Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menyelami Bisnis Gurame Dengan Analisa Banyak Untung Sedikit Rugi

Bisnis Gurame Sudah tahu analisa perjuangan budidaya ikan gurame bak terpal? Atau ingin tahu untung dan rugi budidaya ikan gurame?

Bisnis Gurame 

Persiapan Bisnis Gurame

Ada hal-hal yang sanggup di jadikan sebagai prioritas sebelum memasuki bisnis gurami. 

Paling tidak, dengan mengenali terlebih dahulu aneka macam permasalahan simpel dan peluang bisnisnya, pelaku bisnis gurami sanggup menganalisisnya sebagai isu dan materi pertimbangan penting untuk bekal sukses berbisnis. 
Permasalahan simpel bisnis gurami 

Masalah budidaya

analisa perjuangan budidaya ikan gurame bak terpal Menyelami Bisnis Gurame dengan Analisa Banyak Untung sedikit Rugi


Gurami dikenal sebagai ikan yang lambat pertumbuhannya. Untuk membesarkan benih berukuran 2 – 3 cm hingga siap konsumsi di perlukan waktu sekitar 1,5 tahun. 

Dari segi perhitungan bisnis, terang hal ini akan sangat merugikan alasannya yakni telah sanggup di pastikan arus perputaran modal dan laba akan lambat. 

Untuk itu, kalau ingin terjun di bisnis gurami sebagai pembudi daya, hal yang harus di lakukan terlebih dahulu yakni mempelajari contoh budidaya gurami secara baik dan benar. 

Misalnya dengan menerapkan budidaya contoh segmentasi.  Segmentasi ini sanggup di pilah untuk beberapa komoditas, menyerupai telur, ragam benih, dan ukuran konsumsi. 

Baca juga:
Umpan Ikan Gurame Liar, Kolam Harian dan Malam Hari
Teknik Budidaya Ikan Gurame Hemat Biaya dan Menguntungkan

Teknik Budidaya Gurame Kolam Terpal yang Menguntungkan

Masalah pengangkutan 

Pengangkutan merupakan faktor vital dalam pemasaran. Jika transportasi  tidak menerima perhatian serius, kesalahan dan kecerobohan akan sanggup mengakibatkan janjkematian gurami yang di angkut. 

Sudah barang tentu ikan mati harganya akan anjlok, dan ini sanggup mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. 

Bisnis Gurame - Masalah pemasaran

analisa perjuangan budidaya ikan gurame bak terpal Menyelami Bisnis Gurame dengan Analisa Banyak Untung sedikit Rugi

Pemasaran merupakan syarat mutlak dalam pembangunan prtanian. Tanpa adanya pemasaran hasil-hasil perjuangan tani, pertanian akan bersifat bisnis dan perjuangan tani hanya di tunjukkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi petani. 

Dalam pemasaran gurami, permasalahan-permasalahn simpel yang sering timbul sanggup dilihat dari dua sisi, yakni sisi produsen dan sisi pedagang perantara. 

Dari sisi produsen, produk gurami yang dihasilkan petani sering terserap oleh pasar sepenuhnya. 

Ini terjadi akhir ketidaktahuan dan minimanya isu yang diperoleh petani perihal selera dan kebutuhan pasar. 

Misalnya, petani lebih suka membesarkan gurami ukuran 1 atau 2 kg/ekor, sementara konsumen lebih menyukai gurami ukuran 500 gram. 

Dengan demikian, gurame yang telah di besarkan petani tidak sanggup diserap pasar sepenuhnya karena terkendala oleh selera dan kebutuhan pasar. 

Dari sisi pedagang perantara, pengepul, bandar, dan pengecer sering muncul keluhan mengenai tersendatnya pasokan akhir produksi petani yang sering tidak lancar. 

Akibatnya, ketersediaan barang menjadi terbatas, padahal undangan gurame konsumsi tetap tinggi. 

Dengan demikian, simpel kelangkaan barang berdampak pada turunnya intensits aktivitas transaksi bisnis gurami. 

Salah satu penyebab kelangkaan pasokan gurami yakni faktor iklim. 

Peluang bisnis gurame

analisa perjuangan budidaya ikan gurame bak terpal Menyelami Bisnis Gurame dengan Analisa Banyak Untung sedikit Rugi

Setelah mengetahui hambatan dan permasalahan simpel dalam bisnis gurami, langkah selanjutnya yang sanggup dilakukan yakni menganalisis peluang besar gurami. 

Banyak orang mengatakan, bisnis gurami alhasil cukup menggiurkan dan segurih dagingnnya. 

Betapa tidak, jumlah undangan yang selalu tinggi di tambah dengan tingkat harga yang menjanjikan, menciptakan bisnis gurame ini tetap prospektif. 

Dari sini Anda sanggup mencobanya sesuai bidang yang sedang sahabat kerjakan.

Post a Comment for "Menyelami Bisnis Gurame Dengan Analisa Banyak Untung Sedikit Rugi"