Hama Dan Penyakit Ikan Gurame Serta Cara Mengatasinya
Hama dan Penyakit Ikan Gurame Sudah tahu cara mengatasi penyakit ikan gurame mata bengkak? Atau ingin tahu obat ikan gurame jamuran?
Pengendalian hama dan penyakit gurami.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ungkapan ini cocok juga di terapkan dalam kecerdikan daya gurami.
Agar gurami yang di peliharaan tidak terkena penyakit, kebersihan kolam dan lingkungannya harus di jaga.
Kegagalan produksi banyak di sebabkan oleh ketidaksiapan lahan sehingga mutu lingkungannya jelek.
Pengendalian hama penyakit sebaiknya di rencanakan semenjak proses pembuatan kolam. Proses pencegahan sanggup menekan biaya produksi daripada harus melaksanakan proses pengobatan.
Pengendalian hama
Hama perusak
Hama perusak sanggup berupa kepiting atau belut yang sering melubangi dasar atau pematang kolam.
Mengatasi hama perusak ini sanggup dilakukan dengan mengontrol keadaan kolam. Jika ada kepingan kolam yang bocor sebaiknya segera di perbaiki semoga gurami tidak keluar dari kolam.
Hama pesaing
Hewan atau tumbuhan pesaing inidapat menghambat pertumbuhan gurami, lantaran kalah berebut makanan dan oksigen.
Jenis binatang atau tumbuhan yang sering menjadi pesaing yakni udang, berudu (anak katak), ikan seribu, mujair, siput, dan lumut.
Cara membasmi hama ini antara lain dengan menangkapnya.
Hama pemangsa
Hama pemangsa di antaranya ikan gabus, ular, biawak, dan burung. Petani gurami sering mengalami kerugian lantaran saat akan memanennya, isi kolam hanya tersisa beberapa ekor jawaban di makan binatang predator.
Baca juga:
Prospek Bisnis Ikan Gurami Akan Selalu Menguntungkan
Beberapa cara mengendalikan Hama dan Penyakit Ikan Gurame sebagai berikut:
1. Mengeringkan kolam sebelum digunakan, dengan tujuan membunuh organisme patogen, termasuk telur dan larva predator.
2. Mengolah dasar kolam, sekaligus menutup lubang yang terdapat di pematang. Setelah itu, melaksanakan pengapuran dengan tujuan membunuh bibit penyakit dan hama.
3. Penangkap hama, ibarat kepiting, belut, dan ikan gabus secara langsung. Membersihkan lumut untuk mencegah terjadinya penurunan oksigen di dalam air.
4. Air yang masuk ke kolam perlu di saring semoga mata rantai bibit atau larva pemangsa terputus.
5. Membasmi hama secara biologis, yaitu dengan cara memasukkan binatang predatornya. Misalnya, memasukkan beberapa ekor ikan mas atau tawes untuk menekan pertumbuhan lumut.
6. Membasmi hama secara kimia, yaitu memakai pestisida yang di larutkan ke dalam air dengan takaran yang tidak membahayakan gurami atau dosisnya di sesuaikan dengan ajuan pada kemasan.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Pengendalian Penyakit
Ada dua kelompok besar yang sanggup mengakibatkan ikan terjangkit sakit. Pertama penyakit jawaban gangguan jasad hidup atau biasa disebut dengan penyakit parasiter.
Kedua, penyakit yang bukan disebabkan oleh jasad hidup, tetapi lebih di sebabkan oleh faktor fisika dan kimia perairan yang di sebut penyakit non-parasiter.
Penyakit parasiter banyak di sebabkan oleh jasad renik, berupa bakteri, jamur, virus, protozoa, nematoda dan udan renik.
Sementara itu, penyakit non parasiter di sebabkan oleh jeleknya kualitas pakan atau tercemarnya air oleh zat kimia tertentu.
Baca ini:
Budidaya Ikan Gurame Agar Cepat Besar dan Panen Cepat
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Penyakit Parasiter
Bintik putih
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang mempunyai bulu getar, yaitu ichtyophthirius multifillis. Parasit ini biasanya berada di bawah lapisan epidemis kulit.
Gejala yang ditimbulkan yakni warna tubuh gurami menjadi pucat jawaban dari adanya bintik putih di seluruh tubuh ikan.
Gurami terlihat sering menggosok-gosokkan badannya ke kepingan dasar atau dinding kolam atau terlihat megap-megap dan sering berkumpul di kawasan pemasukan air lantaran kekurangan oksigen.
Penyakit ini sanggup menular melalui penggunaan peralatan yang tidak bersih.
Penularan juga sanggup terjadi jawaban suhu air yang rendah (kurang dari 22 derajat c), kurang makan, atau tertular penyakit dari ikan liar.
Pengendaliannya sanggup dilakukan dengan merendam gurami dalam larutan formalin 25 ml/m3 air.
Selain itu, pengendalian juga sanggup dilakukan dengan cara menaikkan temperatur air kolam sampai mencapai 28 derajat c.
Myxosporeasis
Penyakit myxosporeasis disebabkan oleh benalu henneguya sp. Dan thellohanelus sp. Yang menyerang insang.
Gurame yang di serang penyakit ini biasanya sudah berumur satu bulan ke atas. Gejalanya muncul pembekakan di kepingan insang dan tubuh gurami.
Penyakit ini muncul jawaban kualitas air yang buruk, kandungan oksigen terlarut rendah, dan dan kepadatan gurami yang terlalu tinggi.
Penyakit ini sanggup menularmelalui air. Pencegahannya sanggup dilakukan dengan mengendapkan air sebelum diisikan ke kolam.
Sementara itu, penanggulangannya dilakukan dengan mengeringkan kolam lantaran belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit ini.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Cacing insang dan cacing kulit
Penyakit cacing insang dan cacing kulit di sebabkan oleh benalu dactylogyriasis yang menyerang benih gurami, terutama di kepingan tubuh dan insang.
Gejalanya gurami tampak lemah, nafsu makan berkurang, dan sering berkumpul di permukaan air lantaran kekurangan oksigen.
Timbulnya penyakit ini di dukung oleh kualitas air yang buruk, kekurangan pakan, padat tebar terlalu tinggi, dan suhu udara yang rendah. Penyakit ini sanggup menular melalui media air.
Mengatasinya sanggup dilakukan dengan cara merendam benih gurami di dalam larutan garam dapur 300 g/m3 air selama 24 jm.
Selain itu, benih juga sanggup di rendam di dalam larutan formalin 40 ml/m3 air selama 24 jm.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Kutu ikan
Penyakit kutu ikan di sebabkan oleh argulus sp. Yang menyerang dengan cara menggigit seluruh kepingan tubuh gurami.
Di sekitar bekas gigitan akan terjadi pendarahan, yang jikalau di biarkan akan semakin menghebat.
Munculnya penyakit ini di pengaruhi oleh kualitas air yang buruk. Penularan terjadi melalui air dan kontak pribadi antara gurami yang sehat dan gurami yang sakit.
Penyakit ini sanggup di atasi dengan cara merendam ikan dalam larutan garam dapur 1,25% selama 15 menit.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Bercak merah
Penyakit bercak merah di sebabkan oleh basil aeromonas punctata dan aeromonas hydrophylla.
Badan gurami yang terjangkit penyakit ini akan berwarna gelap dan kulitnya menjadi bernafsu (akibat kekurangan lendir). Selain itu, gurami sering muncul ke permukaan air jawaban kekurangan oksigen.
Mengatasi penyakit ini sanggup dilakukan dengan cara merendam gurami di dalam larutan oxytetracyclin 2-5 ppm. Perendaman dilakukan 3 kali berturut-turut, masing-masing selama 24 jam.
Mengobati obat merah yang di encerkan. Satu militer obat merah dilarutkan ke dalam 10 ml air, kemudian dioleskan ke kepingan tubuh gurami yang luka.
Namun kini telah ditemukan vaksin khusus yang dikenal dengan nama vaksin hydrovet untuk mencegah serangan basil aeromonas hydrophylla.
Caranya dengan menyuntikkan vaksin hydrovet 0,8 ml/kg bobot tubuh ke induk betina.
Aksinasi maternal pada induk ikangurami ini ternyata sanggup meningkatkan ketahanan benih terdapat serangan basil A hydrophylla.
Hal ini diketahui dari terbentuknya antibodi pada induk dan benih gurami melalui titer antibodi.
Vaksinasi maternal sanggup menekan angka janjkematian ikan gurami sampai 10%. Teknik vaksinasi ini sanggup dilakukan dengan mudah.
Vaksinasi yang di gunakan juga telah tersedian di pasaran dengan harga relatif murah jikalau di bandingkan dengan kenaikan produksi.
Columnaris
Penyakit columnaris di sebabkan oleh benalu flexybacter columnaris yang menyerang kepingan sirip dan insang.
Penyakit non parasite disebut juga dengan penyakit non – infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh kualitas media yang buruk atau penanganan budidaya yang salah.
Penyakit non parasite dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu penyakit nutrisi, penyakit kejenuhan gas, dan penyakit kekurangan oksigen.
Penyakit Kekurangan Oksigen
Penyakit ikan gurame ini disebabkan kekurangan asam amino dan itamin pada pakan.
Selain itu, juga sanggup disebabkan keracunan alfatokin.
Penyakit ini menyerang kepingan insang dan tubuh kepingan luar.
Gejalanya yakni tutup insang keriput, tubuh ikan bengkok, dan pertumbuhan ikan lambat.
Munculnya penyakit ini dipicu oleh kualitas pakan yang buruk atau pakan yang sudah terkotori jamur.
Karena itu, penyakit ini sanggup diobati dengan mengganti pakan yang lebih berkualitas dan memberikannya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Penyakit Kejenuhan Gas
Penyakit ini disebabkan oleh kandungan nitrogen, oksigen, dan karbondioksida di dalam air kolam terlalu jenuh.
Bagian gurame yang terjangkit yakni kulit, mata, dan insang.
Penyakit ini lebih banyak menyerang benih gurame.
Gejala klinik yang timbul pada ikan yang terkena penyakit ini yakni timbulnya gelembung udara di kepingan kulit, mata, dan insang.
Penyakit ini tidak menular, tetapi jikalau tidak segera diobati akan mengakibatkan gangguan kronis.
Penyakit ini sanggup diobati dengan cara mengganti air atau meningkatkan kualitas air kolam.
Penyakit Kekurangan Oksigen
Penyakit ini disebabkan oleh oksigen terlarut di dalam air rendah. Bagian yang terjangkit yakni organ tubuh kepingan dalam (paru – paru).
Penyakit ini menyerang gurame dari semua golongan umur.
Gejala teknik yang muncul yakni gurame sering membuka tutup insang dan berkumpul di permukaan air.
Munculnya penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan plankton yang berlebihan dan kadar materi organic terlarut sangat tinggi.
Oleh lantaran itu, cara mengatasinya sanggup dilakukan dengan memperbaiki kualitas air, mengurangi materi organic, dan mengurangi kepadatan ikan.
Baca juga yuk.,
Umpan Ikan Gurame Liar, Kolam Harian dan Malam Hari
Itulah beberapa jens hama dan penyakit ikan gurame dan cara mengatasinya dengan mudah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba dengan hasil yang berbeda.
Pengendalian hama dan penyakit gurami.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ungkapan ini cocok juga di terapkan dalam kecerdikan daya gurami.
Agar gurami yang di peliharaan tidak terkena penyakit, kebersihan kolam dan lingkungannya harus di jaga.
Kegagalan produksi banyak di sebabkan oleh ketidaksiapan lahan sehingga mutu lingkungannya jelek.
Pengendalian hama penyakit sebaiknya di rencanakan semenjak proses pembuatan kolam. Proses pencegahan sanggup menekan biaya produksi daripada harus melaksanakan proses pengobatan.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame
Pengendalian hama
Hama perusak
Hama perusak sanggup berupa kepiting atau belut yang sering melubangi dasar atau pematang kolam.
Mengatasi hama perusak ini sanggup dilakukan dengan mengontrol keadaan kolam. Jika ada kepingan kolam yang bocor sebaiknya segera di perbaiki semoga gurami tidak keluar dari kolam.
Hama pesaing
Hewan atau tumbuhan pesaing inidapat menghambat pertumbuhan gurami, lantaran kalah berebut makanan dan oksigen.
Jenis binatang atau tumbuhan yang sering menjadi pesaing yakni udang, berudu (anak katak), ikan seribu, mujair, siput, dan lumut.
Cara membasmi hama ini antara lain dengan menangkapnya.
Hama pemangsa
Hama pemangsa di antaranya ikan gabus, ular, biawak, dan burung. Petani gurami sering mengalami kerugian lantaran saat akan memanennya, isi kolam hanya tersisa beberapa ekor jawaban di makan binatang predator.
Baca juga:
Prospek Bisnis Ikan Gurami Akan Selalu Menguntungkan
Beberapa cara mengendalikan Hama dan Penyakit Ikan Gurame sebagai berikut:
1. Mengeringkan kolam sebelum digunakan, dengan tujuan membunuh organisme patogen, termasuk telur dan larva predator.
2. Mengolah dasar kolam, sekaligus menutup lubang yang terdapat di pematang. Setelah itu, melaksanakan pengapuran dengan tujuan membunuh bibit penyakit dan hama.
3. Penangkap hama, ibarat kepiting, belut, dan ikan gabus secara langsung. Membersihkan lumut untuk mencegah terjadinya penurunan oksigen di dalam air.
4. Air yang masuk ke kolam perlu di saring semoga mata rantai bibit atau larva pemangsa terputus.
5. Membasmi hama secara biologis, yaitu dengan cara memasukkan binatang predatornya. Misalnya, memasukkan beberapa ekor ikan mas atau tawes untuk menekan pertumbuhan lumut.
6. Membasmi hama secara kimia, yaitu memakai pestisida yang di larutkan ke dalam air dengan takaran yang tidak membahayakan gurami atau dosisnya di sesuaikan dengan ajuan pada kemasan.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Pengendalian Penyakit
Ada dua kelompok besar yang sanggup mengakibatkan ikan terjangkit sakit. Pertama penyakit jawaban gangguan jasad hidup atau biasa disebut dengan penyakit parasiter.
Kedua, penyakit yang bukan disebabkan oleh jasad hidup, tetapi lebih di sebabkan oleh faktor fisika dan kimia perairan yang di sebut penyakit non-parasiter.
Penyakit parasiter banyak di sebabkan oleh jasad renik, berupa bakteri, jamur, virus, protozoa, nematoda dan udan renik.
Sementara itu, penyakit non parasiter di sebabkan oleh jeleknya kualitas pakan atau tercemarnya air oleh zat kimia tertentu.
Baca ini:
Budidaya Ikan Gurame Agar Cepat Besar dan Panen Cepat
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Penyakit Parasiter
Bintik putih
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang mempunyai bulu getar, yaitu ichtyophthirius multifillis. Parasit ini biasanya berada di bawah lapisan epidemis kulit.
Gejala yang ditimbulkan yakni warna tubuh gurami menjadi pucat jawaban dari adanya bintik putih di seluruh tubuh ikan.
Gurami terlihat sering menggosok-gosokkan badannya ke kepingan dasar atau dinding kolam atau terlihat megap-megap dan sering berkumpul di kawasan pemasukan air lantaran kekurangan oksigen.
Penyakit ini sanggup menular melalui penggunaan peralatan yang tidak bersih.
Penularan juga sanggup terjadi jawaban suhu air yang rendah (kurang dari 22 derajat c), kurang makan, atau tertular penyakit dari ikan liar.
Pengendaliannya sanggup dilakukan dengan merendam gurami dalam larutan formalin 25 ml/m3 air.
Selain itu, pengendalian juga sanggup dilakukan dengan cara menaikkan temperatur air kolam sampai mencapai 28 derajat c.
Myxosporeasis
Penyakit myxosporeasis disebabkan oleh benalu henneguya sp. Dan thellohanelus sp. Yang menyerang insang.
Gurame yang di serang penyakit ini biasanya sudah berumur satu bulan ke atas. Gejalanya muncul pembekakan di kepingan insang dan tubuh gurami.
Penyakit ini muncul jawaban kualitas air yang buruk, kandungan oksigen terlarut rendah, dan dan kepadatan gurami yang terlalu tinggi.
Penyakit ini sanggup menularmelalui air. Pencegahannya sanggup dilakukan dengan mengendapkan air sebelum diisikan ke kolam.
Sementara itu, penanggulangannya dilakukan dengan mengeringkan kolam lantaran belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit ini.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Cacing insang dan cacing kulit
Penyakit cacing insang dan cacing kulit di sebabkan oleh benalu dactylogyriasis yang menyerang benih gurami, terutama di kepingan tubuh dan insang.
Gejalanya gurami tampak lemah, nafsu makan berkurang, dan sering berkumpul di permukaan air lantaran kekurangan oksigen.
Timbulnya penyakit ini di dukung oleh kualitas air yang buruk, kekurangan pakan, padat tebar terlalu tinggi, dan suhu udara yang rendah. Penyakit ini sanggup menular melalui media air.
Mengatasinya sanggup dilakukan dengan cara merendam benih gurami di dalam larutan garam dapur 300 g/m3 air selama 24 jm.
Selain itu, benih juga sanggup di rendam di dalam larutan formalin 40 ml/m3 air selama 24 jm.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Kutu ikan
Penyakit kutu ikan di sebabkan oleh argulus sp. Yang menyerang dengan cara menggigit seluruh kepingan tubuh gurami.
Di sekitar bekas gigitan akan terjadi pendarahan, yang jikalau di biarkan akan semakin menghebat.
Munculnya penyakit ini di pengaruhi oleh kualitas air yang buruk. Penularan terjadi melalui air dan kontak pribadi antara gurami yang sehat dan gurami yang sakit.
Penyakit ini sanggup di atasi dengan cara merendam ikan dalam larutan garam dapur 1,25% selama 15 menit.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Bercak merah
Penyakit bercak merah di sebabkan oleh basil aeromonas punctata dan aeromonas hydrophylla.
Badan gurami yang terjangkit penyakit ini akan berwarna gelap dan kulitnya menjadi bernafsu (akibat kekurangan lendir). Selain itu, gurami sering muncul ke permukaan air jawaban kekurangan oksigen.
Mengatasi penyakit ini sanggup dilakukan dengan cara merendam gurami di dalam larutan oxytetracyclin 2-5 ppm. Perendaman dilakukan 3 kali berturut-turut, masing-masing selama 24 jam.
Mengobati obat merah yang di encerkan. Satu militer obat merah dilarutkan ke dalam 10 ml air, kemudian dioleskan ke kepingan tubuh gurami yang luka.
Namun kini telah ditemukan vaksin khusus yang dikenal dengan nama vaksin hydrovet untuk mencegah serangan basil aeromonas hydrophylla.
Caranya dengan menyuntikkan vaksin hydrovet 0,8 ml/kg bobot tubuh ke induk betina.
Aksinasi maternal pada induk ikangurami ini ternyata sanggup meningkatkan ketahanan benih terdapat serangan basil A hydrophylla.
Hal ini diketahui dari terbentuknya antibodi pada induk dan benih gurami melalui titer antibodi.
Vaksinasi maternal sanggup menekan angka janjkematian ikan gurami sampai 10%. Teknik vaksinasi ini sanggup dilakukan dengan mudah.
Vaksinasi yang di gunakan juga telah tersedian di pasaran dengan harga relatif murah jikalau di bandingkan dengan kenaikan produksi.
Columnaris
Penyakit columnaris di sebabkan oleh benalu flexybacter columnaris yang menyerang kepingan sirip dan insang.
Hama dan Penyakit Ikan Gurame - Penyakit Non Parasiter
Penyakit non parasite disebut juga dengan penyakit non – infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh kualitas media yang buruk atau penanganan budidaya yang salah.
Penyakit non parasite dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu penyakit nutrisi, penyakit kejenuhan gas, dan penyakit kekurangan oksigen.
Penyakit Kekurangan Oksigen
Penyakit ikan gurame ini disebabkan kekurangan asam amino dan itamin pada pakan.
Selain itu, juga sanggup disebabkan keracunan alfatokin.
Penyakit ini menyerang kepingan insang dan tubuh kepingan luar.
Gejalanya yakni tutup insang keriput, tubuh ikan bengkok, dan pertumbuhan ikan lambat.
Munculnya penyakit ini dipicu oleh kualitas pakan yang buruk atau pakan yang sudah terkotori jamur.
Karena itu, penyakit ini sanggup diobati dengan mengganti pakan yang lebih berkualitas dan memberikannya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Penyakit Kejenuhan Gas
Penyakit ini disebabkan oleh kandungan nitrogen, oksigen, dan karbondioksida di dalam air kolam terlalu jenuh.
Bagian gurame yang terjangkit yakni kulit, mata, dan insang.
Penyakit ini lebih banyak menyerang benih gurame.
Gejala klinik yang timbul pada ikan yang terkena penyakit ini yakni timbulnya gelembung udara di kepingan kulit, mata, dan insang.
Penyakit ini tidak menular, tetapi jikalau tidak segera diobati akan mengakibatkan gangguan kronis.
Penyakit ini sanggup diobati dengan cara mengganti air atau meningkatkan kualitas air kolam.
Penyakit Kekurangan Oksigen
Penyakit ini disebabkan oleh oksigen terlarut di dalam air rendah. Bagian yang terjangkit yakni organ tubuh kepingan dalam (paru – paru).
Penyakit ini menyerang gurame dari semua golongan umur.
Gejala teknik yang muncul yakni gurame sering membuka tutup insang dan berkumpul di permukaan air.
Munculnya penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan plankton yang berlebihan dan kadar materi organic terlarut sangat tinggi.
Oleh lantaran itu, cara mengatasinya sanggup dilakukan dengan memperbaiki kualitas air, mengurangi materi organic, dan mengurangi kepadatan ikan.
Baca juga yuk.,
Umpan Ikan Gurame Liar, Kolam Harian dan Malam Hari
Itulah beberapa jens hama dan penyakit ikan gurame dan cara mengatasinya dengan mudah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba dengan hasil yang berbeda.
Post a Comment for "Hama Dan Penyakit Ikan Gurame Serta Cara Mengatasinya"