Kolam Pemeliharaan Untuk Sidat Yang Bagus
Kolam Pemeliharaan untuk Sidat Sudah tahu cara budidaya ikan sidat di kolam beton? Atau ingin tahu budidaya sidat di kolam terpal?
Pada budidaya sidat, karakteristik lingkungan dan kondisi air kolam ialah hal yang penting.
Sidat merupakan binatang yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan sehingga kondisi kolam di buat supaya sesuai dengan habitat alami sidat.
Fokus utama bagi pembudidaya pemula dengan luas lahan terbatas ialah pada fase glass eel elver dan elver fingerling.
Jenis kolam yang dipakai sanggup berupa kolam semen, tanah atau terpal. Jenis kolam sanggup di sesuaikan dengan kemampuan atau sumber daya yang ada.
Hal yang terpenting ialah tetap memperhatikan kebutuhan hidup sehat.
Syarat mutlak pada kolam pendederan sidat ialah sirkulasi air di dalam kolam harus terus berputar selama 24 jam.
Hal ini penting di karenakan sidat membutuhkan pasogan oksigen yang sanggup di melalui sirkulasi air tersebut.
Dengan kata lain, keran air harus di buka terus menerus. Air yang di keluarkan ini tidak perlu besar, cukup dengan tetesan air keran saja pasokan oksigen ke dalam air sudah tercukupi.
Pada tahap pendederan I ukuran kolam ideal yang dipakai ialah 5 x 2 x 1,5 m. Sementara itu, pada tahap pendederan II ukuran kolam yang di gunakan 10 x 3 x 1,5 m.
Ukuran tersebut mutlak, asalkan kepadatan populasi di dalam kolam tetap diperhatikan. Penggunaan kolam bekas budidaya ikan konsumsi lain untuk kolam sidat sangat di bolehkan.
Cara pembuatan kolam hampir sama dengan pembuatan kolam pada budidaya belut. Karena itu, untuk tahapan pembuatan kolam tidak akan di bahas secara detail pada cuilan ini.
Penjelasan lebih detail ialah menjelaskan sarana pendukung kolam yang harus tersedia supaya kualitas air tetap terjaga dan proses resikulasi air berjalan dengan baik.
Baca juga:
Makanan Asli Belut di Alam Bebas
Perkawinan Belut di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum
Tandon air merupakan daerah penampungan air. Fungsi dari tandon ialah untuk menampung air higienis yang kemudian di alirkan ke kolam sebagai pemasok ketersediaan air selama masa pemeliharaan.
Idealnya, tandon air yang di bangkit didekat sumber air.
Air yang berasal dari sumber mata air dan air tanah mempunyai kualitas yang baik untuk kehidupan sidat.
Namun, jikalau daerah budidaya jauh dari sumber mata air, penggunaan air sungai juga tidak masalah.
Asalkan, sebelum dipakai air sungai di tampung dan di diamkan terlebih dahulu untuk menghilangkan basil kotoran yang mungkin ikut terbawa.
Tandon air di bangkit dengan posisi yang lebih tinggi dari kolam untuk memudahkan penyaluran air dengan sistem gravitasi.
Tandon air sebaiknya berada di lokasi yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Jika tandon terpapar sinar matahari secara terus menerus, suhu air yang di alirkan ke kolam akan menjdi lebih panas sehingga di khawatirkan memengaruhi perubahan suhu di dalam kolam.
Instalasi air mencakup tahap sterilisasi, terusan menuju kolam, dan instalasi didalam kolam. Sterilisasi dengan filter perlu dilakukan sebelum air dari tandon menuju kolam.
Caranya, cuilan dasar tandon diisi filter air berupa arang, ijuk, zeolit, dan kapas yang disusun bertumpuk. Perbandingan persentasenya 30% arang, 35% ijuk, 30% zeolit, dan 5 % kapas.
Aplikasi penggunaan filter kembali sempurna sebelum masuk ke kolam juga sanggup dilakukan. Hal ini untuk menyakinkan kualitas air tetap optimal sebelum masuk ke kolam.
Dengan cara ini, kotoran lumpur yang terbawa dalam air akan tersaring dan air yang masuk ke dalam kolam akan bersih.
Instalasi terusan air sederhana biasanya cukup dengan mengalirkan air memakai pompa melalui pipa pvc yang di rancang dengan sistem inlet-outlet.
Instalasi pertama untuk menyalurkan air higienis dari tandon ke kolam. Kedua, untuk membuang air kotor keluar dari kolam.
Instalasi di dalam kolam mencakup sistem aerasi kolam. Hal ini untuk menjaga kadar oksigen terlarut didalam air supaya tetap berada di ambang batas. Instalasi mencakup blower, pipa pvc, kran aerasi, dan slang aerasi.
Untuk mengontrol para meter kualitas air setiap waktu, pembudidaya sanggup menyediakan sarana pendukung berupa alat dissolved oxygen meter untuk mengukur kadar oksigen terlarut.
DO meter bekerja dengan prinsip elektrokimia, yakni elektroda atau probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda direndam dalam air.
Oksigen yang terkandung didalam air akan bereaksi dengan katoda dan anoda tersebut sehingga akan terlihat seberapa besar kadar oksigen didalam air.
Itulah cara mengatur bagaimana keandaan kolam pemeliharaan untuk sidat yang baik sesuai einginan sidat untuk sanggup hidup optimal serta gampang berkembang biak.
Pada budidaya sidat, karakteristik lingkungan dan kondisi air kolam ialah hal yang penting.
Sidat merupakan binatang yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan sehingga kondisi kolam di buat supaya sesuai dengan habitat alami sidat.
Kolam Pemeliharaan untuk Sidat
Karakteristik kolam SidatFokus utama bagi pembudidaya pemula dengan luas lahan terbatas ialah pada fase glass eel elver dan elver fingerling.
Jenis kolam yang dipakai sanggup berupa kolam semen, tanah atau terpal. Jenis kolam sanggup di sesuaikan dengan kemampuan atau sumber daya yang ada.
Hal yang terpenting ialah tetap memperhatikan kebutuhan hidup sehat.
Syarat mutlak pada kolam pendederan sidat ialah sirkulasi air di dalam kolam harus terus berputar selama 24 jam.
Hal ini penting di karenakan sidat membutuhkan pasogan oksigen yang sanggup di melalui sirkulasi air tersebut.
Dengan kata lain, keran air harus di buka terus menerus. Air yang di keluarkan ini tidak perlu besar, cukup dengan tetesan air keran saja pasokan oksigen ke dalam air sudah tercukupi.
Pada tahap pendederan I ukuran kolam ideal yang dipakai ialah 5 x 2 x 1,5 m. Sementara itu, pada tahap pendederan II ukuran kolam yang di gunakan 10 x 3 x 1,5 m.
Ukuran tersebut mutlak, asalkan kepadatan populasi di dalam kolam tetap diperhatikan. Penggunaan kolam bekas budidaya ikan konsumsi lain untuk kolam sidat sangat di bolehkan.
Cara pembuatan kolam hampir sama dengan pembuatan kolam pada budidaya belut. Karena itu, untuk tahapan pembuatan kolam tidak akan di bahas secara detail pada cuilan ini.
Penjelasan lebih detail ialah menjelaskan sarana pendukung kolam yang harus tersedia supaya kualitas air tetap terjaga dan proses resikulasi air berjalan dengan baik.
Baca juga:
Makanan Asli Belut di Alam Bebas
Perkawinan Belut di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum
Kolam Pemeliharaan untuk Sidat - Tandon air
Idealnya, tandon air yang di bangkit didekat sumber air.
Air yang berasal dari sumber mata air dan air tanah mempunyai kualitas yang baik untuk kehidupan sidat.
Namun, jikalau daerah budidaya jauh dari sumber mata air, penggunaan air sungai juga tidak masalah.
Asalkan, sebelum dipakai air sungai di tampung dan di diamkan terlebih dahulu untuk menghilangkan basil kotoran yang mungkin ikut terbawa.
Tandon air di bangkit dengan posisi yang lebih tinggi dari kolam untuk memudahkan penyaluran air dengan sistem gravitasi.
Tandon air sebaiknya berada di lokasi yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Jika tandon terpapar sinar matahari secara terus menerus, suhu air yang di alirkan ke kolam akan menjdi lebih panas sehingga di khawatirkan memengaruhi perubahan suhu di dalam kolam.
Kolam Pemeliharaan untuk Sidat - INSTALASI
Caranya, cuilan dasar tandon diisi filter air berupa arang, ijuk, zeolit, dan kapas yang disusun bertumpuk. Perbandingan persentasenya 30% arang, 35% ijuk, 30% zeolit, dan 5 % kapas.
Aplikasi penggunaan filter kembali sempurna sebelum masuk ke kolam juga sanggup dilakukan. Hal ini untuk menyakinkan kualitas air tetap optimal sebelum masuk ke kolam.
Dengan cara ini, kotoran lumpur yang terbawa dalam air akan tersaring dan air yang masuk ke dalam kolam akan bersih.
Instalasi terusan air sederhana biasanya cukup dengan mengalirkan air memakai pompa melalui pipa pvc yang di rancang dengan sistem inlet-outlet.
Instalasi pertama untuk menyalurkan air higienis dari tandon ke kolam. Kedua, untuk membuang air kotor keluar dari kolam.
Instalasi di dalam kolam mencakup sistem aerasi kolam. Hal ini untuk menjaga kadar oksigen terlarut didalam air supaya tetap berada di ambang batas. Instalasi mencakup blower, pipa pvc, kran aerasi, dan slang aerasi.
Untuk mengontrol para meter kualitas air setiap waktu, pembudidaya sanggup menyediakan sarana pendukung berupa alat dissolved oxygen meter untuk mengukur kadar oksigen terlarut.
DO meter bekerja dengan prinsip elektrokimia, yakni elektroda atau probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda direndam dalam air.
Oksigen yang terkandung didalam air akan bereaksi dengan katoda dan anoda tersebut sehingga akan terlihat seberapa besar kadar oksigen didalam air.
Itulah cara mengatur bagaimana keandaan kolam pemeliharaan untuk sidat yang baik sesuai einginan sidat untuk sanggup hidup optimal serta gampang berkembang biak.
Post a Comment for "Kolam Pemeliharaan Untuk Sidat Yang Bagus"