Penyakit Ikan Lele ? Ini Ia Cara Mencegah Dan Mengatasinya
Penyakit Ikan Lele, Cara Mencegah dan Mengatasinya InfoIkan.com Seperti kebanyakan budidaya, dalam membudidayakan ikan lele pun tak luput dari serangan penyakit dan hama. Namun, pembudidaya tidak tak perlu khawatir, telah banyak cara pencegah dan pengobatan yang sanggup diterapkan. Kuncinya yakni harus sanggup menjaga kualitas air di dalam kolam.
Ikan lele termasuk golongan ikan yang "bandel" lantaran mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap perubahan kondisi lingkungannya, sehingga jarang terkena wabah penyakit. Namun, meski dalam kondisi yang baik, lele tetap diberikan perawatan sebagai upaya pencegahan. Penyakit ikan lele sanggup dilihat dari gerakannay yang kurang normal dan kurangnya nafsu makan.
Untuk tahap pembesaran, terkadang lele terkena penyakit bisul-bisul di badannya, yang mana lantaran kurangnya nutrisi. Sering para pedagang menolak lele yang mempunyai warna tubuh kuning. Sampai ketika ini penyebab timbulnya penyakit warna kuning belum diketahui, akan tetapi di duga lantaran imbas dari kekurangan salah satu meneral dari pakan yang diberikan.
Baca juga: Penyakit Jamur pada Ikan Saprolegnia Sp
Tanda-Tanda atau Ciri-Ciri Ikan yang Terserang Penyakit Parasit:
A. Adapun penyebab penyakit yang ada pada budidaya lele yakni sebagai berikut:
1. Aeromonas hydropilla dan Pseudomonas hydrophilla (penyakit bakteri)
Bentuk basil ini menyerupai batang dengan cambuk yang yang terletak di ujungnya, dan cambuk ini dipakai untuk bergerak. Ukurannya 0,7 - 0,8 x 1 - 1,5 mikron. Gejala ikan lele yang terkena penyakit basil ini terlihat warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat, dan timbul pendarahan. Selain itu, lele juga terlihat bernafas tidak teratur di permukaan air.
Pencegahan dan cara mengatasinya sanggup dilakukan dengan menjaga lingkungan kolam, terutama dasarnya, harap tetap bersih, menjaga kualitas air semoga selalu baik dan secara bersiklus menawarkan vaksin Aeromonas, baik melalui pakan atau perendaman ikan ketika masih benih.
Pengendalian penyakit ini sanggup dilakukan dengan menawarkan probiotik secara berkala, baik dicampur dengan pakan maupun dituangkan kedalam air olam.
Berikut beberapa pengobatan yang biasa dilakukan:
a. Pengobatan melalui makanan dengan cara menyemprotkan probiotik antivirus ke permukaan pakan secara merata, dengan takaran 1 liter/ton pakan. Lakukan secara rutin selama 7 - 10 hari, atau sanggup menyemprotkan air kunyit dengan takaran 2 ml/kg pakan selama 3 - 4 hari.
b. Pengobatan melalui air sanggup dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan takaran 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali. Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada ketika matahari terik.
2. Penyakit Ikan Lele Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan lantaran basil Mycobacterium fortotium.
Gejala ikan lele yang terkena basil ini sebagai berikut:
Pengendalian penyakit ikan lele ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Namun, kalau sudah terlanjur terjangkit penyakit ini, lakukan pengobatan dengan cara berikut:
a. Pengobatan melalui makanan dilakukan dengan menyemprotkan probiotik antivirus ke permukaan pakan secara merata dengan takaran 1 ton/pakan. Dan selanjutnya sama menyerupai mengatasi penyakit pada nomer satu pecahan a.
b. Pengobatan melalui air sanggup dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan takaran 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali. Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada ketika matahari terik.
Baca juga: Macam-Macam Penyakit Pada Ikan
3. Penyakit Bintik Putih dan Gatal (Trichodiniasis)
Penyakit pada ikan lele ini disebabkan lantaran benalu dari golongan Ciliata dengan bentuk bulat, kadang kala Amuboid, dan mempunyai inti berbentuk tapal kuda yang disebut lchthyophthirius multifilis. Gejala ikan lele yang terkena benalu in sebagai berikut:
Pengendalian sanggup dilakukan dengan menjaga kualitas air kolam. Sementara itu, pengobatan sanggup dilakukan dengan cara yang sama menyerupai pengobatan jawaban serangan penyakit Tuberculosis.
4. Penyakit Ikan Lele Cacing Trematoda
Penyakit ikan lele ini disebabkan oleh cacing Gyrodactylus dan Dactylogyrus.
Dactylogyrus menyerang insang. Sedangkan Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala yang ditimbulkan yakni insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang berakibat pernafasan ikan menjadi terganggu.
Apabila lele memperlihatkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, keudian lakukan perlakuan berikut:
Untuk mengobatai ikan lele yang terjangkit penyakit, sebelumnya surutkan air kolam terlebih dahulu sebanyak 20%. Setelah itu lakukan pengobatan melalui air, yaitu dengan cara menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan takaran 15 - 25 gram/m2 selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali.
Pengobatan melalui air ini sebaiknya dilakukan pada siang hari ketika matahari terik. Selain pengobatan dengan memakai materi kimia, pengobatan secara almi juga sanggup dilakukan pada lele.
B. Jenis Hama ynag Menyerang Ikan Lele
Hama pada lele berupa hewan tingkat tinggi yang kangsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus, dan belut.
Di pekarangan, terutama di perkotaan, hama yang sring menyerang hanya katak dan kucing. Serangan hama ikan lele biasanya tidak separah serangan penyakit ikan lain.
Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, ada juga jenis penyakit ikan lele yang disebabkan oleh basil Myxoboullus sp, menyerupai insang luka dan gangguan pernafsan. Selain itu, ada pula luka putih seprti kapas yang disebabkan oleh jamur Saprolegnia, dan Achlya sp. Biasanya penggunaan pupuk sangkar yang tidak diolah dengan baik.
Karena itu, ikan lele tidak mempunyai pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya, apabila terluka, sangat gampang terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya.
Tindakan-tindakan yang sanggup dilakukan untuk mencegah berkembangnya patogen (penyebab penyakit) yang sanggup menyerang ikan sebagai berikut:
Treatmen, merupakan cara pengobatan dengan memakai obat takaran rendah dan jangka waktu yang relatif lama.
Diving, merupakan cara pengobatan dengan memakai obat takaran tinggi dan biasanya waktu yang diperlukan relatif sigkat walaupun dengan perlakuan yang berulang-ulang.
Perendaman, dilakukan kalau penyakit yang menyerang cukup berat.
Demikian teman sedikit ulasan ihwal penyakit ikan lele cara mencegah dan mengatasinya ini, semoga bermanfaat dan sanggup menawarkan wawasan serta pengetahuan untuk kita semua pada jenjang budidaya ikan dilain waktu.
Baca juga:
-Jenis Penyakit Ikan dan Cara Mengatasinya
-Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan Hasil Melimpah
-Penyakit Ikan mas Koki dan Cara Mengatasinya
-Penyakit Ikan Koi dan Cara Mengatasinya
-Penyakit Ikan Louhan dan Cara Mengatasinya
Ikan lele termasuk golongan ikan yang "bandel" lantaran mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap perubahan kondisi lingkungannya, sehingga jarang terkena wabah penyakit. Namun, meski dalam kondisi yang baik, lele tetap diberikan perawatan sebagai upaya pencegahan. Penyakit ikan lele sanggup dilihat dari gerakannay yang kurang normal dan kurangnya nafsu makan.
Untuk tahap pembesaran, terkadang lele terkena penyakit bisul-bisul di badannya, yang mana lantaran kurangnya nutrisi. Sering para pedagang menolak lele yang mempunyai warna tubuh kuning. Sampai ketika ini penyebab timbulnya penyakit warna kuning belum diketahui, akan tetapi di duga lantaran imbas dari kekurangan salah satu meneral dari pakan yang diberikan.
Baca juga: Penyakit Jamur pada Ikan Saprolegnia Sp
Penyakit Ikan Lele ? Cara mencegah dan Mengatasinya
Secara umum penyakit ikan lele sanggup dibagi menjadi dalam beberapa golongan, sebagai berikut:- Penyakit Parasiter
Tanda-Tanda atau Ciri-Ciri Ikan yang Terserang Penyakit Parasit:
- Gerakan ikan menjadi pasif.
- Nafsu makan berkurang
- sering mengapung di permukaan air
- Siri-sirip (sirip punggung, dada, dan ekor) rusak dan pecah-pecah.
- Insang rusak
- Dan warna menjelma merah hingga kebiruan.
A. Adapun penyebab penyakit yang ada pada budidaya lele yakni sebagai berikut:
1. Aeromonas hydropilla dan Pseudomonas hydrophilla (penyakit bakteri)
Bentuk basil ini menyerupai batang dengan cambuk yang yang terletak di ujungnya, dan cambuk ini dipakai untuk bergerak. Ukurannya 0,7 - 0,8 x 1 - 1,5 mikron. Gejala ikan lele yang terkena penyakit basil ini terlihat warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat, dan timbul pendarahan. Selain itu, lele juga terlihat bernafas tidak teratur di permukaan air.
Pencegahan dan cara mengatasinya sanggup dilakukan dengan menjaga lingkungan kolam, terutama dasarnya, harap tetap bersih, menjaga kualitas air semoga selalu baik dan secara bersiklus menawarkan vaksin Aeromonas, baik melalui pakan atau perendaman ikan ketika masih benih.
Pengendalian penyakit ini sanggup dilakukan dengan menawarkan probiotik secara berkala, baik dicampur dengan pakan maupun dituangkan kedalam air olam.
Berikut beberapa pengobatan yang biasa dilakukan:
a. Pengobatan melalui makanan dengan cara menyemprotkan probiotik antivirus ke permukaan pakan secara merata, dengan takaran 1 liter/ton pakan. Lakukan secara rutin selama 7 - 10 hari, atau sanggup menyemprotkan air kunyit dengan takaran 2 ml/kg pakan selama 3 - 4 hari.
b. Pengobatan melalui air sanggup dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan takaran 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali. Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada ketika matahari terik.
2. Penyakit Ikan Lele Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan lantaran basil Mycobacterium fortotium.
Gejala ikan lele yang terkena basil ini sebagai berikut:
- Tubuh ikan berwarna gelap
- Perut nanah lantaran tubercle (bintil-bintil) pada hati, ginjal, dan limpa.
- Posisi ikan bangun di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring.
- Ada bintik putih di sekitar lisan dan sirip ikan.
Pengendalian penyakit ikan lele ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Namun, kalau sudah terlanjur terjangkit penyakit ini, lakukan pengobatan dengan cara berikut:
a. Pengobatan melalui makanan dilakukan dengan menyemprotkan probiotik antivirus ke permukaan pakan secara merata dengan takaran 1 ton/pakan. Dan selanjutnya sama menyerupai mengatasi penyakit pada nomer satu pecahan a.
b. Pengobatan melalui air sanggup dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan takaran 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali. Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada ketika matahari terik.
Baca juga: Macam-Macam Penyakit Pada Ikan
3. Penyakit Bintik Putih dan Gatal (Trichodiniasis)
Penyakit pada ikan lele ini disebabkan lantaran benalu dari golongan Ciliata dengan bentuk bulat, kadang kala Amuboid, dan mempunyai inti berbentuk tapal kuda yang disebut lchthyophthirius multifilis. Gejala ikan lele yang terkena benalu in sebagai berikut:
- Ikan yang diserang penyakit ini sangat emah dan selalu timbul di permukaan air.
- Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip, dan insang.
- Ikan sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian sanggup dilakukan dengan menjaga kualitas air kolam. Sementara itu, pengobatan sanggup dilakukan dengan cara yang sama menyerupai pengobatan jawaban serangan penyakit Tuberculosis.
4. Penyakit Ikan Lele Cacing Trematoda
Penyakit ikan lele ini disebabkan oleh cacing Gyrodactylus dan Dactylogyrus.
Dactylogyrus menyerang insang. Sedangkan Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala yang ditimbulkan yakni insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang berakibat pernafasan ikan menjadi terganggu.
Apabila lele memperlihatkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, keudian lakukan perlakuan berikut:
- Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh untuk sementara waktu dan air diganti dengan suhu yang lebih dingin.
- Bila PH terlalu rendah, berikan larutan kapur 10 g/100 L air.
- Bila terdapat kandungan gas-gas beracun (H2S dan CO2), air harus segera diganti.
- Bila pakan kurang, harus ditambah takaran pakannya.
Untuk mengobatai ikan lele yang terjangkit penyakit, sebelumnya surutkan air kolam terlebih dahulu sebanyak 20%. Setelah itu lakukan pengobatan melalui air, yaitu dengan cara menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan takaran 15 - 25 gram/m2 selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali.
Pengobatan melalui air ini sebaiknya dilakukan pada siang hari ketika matahari terik. Selain pengobatan dengan memakai materi kimia, pengobatan secara almi juga sanggup dilakukan pada lele.
Penyakit Non-Parasiter
- Pisahkan, buang, atau angkat sesegera mungkin ikan yang memperlihatkan gejala-gejala sakit, obati secara terpisah kalau masih memungkinkan.
- Seser atau pisahkan ikan lele di kolam yang terjangkit penyakit.
- Pisahkan ikan-iakn lele yang sehat dari ikan yang sakit.
- Hidari terlalu banyak guncangan dan perlakuan ekstrem pada ikan yang sedang sakit.
- Ikan-ikan yang terkena penyakit juga sanggup diobati dengan larutan kalium permanganat dengan takaran 3 ppm dengan lama perendaman selama 24 jam. Lakukan secara rutin 3 - 4 hari hingga semua lele sehat kembali.
B. Jenis Hama ynag Menyerang Ikan Lele
Hama pada lele berupa hewan tingkat tinggi yang kangsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus, dan belut.
Di pekarangan, terutama di perkotaan, hama yang sring menyerang hanya katak dan kucing. Serangan hama ikan lele biasanya tidak separah serangan penyakit ikan lain.
Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, ada juga jenis penyakit ikan lele yang disebabkan oleh basil Myxoboullus sp, menyerupai insang luka dan gangguan pernafsan. Selain itu, ada pula luka putih seprti kapas yang disebabkan oleh jamur Saprolegnia, dan Achlya sp. Biasanya penggunaan pupuk sangkar yang tidak diolah dengan baik.
C. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Lele
Serangan hama tersebut sanggup dicegah dengan memasang strimin atau kawat saring di jalan masuk pemasukan air (intlet) dan jalan masuk pembuangannya (outlet) dan sanggup juga dengan melaksanakan pematang. Ikan lele termasuk jenis ikan yang tidak bersisik, padahal sisik dipakai untuk melindungi kulit pecahan dalam.Karena itu, ikan lele tidak mempunyai pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya, apabila terluka, sangat gampang terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya.
Tindakan-tindakan yang sanggup dilakukan untuk mencegah berkembangnya patogen (penyebab penyakit) yang sanggup menyerang ikan sebagai berikut:
- Sanitasi lingkungan perairan dan desinfektan benih dengan kalium permanganat (PK).
- Pemberian pakan yang berkualitas baik dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan ikan.
- Penebaran benih tidak terlalu padat dan benih yang ditebarkan hanya yang sehat dan tidak terdapat luka atau cacat.
- Vaksinasi benih ikan lele yang akan ditebar.
3 Tip Atasi Penyakit Ikan Lele
Untuk penyembuhan penyakit ikan lele yang umum dilakukan ketika ini ada beberapa cara sebagai berikut:Treatmen, merupakan cara pengobatan dengan memakai obat takaran rendah dan jangka waktu yang relatif lama.
Diving, merupakan cara pengobatan dengan memakai obat takaran tinggi dan biasanya waktu yang diperlukan relatif sigkat walaupun dengan perlakuan yang berulang-ulang.
Perendaman, dilakukan kalau penyakit yang menyerang cukup berat.
Demikian teman sedikit ulasan ihwal penyakit ikan lele cara mencegah dan mengatasinya ini, semoga bermanfaat dan sanggup menawarkan wawasan serta pengetahuan untuk kita semua pada jenjang budidaya ikan dilain waktu.
Baca juga:
-Jenis Penyakit Ikan dan Cara Mengatasinya
-Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan Hasil Melimpah
-Penyakit Ikan mas Koki dan Cara Mengatasinya
-Penyakit Ikan Koi dan Cara Mengatasinya
-Penyakit Ikan Louhan dan Cara Mengatasinya
Post a Comment for "Penyakit Ikan Lele ? Ini Ia Cara Mencegah Dan Mengatasinya"