Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Ikan Lele Organik Ekonomis Pakan Hasil Melimpah

Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan InfoIkan.com Lele organik merupakan ikan lele yang dibudidayakan dengan memakai tekhnik budidaya lele yang ramah lingkungan, yaitu memanfaatkan setting mikroorganisme kasatmata pada bak dan siklus yang sama dengan habitat hidup ikan lele yang asli.

Cara ini dikembangkan untuk meringankan beban para pembudidaya ikan lele yang merasa keberatan dengan mahalnya harga pakan untuk pembenihan dan pembesaran lele. Karena semua pakan tersedia oleh alam, tinggal kita olah menjadi masakan yang bernutrisi tinggi bagi ikan lele.

Selama ini banyak budidaya ikan lele organik yang memakai zat kimia dan terkesan mempercepat pertumbuhan ikan lele. Sebaliknya, cara ini dibentuk untuk menyadarkan kita akan kesehatan dan sangat baik kualitas lele yang dibudidayakan dengan cara yang ramah lingkungan. Berikut cara budidaya ikan lele oraganik irit pakan hasil melimpah:
Baca juga: Jenis Limbah Pasar Pakan Alternatif Budidaya Ikan Lele

 Lele organik merupakan ikan lele yang dibudidayakan dengan memakai tekhnik budidaya l Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan Hasil Melimpah


Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan

Pembenihan menjadi salah satu fase yang amat penting. Untuk itu, pembudidaya perlu memperhatikan fase-fase perkembangbiakan benih lele. Dari persiapan media hingga tata cara perkembangbiakannya.

1. Seleksi Induk
Proses pemijahan dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu, proses matting, spawning, dan proses pasca-spawning. Dalam perjuangan pembenihan ikan, kesuksesan pemilihan induk sangat menentukan keberhasilan pemijahan ikan. 

Syarat utama menentukan induk untuk budidaya ikan lele harus matang gonad, keadaan sehat, tidak cacat, dan tidak ada gejala yang sanggup mengakibatkan terganggunya proses pembenihan dan kemungkinan terjadinya penurunan kualitas benih. 

Jangan gunakan induk lele yang bengok, kelamin jantan bengkok atau pendek, banyak terdapat luka pada badan induk, dan bobot induk tidak proporsional. Jangan milih dari satu keturunan, Induk jantan sanggup didapatkan dari tempat lain, 

misalnya untuk induk betina dihasilkan dari proses seleksi di bak sendiri. Sementara itu, pejantan didapatkan dari tempat yang jauh dari lokasi perkolaman dan yakin induk yang digunakan tidak sedarah.

Mengapa demikian? Karena belakangan ini sudah banyak yang menjual paket induk lele bersertifikat SKAI (Sertifikat Keterangna Asal Induk), ibarat Induk sangkuriang, masamo, dan mutiara.

 Lele organik merupakan ikan lele yang dibudidayakan dengan memakai tekhnik budidaya l Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan Hasil Melimpah


Umur Indukan yang Baik
Umur indukan lele minimum 8 bulanan untuk betina, dan 1 tahun untuk pejantan. Secara ideal induk betina memiliki bobot 800 - 1200 gram, sedangkan induk jantan lebih dari 1000 gram.

Ciri-Ciri Induk Ikan Lele Jantan
  • Kepala lebih kecil daripada induk ikan lele betina.
  • Warna kulit dada janta lebih kusam atau agak bau tanah dibandingkan dengan induk ikan lele betina.
  • Urogenital papilla (Kelamin) agak menonjol, memanjang kearah belakang, terletak dibelakang anus, dan warnanya kemerahan.
  • Gerakannya lincah, tulang kepala pendek, dan agak gepeng (depress).
  • Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibandingkan dengan induk ikan lele betina.
  • Bila bab perut di-stripping secara manual dari perut kearah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa).
  • Kulit lebih halus dibandingkan dengan induk ikan lele betina.
  • Pada jantan akan muncul bintik-bintik kecil disekitar sirip dorsal.
  • Ukuran berkisar 8 - 24 bulan dan tidak cacat.

Ciri-Ciri Induk Ikan Lele Betina
 Lele organik merupakan ikan lele yang dibudidayakan dengan memakai tekhnik budidaya l Budidaya Ikan Lele Organik Hemat Pakan Hasil Melimpah

  • Kepala lebih besar daripada induk ikan lele jantan.
  • Warna kulit dada agak cerah atau terang.
  • Urogenital papilla (Kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, dan terletak di belakang anus.
  • Gerakannya lambat, tulang kepala pendek, dan agak cembung.
  • Perutnya lebih gembung dan lunak.
  • Bila bab perut di-stripping secara manual dari bab perut kearah ekor akan mengeluarkan cairan kekuningan (ovum atau telur).
  • Umur berkisar 1 -2 tahun dan tidak cacat.

Pemeliharaan Indukan Ikan Lele
Induk jantan dan betina sebaiknya dipelihara secara terpisah untuk memudahkan proses penyeleksian. Selama pemeliharaan, induk budidaya ikan lele organik diberi pakan komersil dengan kandungan protein 28% yang bertujuan untuk mempercepat pematangan gonad.

2. Budidaya Ikan Lele Organik - Proses Pemijahan

Proses pemijahan lele organik sebaiknya dakukan secara alami memakai sistem pemijahan tradisional, yaitu dengan memasangkan induk betina yang telah matang gonad dengan induk lele jantan dalam bak pemijahan. 

Pemijahan ini dilakukan secara alami (natural spawning) tanpa penambahan bahan-bahan kimia. cara budidaya ini merupakan yang terbaik dan lebih alami serta lebih cocock untuk benih lele organik dibandingkan dengan cara budidaya pemijahan lainnya.

Pada cara tradisioanal ini, telur yang keluar hampir semuanya telah cukup matang, sedangkan kalau dengan cara pemijahan buatan ada unsur pemaksaan sehingga telur telur yang muda kurang umur pun ikut keluar. Telir muda ini umumnya tidak menetas dan gampang berjamur, sehingga akan menular pada telur-telur ikan lele yang lainnya.

3. Penetasan Telur 
langkah budidaya ikan lele organik selanjutnya penetasan telur. Setelah indukan memijah, pindahkan kakaban ke beberapa bak penetasan. Proses penetasan telur sanggup memakai bak plastik atau bak beton yang berisi air setinggi 10 - 15 cm. Usahakan kakaban terndam dengan sempurna.

Berikut langkah-langkah inkubasi telur:
  1. Siapkan air bak yang sudah diaerasi sehari sebelumnya.
  2. Usahakan untuk mengatur suhu optimum yaitu 28 derajat selsius.
  3. Buang telur yang tidak menetas.
  4. Lakukan penggantian air sebanyak 25 - 40% kalau air berwarna putih atau keruh.
  5. Angkat kakaban sesudah semua telur menetas. Biasanya 2 - 3 hari sesudah pembuahan.
  6. Cuci higienis kakaban yang telah selesai digunakan, kemudian jemur untuk digunakan pemijahan berikutnya.

4. Budidaya Ikan Lele Organik - Pemeliharaa Larva
Dua hingga 3 hari sesudah telur menetas, berikan pakan cacing sutra (tubifex sp) pada larva lele. Pemberiannya harus dilakukan selama 10 - 20 hari. Sebelum diberikan pada larva lele, basuh higienis cacing sutra terlebih dahulu dan berikan 3 kali sehari. 

Bersihkan bak dengan melaksanakan penyiponan setiap pagi hari, diikuti dengan penggantian air maksimum 25% dari volume wadah. Sebelum didederkan di fase berikutnya, benih lele dilatih dengan santunan pakan berupa pelet yang berupa tepung.

5. Penyortiran
Budidaya ikan lele organik dengan tahap penyortiran sanggup dilakukan memakai baskom, sortir dengan ukuran lubang 3 - 4 cm, 3 - 5 cm, dan 4 - 6 cm. Pada ketika penyortiran, posisikan bejana sortir dengan ukuran paling kecil berada di paling bawah, diikuti bejana berukuran sedang, dan yang paling atas berukuran besar, serta lakukan diatas kolam.

Pentortiran Tahap 1
Penyortiran larva lele organik dilakukan ketika larva berumur 20 - 30 hari. Lakukan grading (sortasi) untuk memisahakn lele berukuran besar dan kecil.

Persiapan Kolam Pendederan
  1. Sebelum disortir, siapkan terlebih dahulu bak pendederan lele organik yang akan digunakan untuk menampung hasil penyortiran. Berikut beberapa tahapannya:
  2. Isi bak budidaya dengan ketinggian air maksimum 30 cm, campurkan daun kipait atau maringo yang sudah dicacah ke dalam bak pendederan, fungsi daun ini sanggup merangsang pertumbuhan plankton dan mengobati beberapa jenis penyakit lele organik.
  3. Dalam waktu 7 - 14 hari akan tumbuh plankton yang akan menjadi pakan utama ikan lele organik. 
  4. Tambahkan air hingga ketinggian 50 - 70 cm sebelum benih ditebar.
  5. Setiap 3 - 4 hari sekali semenjak pengisian air kolam, tuangkan pribiotik yang telah diaktifkan sebanyak 2 - 5 ml/m2 luas kolam.
  6. dan tambahkan pula pakan lele organik dari fermentasi kotoran ternak tersebut sebanyak 10m- 20% dari biomassa ikan. 

Penebaran Benih Budidaya Ikan Lele Organik
Setelah disortir, akan dihasilkan 2 atau 3 jenis ukuran benih, yaitu ukuran 2 - 3 cm, ukuran 3 - 4 cm, dan ukuran lebih dari 4 cm. Ambil benih ikan lele yang jumlahnya paling banyak dan taruh pada bak yang telah dipersiapkan. Sedangkan yang lainnya tetap berada di dalam bak semula.

Penyortiran Tahap II
Setelah budidaya ikan lele berjalan 10 - 15 hari, kembali lakukan sortasi. Pada tahap penyortiran ini biasanya masih akan ditemui ukuran 2 - 4 cm walaupun jumlahnya sedikit. Untuk ukuran lele tersebut, sanggup sahabat masukkan dalam bak semula. Sedangkan jenis ikan lele yang berada dalam penyortiran ini, berukuran 5 - 7 cm dan siap untuk dijual.

6. Budidaya Ikan Lele Organik - Pengangkutan Benih
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengangkutan benih sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengangkutan harus dilakukan pada kondisi suhu udara rendah, yaitu pada pagi atau sore hari.
2. Penghitungan jumlah benih lele dilakukan dalam kondisi berair atau memakai alat tangkap dari materi yang halus.
3. Jumlah benih dalam wadah angkut diadaptasi dengan besarnya wadah angkut dan usang perjalana.
4. Untuk mencegah hilangnya lendir (mucus) selama pengangkutan sebaiknya tambahkan remasan daun kembang sepatu atau daun randu.
5. Sistem pengangkutan sanggup memakai jerigen atau kantong plastik.

Teknis Pembesaran Ikan Lele Organik

Pembesaran ikan lele merupakan tahapan terakhir dalam bisnis budidaya ikan lele. Ukuran yang seraga dengan kebersamaan pertumbuhannya untuk menghasilkan produk dengan ukuran "super" ialah salah satu sasaran yang harus dicapai oleh seseorang pembudidaya biar sanggup mengoptimalkan laba yang akan diperoleh.

A. Persiapan Kolam Pembesaran
Peluang perjuangan budidaya lele untuk konsumsi ini relatif lebih mudah, alasannya ialah ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit dan tingkat hidup lebih tinggi. Untuk hasil panen cepat, sanggup dilakukan 2 - 3 bulan dengan santunan masakan yang ekstra dan optimal.

Pakan lele organik dari fermentasi ampas tahu dan materi lainnya diberikan sebanyak 5 - 10% dari total bobot lele. Diberikan 2 - 3 kali sehari pada pukul 7.00 - 8.00, pukul 12.00 - 13.00, atau pukul 17.00 - 18.00.

Cara mempersiapkan bak pembesaran sama ibarat persiapan bak penampung hasil penyortiran tahap 1. Bedanya, pada bak pembesaran budidaya ikan lele organik tidak perlu penambahan prabiotik dan pakan fermentasi dari kotoran ternak sesudah tebar benih. 

setelah itu, isi bak dengan air yang tidak terlalu dalam. Untuk ukuran lele 5 - 7 cm, bak sanggup diisi dengan air setinggi 50 cm terlebih dahulu, seiring dengan bertambahnay usia lele, kedalaman air sanggup ditambah sesuai kebutuhan.

B. Pemilihan Benih Budidaya Ikan Lele Organik

Benih berkualitas merupakan salah satu penentu keberhasilan perjuangan dan seberapa besar laba yang diperoleh. Secara umum, berikut kriteria benih ikan lele yang harus dipenuhi:

  1. Secara genetis merupakan hasil dari pemijahan induk yang berkuaitas.
  2. Ukuran benih harus seragam.
  3. Sehat dan memiliki gerakan lincah.
  4. Warna badan tidak terlalu hitam, cenderung agak cokelat kehitaman.
  5. Ukuran perjuangan pembesaran lele organik dengan fermentasi pupuk sangkar berkisar 2 - 4 cm.
  6. Berenang secara teratur dan gesit (tidak lamban)
  7. Nafsu makannya tinggi dan tidak rakus.
  8. Permukaan kulit higienis lendir tebal
  9. Tidak terdapat luka atau kelainan fisik.
  10. Insang berwarna merah muda, bersih, cerah, tidak cacat atau kotor, dan tidak pucat.
  11. Penebaran benih dilakukan pada kondisi suhu rendah berkisar 25 - 27 derajat selsius, yakni pagi atau sore hari.

C. Penebaran Benih Budidaya Ikan Lele Organik

Setelah media organik telah tersedia, kita sanggup menebar benih ikan lele yang sudah kita kondisikan sebelumnya. Biasanya lele yang banyak digunakan dalam fase pembesaran awalnya berukuran 2 - 4 cm dengan ukuran maksimum 5 - 7 cm atau lebih besar. 

Suhu air dalam wadah angkut budidaya ikan lele dengan suhu bak haru sesuai. Secara tepat dengan cara berikut ini:

  1. Wadah atau jerigen untuk transportasi ditaruh dalam bak ikan untuk beberapa saat.
  2. Masukkan air secara perlahan bertahap kedalam wadah angkut, lakukan secara terus hingga diperkirakan suhu wadah angkut sama dengan suhu air kolam.
  3. Usahakan jangan hingga masukkan air bak kedalam wadah secara banyak sekaligus.
  4. Setelah ikan diwadah keadaan aktif, miringkan wadah angkut kedalam air bak hingga air bak masuk kedalam wadah secara perlahan.
  5. Biarkan benih keluar sendiri dari wadah angkut ke dalam bak dengan cara memiringkan wadah angkut secara perlahan.
  6. Lakukan proses penebaran benih lele ini hingga seluruh benih dipastikan sudah keluar secara aktif ke bak pembesaran yang telah disiapkan sebelumnya.

Densitas (kepadatan benih yang diteabar) berkisar 100 - 200 ekor per meter kubik. Padat tebar benih budidaya ikan lele organik yang baik untuk bak lele maksimum 350 ekor per meter kubik. Benih sebaiknya dimasukkan pada waktu pagi atau sore hari dengan ketinggian air 50 - 70 cm pada waktu awal tebar.


D. Budidaya Ikan Lele Organik - Pemeliharaan Pembesaran

Jika memulai periode pembesaran lele memakai benih berukuran 4 - 6 cm, santunan pakan cukup mengandalkan pakan alami hingga benih lele berumur 15 hari pasca-tebar. Setelah hari ke-15, tambahkan fermentasi ampas tahu. 

Pembesaran Tahap 1
Pembesaran budidaya ikan lele organik memerlukan waktu sekitar 3 - 4 minggu, tergantung dari kondisi kualitas air yang ada ketika itu. Jika dalam pengamatan kualitas air tidak banyak beruabah, yang terlihat dari ajal ikan yang cenderung berkurang.

Setelah 4 minggu, lakukan penyortiran atau panen sela, atau garding yang menghasilkan lele berukuran seragam. 

Pembesaran Tahap II
Ikan hasil pembesaran tahap ini dipelihara secara terpisah menurut ukurannya. Ikan lele dengan ukuran 25 - 40 ekor/kg dipelihara kembali selama 1 bulan atau sanggup digenapin menjadi 45 hari panen. Sedangkan ikan lele yang memeiliki ukuran kecil dipelihara selama 1 - 1,5 bulan. 

Sistem pembesaran budidaya ikan lele organik tahap II ini hampir sama dengan pembesaran tahap I, perbedaannya terdapat pada jumlah pakan yang diberikan serta kepadatan ikan yang digunakan. Lele diberikan pakan organik dari fermentasi ampas tahu dan materi lainnya 5 - 8% dari bobot tubuh.

E. Panen
Budidaya ikan lele organik yang terakhir ialah pasca panen. Hal yang perlu diingat oleh pembudidaya dalam urusan panen ialah menjaga biar produk yang dihasilkan masih dalam keadaan hidup. Jika ikan lele yang dipanen mengalami kematian, sudah dipastikan harganya diperdagangan akan mengalami penurunan.

Tahap Panen yang Baik:
1. Puasakan lele satu hari sebelum panen.
2. Lakukan pemanenan ketika kondisi cuaca tidak panas (optimal pada sore hari)
3. Sebelum lele dipanen, surutkan air bak secara perlahan dengan membuka pintu pengeluaran air biar proses pemanenan lebih mudah. 
4. Setelah air bak cukup rendah, panen lele memakai seser/waring atau kain yang halus.
5. Setelah dipanen, kumpulan lele dikolam penampungan. Keudian lakukan penyortiran dan penimbangan.
6. Masukkan lele yang sudah ditimbang ke dalam drum plastik yang terbuka atau bak penampungan ikan lele terbuat dari terpal plastik.

Demikian klarifikasi singkat ihwal budidaya ikan lele organik irit pakan hasil melimpah ini, semoga bermanfaat dan sanggup menambahkan kita wawasan serta pengetahuan untuk jenjang pemeliharaan berikutnya. Selamat mencoba..

Baca juga:
-Ini Dia Tips Cara Praktis dan Sukses Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
-Ini Dia Panduan Cara Budiddaya Ikan Lele Di Kolam Semen
- Ini Dia Tips Cara Mengatasi Bibit Lele Yang Setiap Hari Mati

Post a Comment for "Budidaya Ikan Lele Organik Ekonomis Pakan Hasil Melimpah"