam, yang umumnya ditemuka sebagai ikan tangkapan maupun ikan peliharaan.
- Putih (albino)
- Lele Belang (Hitam putih), keduanya biasanya dijadikan ikan hias yang di pajang di akuarium maupun bak taman, meskipun rasanya tidak berbeda dengan yang hitam.
Ciri-Ciri Morfologi Ikan Lele
Sebelum mengenal habitat ikan lele, kita akan lanjutkan ciri morfologinya. Ikan lele mempunyai bentk tubuh yang agak berbeda dengan ikan-ikan kebanyakan. Jika ikan mas, ikan tawes, ikan gurame mempunyai bentuk tubuh pipih ke samping (compressed) dan ikan belut boleh dikatakan mempunyai potongan melintang bulat, maka agak sulit untuk ikan lele.
- Tengah badannya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih ke bawah (compressed), sedangkan potongan belakang tubuhnya berbentuk pipih ke samping. Kaprikornus pada seekor lele ditemukan lengkap 3 bentuk potongan melintang, yaitu pipih ke bawah, bulat, dan pipih ke samping.
- Kepala potongan atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini embentuk ruangan rongga di atas insang. Disinilah terdapat alat pernafasan komplemen yang tergabung dengan busur insang ke dua dan ke-empat.
- Mulut berada di ujung moncong (terminal), dengan dihiasi 4 pasang sungut. Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada di belakang bibir atas; lubang hidung di sebelah belakang merupakan sebuah celah yang kurang lebih bulat berada di belakang sungut nasal. Mata berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas.
- Sirip ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip perut membentuk membulat dan panjangnya mencapai sirip anal.
Sirip dada diperlengkapi sepasang duri tajam yang umum disebut patil atau taji.
- Patil ini beracun, terutama pada ikan-ikan remaja, sedangkan untuk ikan yang sudah renta agak berkurang kadar racunnya. Selain untuk membela diri dari imbas luar yang mengganggu keberadaan patil ini juga memungkinkan ikan lele melompat dari bak dan melarikan diir ke kanal air. Ikan ini terbukti bertahan berjalan tanpa air dalam waktu yang cukup lama.
Habitat Ikan Lele (Lingkungan Hidup di Alam Bebas)
Untuk habitat ikan lele di alam, Anda sanggup menemukannya pada hampir semua perairan tawar. Misalnya saja di danau, sungai, waduk, rawa, dan genangan air.Di sungai ikan lele lebih banyak dijumpai pada tempat-tempat yang alirannya tidak terlalu deras. Pada tempat kelokan alian sungai yang arusnya lambat ikan lele sering kali ke tangkap.
Ikan ini tersebar secara merata pada perairan di benua Afrika dan Asia. Di Indonesia sendiri ikan lele sanggup ditemukan di kepulauan Sunda, baik Sunda Besar maupun Sunda Kecil.
Di perairan aslinya ikan lele menempati tempat yang dalam dan memperlihatkan suasana gelap dengan suhu air berkisar 20-25 derajat C. Ikan ini tidak menyukai tempat yang tertutup rapat potongan atasnya oleh tanaman air, tetapi lebih menyukai tempat yang terbuka.
Sifat Biologi Ikan Lele
Setelah mengetahui habitat ikan lele, kini sifat biologisnya. Ikan lele cocok dipelihara di kolam-kolam tergenang karenamempunyai alat pernafasan komplemen pada organ tubuhnya.
Alat ini disebut sebagai Aborescen Organ yaitu merupakan membran yang berlipat-lipat peuh dengan kapiler darah, terletak di dalam ruangan udara sebelah ats insang.
Dalam sejarah hidupnya lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia harus menyembul ke permukaan air. Jika ikan ini terhalang maka sanggup dipastikan nyawanya akan segera melayang.
Oleh alasannya ialah itu, tidaklah heran jikalau sering kali kita temukan lele yang mati pada kolam-kolam yang seluruh permukaannya tertutup dengan enceng gondok. Ikan lele bisa bertahan dalam waktu yang cukup usang dalam lumpur lembab, tanpa air sama sekali, tapi bak yang tidak memungkinkan menghirup udara bebas, ikan ini tidak berdaya.
Meskipun ikan lele ikan air tawar, namun tidak jarang ikan berpatil ini ditemukan pada perairan payau (agak asin). Melihat dari besar bentuk badannya ibarat tidak berbeda dengan ikan lele yang ditemukan pada sungai air tawar. Untuk itu, ikan lele sanggup hidup juga diperairan air payau.
Ikan lele termasuk binatang malam (noctural). Aktif bergerak mencari makan pada malam hari dan menentukan berdiam diri, bersembunyi di tempat terlindung pada siang hari. Sesekali ikan ini naik ke permukaan air untuk menikmati oksigen dari udara.
Habitat Ikan Lele - Makanan yang Disukainya
Makanan yang disukai terdiri dari masakan hidup dan tambahan. Binatang ibarat jentik-jentik nyamuk, belatung, laron, cacing dengan lahap akan disantapnya.
Sedangkan masakan komplemen ibarat pelet, sisa dapur, bangkai ayam, ikan rucah, bekicot juga disantapny tanpa pandang bulu.
Demikian inilah beberapa ulasan ihwal habitat ikan lele di alam bebas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba memelihara.
Post a Comment for "Habitat Ikan Lele (Walking Catfish) Secara Detail"