Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan Bawal Ampuh

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal penyakit merupakan salah satu hambatan yang paling ditakutkan dalam budidaya bawal.

Kehadirannya sangat tidak dibutuhkan lantaran akan sangat merugikan. Namun, melalui pencegahan dan pengobatan, serangan hama maupun jenis penyakit sanggup dicegah atau ditangani.

Mencegah lebih baik dari pada mengobati merupakan slogan yang juga berlaku pada semua budidaya ikan lantaran bagaimanapun pencegahan merupakan tindakan yang paling baik dari pengobatan.

Selain tidak berefek samping, juga tidak memerlukan biaya yang besar. 

Berikut ini bagaimana perjuangan kita dalam memelihara pembesaran ikan konsumsi untuk pengendalian hama dan penyakit ikan bawal yang biasa menyerang.

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal  Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal Ampuh


Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal


A. HAMA

Hama ikan sanggup diartikan sebagai suatu organisme yang berukuran lebih besar dari ikan sehingga kerap menjadi pemangsa ikan tersebut, baik secara pribadi atau bertahap.

Secara pribadi berarti ikan dimakan pribadi masuk ke dalam verbal hama. Sementara secara bertahap berarti ikan di makan sedikit demi sedikit.

Kerugian yang diakibatkan hama biasanya tidak sebesar yang ditimbulkan penyakit, kecuali jikalau jumlah hama yang menyerang sangat banyak.

Hama sanggup berasal dari luar atau memang sudah menetap didalam kolam. Hama dari luar sanggup masuk ke kolam melalui ajaran air atau melalui pematang.

Salah satu penyebabnya yaitu tidak adanya saringan dipintu pemasukan sehingga memberi peluang bagi hama untuk masuk ke kolam. 

Sementara itu, hama yang sudah ada dikolam biasanya hadir lantaran lingkungan yang kotor, contohnya rumput tinggi dan lubang-lubang dipematang.

Berikut beberapa cara umum yang sanggup dilakukan sebagai upaya mencegah serangan hama dikolam budidaya ikan bawal.
  1. Mengeringkan kolam yang akan dipakai sehingga hama-hama akan mati.
  2. Melakukan pengapuran pada ketika persiapan kolam.
  3. Memasang saringan pada pintu pemasukan semoga hama tidak masuk kolam.
  4. Melakukan filterisasi semoga air yang masuk ke areal kolam akan melalui filter terlebih dahulu sehingga hama sanggup tertahan.
  5. Memberantasan hama, baik secara mekanik,biologis,maupun secara kimiawi.
Hama yang kerap mengganggu budidaya ikan bawal antara lain ular sawah dan linsang. Untuk lengkapnya cara pengendalian hama dan penyakit ikan bawal baca berikut ini:

1. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal - ULAR SAWAH

Ular sawah yang lebih-lebih dikenal dengan sebutan ular kadut ini merupakan binatang bertubuh panjang mirip ikan belut, tetapi seluruh tubuhnya dipenuhi sisik.

Punggungnya berwarna coklat dengan perut berwarna putih. Kepalanya berukuran kecil dengan verbal lebar yang membelah dibagian kepala dan pengecap yang panjang bercagak. 

Berbeda dengan jenis ular lainnya, sanggup ular sawah tidak membahayakan manusia.

Oleh lantaran tergolong binatang malam, pada siang hari ular sawah bersembunyi dilubang-lubang dan tempat yang terlindungi. Hewan ini banyak ditemukan disawah-sawah dan kanal air.

Makanan yang paling disukai yaitu ikan, anak kodok, dan binatang lainnya. Kalau tidak menemukan masakan di habitatnya, yakni sawah, ular akan memasuki kolam-kolam, termasuk kolam pemeliharaan ikan. Seekor ular sawah sanggup memakan beberapa ekor ikan.

Upaya yang sanggup dilakukan untuk mencegah ular sawah masuk kedalam kolam yaitu dengan menciptakan pagar yang rapat disekeliling kolam. 

Dengan demikian, tidak ada peluang bagi ular sawah untuk sanggup masuk.

Sementara itu, pemberantasan yang sanggup dilakukan yaitu secara mekanis, yakni dengan membunuh ular tersebut. 

Sedangkan pemberantasan secara kimiawi masih agak sulit, lantaran dosisnya sanggup membahayakan ikan-ikan yang dipelihara

linsang atau dalam bahasa sunda disebut sero yaitu binatang berkaki 4, berbulu, dan berekor panjang. Tubuhnya mirip tubuh kucing, tetapi ukurannya lebih panjang.

Bila terkena sinar, matanya akan mengeluarkan cahaya berwarna biru. Hewan ini banyak dijumpai didaerah berbukit. Linsang termasuk binatang misterius 

karena kendati disuatu kawasan populasinya cukup banyak, sarangnya sulit untuk ditemukan.

Seperti halnya ular sawah, linsang beraktivitas pada malam hari. Pada sang hari linsang akan bersembunyi disarangnya. 

Ketika keluar dari sarang, linsang berjalan secara bergerombol menelusuri sungai kecil atau terkadang masuk diperkampungan menuju tempat mangsanya.

Satu rombongan sanggup berjumlah ratusan ekor. Makanan yang paling digemari yaitu ikan. Linsang mempunyai penciuman yang sangat tajam sehingga sanggup mengendus keberadaan ikan yang berlokasi jauh dari sarangnya.

Linsang agak sulit diberantas, baik secara mekanis, kimiawi,atau biologis. Hal ini lantaran jumlahnya yang cukup banyak, sulit untuk ditangkap, serta penciumannya yang sangat tajam.

Pencegahan yang sanggup dilakukan yaitu dengan memukul kentongan atau bunyi lainnya yang dibentuk mendadak atau dengan melaksanakan pemagaran disekeliling kolam.

B. PENYAKIT

Pengendalian hama dan penyakit ikan bawal terutama timbulnya penyakit pada ikan sanggup disebabkan oleh 3 faktor, yaitu kondisi tubuh ikan yang kurang baik, lingkungan yang kotor, dan kehadiran binatang patogen lain.

Ketiga faktor tersebut sling berkaitan lantaran jikalau salah satu faktor terjadi, serangan penyakit niscaya terjadi. 

Oleh lantaran itu, untuk menghindarinya perlu ada pencegahan terhadap ketiga faktor tersebut.

Kondisi tubuh ikan yang kurang baik sanggup terjadi akhir akibat lingkungan yang kurang baik, terutama lantaran kualitas air yang buruk.

Kondisi ini sanggup mengakibatkan menurunnya nafsu makan ikan sehingga ikan menjadi loyo. 

Dalam kondisi tubuh yang demikian, biasanya gampang muncul patogen sehingga terjadilah serangan penyakit.

Dari penyerangannya, penyakit ikan dibedakan dalam 2 golongan, yaitu endotern dan eksotern. Endotern yaitu penyakit yang menyerang tubuh kepingan tubuh dalam lainnya.

Sementara eksotern yaitu penyakit yang menyerang organ tubuh kepingan luar mirip sirip, kepala, dan kepingan tubuh luar lainnya.

Salah satu upaya pencegahan yang sanggup dilakukan dalam budidaya yaitu segera melaksanakan perbaikan kualitas air yang sudah memburuk. 

Namun, berikut beberapa upaya untuk mencegah serangan penyakit.
  1. Mengeringkan kolam untuk memotong siklus hidup penyakit.
  2. Melakukan pengapuran pada waktu persiapan kolam semoga sanggup membunuh hama dan penyakit.
  3. Menjaga lingkungan kolam.
  4. Menjaga kualitas air kolam
  5. Melakukan penebaran dengan padat tebar bullfrog yang optimal.
  6. Memberikan pakan suplemen yang cukup.
  7. Melakukan penanganan yang baik semoga tidak mengakibatkan luka.
  8. Menghindari masuknya binatang-binatang pembawa penyakit mirip burung dan siput.
Bila pencegahan yang dilakukan gagal dan ikan masih terjangkit penyakit, gres dilakukan pengobatan. Tindakan pengobatan sebaiknya menjadi tindakan terakhir lantaran selain memberi imbas samping.

Juga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Jangan hingga harga obatnya melebihi harga jual ikan yang akan di obati. Bila demikian, perjuangan budidaya yang dilakukan menjadi sangat tidak ekonomis.

Berikut beberapa cara pengobatan penyakit pada ikan bawal.
  1. Pengobatan langsung, yaitu dengan menebarkan suatu materi ke kolam secara pribadi dengan takaran dan waktu yang telah ditentukan.
  2. Perawatan/ treatment, yaitu dengan meredam ikan yang terjangkit penyakit kedalam suatu larutan materi tertentu, dengan takaran dan waktu yang telah ditentukan.
  3. Pengobatan melalui masakan (oral), yaitu dengan memberi pakan yang sudah tercampur obat dengan takaran tertentu.
  4. Pengobatan pribadi pada ikan yang terserang, yakni dengan mengambil ikan yang terserang, kemudian diolesi obat tertentu.
Penyakit yang biasa menyerang budidaya ikan bawal antara lain penyakit ekor putih dan penyakit bercak merah.

1. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal - PENYAKIT PUTIH

Pengendalian hama dan penyakit ikan bawal terutama sanggup disebut penyakit ekor putih lantaran penyakit ini umumnya menyerang kepingan sirip ekor berwarna putih.

Penyakit ini disebabkan oleh benalu trichodina sp. Dan oodinium sp. Selain sirip ekor, benalu ini juga menyerang kepingan lain mirip insang dan sirip-sirip lainnya.

Trichodina sp. Bertubuh setengah bola, pada kepingan bawahnya terdapat verbal yang dilingkari suatu alat dari kitin berjumlah 20-30 buah berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada tubuh ikan dan sekaligus berfungsi sebagai alat pengisap. Trichodina sp. Berkembang biak dengan cara membelah diri.

Bagian ikan yang terjangkit penyakit ini akan terlihat berwarna putih. Serangannya sangat parah, sanggup mengakibatkan ekor ikan putus.

Kemudian seluruh permukaan tubuhnya menjadi putih lantaran cairan tubuhnya berkurang dan kulitnya terkelupas. Serangan mirip ini sanggup mengakibatkan tubuh ikan menjadi lemah dan alhasil berdampak kematian.

1. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal - Tahap Pencegahan

Sebelum ikan terserang, sebaiknya dilakukan pencegahan lantaran trichodina sp. Praktis dicegah dengan melaksanakan persiapan kolam yang baik.

Melalui pengeringan dan pengapuran merupakan cara yang paling praktis. Cara lainnya yaitu dengan menciptakan ajaran air yng cukup dan menjaga ketinggian air kolam setinggi 30-40 cm.

2. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal - Pengobatan

Bila pencegahan yang dilakukan tidak efektif, terpaksa harus melalui pengobatan. 

Namun, pengobatan dihentikan memakai bahan-bahan berbahaya atau memakai materi yang tidak berdampak negatif pada insan yang mengonsumsi ikan.

Salah satu materi yang nyaman bagi insan yaitu garam pasar berdosis 10 gr/m3 air. Pengobatannya sanggup dilakukan secara pribadi dikolam maupun secara tidak langsung.

Sebelum dilakukan pengobatan secara langsung, volume air kolam harus diketahui terlebih dahulu. Selanjutnya, ditentukan jumlah garam.

Volume air sanggup diketahui dengan mengalikan panjang dan lebar kolam serta ketinggian rata-rata air kolam, kemudian garam ditebar ke kolam.

Pengobatan tidak pribadi yaitu pengobatan yang dilakukan tidak pribadi dikolam, tetapi ditempat lainnya dipanen terlebih dahulu.

Seperti pengobatan langsung, volume air kolam harus diketahui terlebih dahulu, gres kemudian garam yang sudah dihitung ke kolam tersebut.

Kiat mengatasi penyakit ekor putih

Ada satu cara yang paling gampang dan murah untuk mengatasi penyakit ekor putih, antara lain dengan menaikkan suhu air kolam lantaran dalam suhu yang tinggi penyakit ekor putih dan penyakit-penyakit lainnya tidak akan berkembang.

Cara menaikkan suhu air kolam yaitu dengan menurunkan ketinggian air dalam kolam setinggi 10-20 cm atau mengurangi volume air kolam.

Dengan demikian, sinar matahari akan menembus hingga kedasar kolam sehingga tanah dasar akan terjemur dan suhu lainnya akan naik. Selain itu, air bervolume sedikit suhunya akan cepat naik jikalau terkena sinar matahari.

Ketinggian air yang sudah diturunkan idealnya dipertahankan selama 4-7 hari. 

Biasanya, dalam waktu tersebut ikan yang terjangkit akan pulih dan kondisi badannya akan kembali normal dalam beberapa hari kemudian.

Bila tidak ingin terjangkit lagi, ketinggian tersebut tetap dipertahankan dalam beberapa hari berikutnya.

2. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal - Penyakit bercak merah


Pengendalian hama dan penyakit ikan bawal berikutnya disebut penyakit bercak merah lantaran tubuh ikan yang terjangkit berwarna merah. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh Aeromonas punctata, aeromona hydrophilla, dan aeromona liquifaciens.

Air berkadar organik tinggi merupakan habitat yang paling disukai organisme ini. Serangan penyakit bercak merah biasanya terjadi sesudah ada serangan penyakit lain.

Warna tubuh ikan yang terjangkit akan berubah gelap. Hal ini merupakan tanda awal dari penyakit bercak merah. Gejala berikutnya kulit menjadi kesat lantaran lendir pada kulit berkurang.

Pada serangan yang parah, akan diikuti pendarahan dan luka. Luka yang besar dalam akan menjadi borok. Oleh lantaran itu, penyakit ini juga kerap disebut penyakit borok.

Tanda lain dari ikan yang terjangkit yaitu ikan barerang sangat lemah, napasnya megap-megap, dan sering muncul ke permukaan air.

Pencegahan penyakit bercak merah sanggup dilakukan dengan mempersiapkan kolam dengan baik, terutama dengan pengeringan dan pengapuran.

Dengan perlakuan tersebut, akan tercipta kualitas air yang baik. Untuk pengobatan sanggup dilakukan mirip pada penyakit ekor putih. 

Itulah beberapa jenis halangan dan rintangan dalam budidaya serta bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit ikan bawal tersebut semoga mendapat hasil ikan konsumsi sehat hingga panen tiba.

Post a Comment for "Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan Bawal Ampuh"