Perbedaan Belut Dan Sidat Menurut Siklus Hidupnya
Perbedaan Belut dan Sidat Sudah tahu perbedaan sidat dan pelus? Atau ingin tahu perbedaan belut dan lindung?
Belut dan sidat merupakan jenis ikan konsumsi yang masih terkenal dicari, apalagi harga belut dan sidat kini naik turun, akan menjadi laba tersendiri olehpetani.
Sebagian dari hobiis malah ada yang memelihara belut dan sidat dijadikan sebagai ikan hias, hal ini alasannya beredarnya inovasi gambar sidat raksasa di luar negeri.
Ngomongin sidat dan belut dari namanya saja sudah kelihatan berbeda, namun kenyataannya sungguh diluar dugaan.
Karena dengan melihat bentuk ukuran tubuh dan juga warna, perbedaan belut dan sidat hampir tak kelihatan. Lebih detailnya, yuk lanjut baca berikut.
Belut termasuk binatang hermaprodit atau berkelamin ganda, sehingga binatang ini bisa melaksanakan pergantian kelamin.
Umumnya setiap belut muda ialah betina. Belut akan berubah kelamin menjadi jantan ketika telah mencapai dewasa.
Setipa belut jantan sanggup berubah kembali menjadi belut betina ketika populasi belut betina hanya sedikit.
Pada ukuran 20-30 cm biasanya masih betina, tetapi ketika mencapai ukuran 40 cm lebih biasanya belut telah menjadi jantan.
Ovarium belut terletak memanjang didalam rongga badan. Ovarium biasanya berjumlah sepasang yang masing-masing berada di kiri dan kanan antara gelembung renang dan usus.
Sementara itu, testis belut berbentuk memanjang dalam rongga tubuh di bawah gelembung renang dan di atas usus.
Belut bisa berkembang biak setiap tahun. Masa perkawinannya sangat panjang, yaitu mulai ekspresi dominan hujan hingga permulaan ekspresi dominan kemarau (sekitar 4-5 bulan).
Baca juga:
Makanan Asli Belut di Alam Bebas
Perkawinan Belut di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum
Perkawinan belut umumnya terlihat ketika belut jantan berbondong ramai-ramai berenang ke banyak sekali penjuru, ke arah tepian yang lebih dangkal.
Telur-telur yang dihasilkan dari perkawinan belut jantan dan betina di letakkan disarang yang berada di permukaan air dan terlihat menyerupai buih. Telur-telur di alam akan menetes sesudah 9-10 hari.
Namun, pada bak pendederan dan pemijahan telur-telur belut biasanya akan menetas dalam waktu 12-14 hari.
Saat gres menetas, anak belut berwarna kuning sesudah itu, pelan-pelan bermetamorfosis kuning kecoklatan dan selanjutnya menjadi coklat muda sesudah berumur 15 hari, belum dewasa belut sudah bisa berenang sendiri dan meninggalkan sarang penetasan.
Namun, ketika sudah matang gonad, sidat akan bermigrasi ke bahari untuk memijah hingga kedalaman lebih dari 6000 m dpl.
Induk sidat akan berpuasa dalam migrasinya hingga jawaban proses pemijahan.
Telur-telur hasil pemijahan induk sidat akan menetas menjadi larva. Larva sidat berbentuk menyerupai daun, berwarna bening, dan transparan.
Setelah mencapai pantai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun, larva sidat akan menjadi glass eel. Pada masa ini bibit sidat mempunyai panjang rata-rata 5-7 cm dan bobot sekitar 0,17-0,21 gram.
Glass eel yang mencapai muara akan hidup di rawa-rawa, hulu sungai, danau, atau perairan payau.
Fase perubahan glass eel menjadi lebih arif balig cukup akal di tandai dengan perubahan warna tubuh dari bening menjadi kunig kecoklatan, kehijauan, atau kehitaman tergantung pada jenis spesiesnya. Pada masa tersebut, bibit sidat sanggup mempunyai panjang 9-11 cm dan bobot 2,8-3,2 gram.
Tahap selanjutnya di sebut fingerling dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Fingerling lalu tumbuh mnjadi sidat arif balig cukup akal dengan panjang tubuh sanggup mencapai 80 cm hingga satu meter lebih.
Dengan adanya perbedaan belut dan sidat di atas yang diambil dari survey dimana mereka hidup ini, maka seyogyanya Anda sanggup mengelolanya lebih berhasil.
Belut dan sidat merupakan jenis ikan konsumsi yang masih terkenal dicari, apalagi harga belut dan sidat kini naik turun, akan menjadi laba tersendiri olehpetani.
Sebagian dari hobiis malah ada yang memelihara belut dan sidat dijadikan sebagai ikan hias, hal ini alasannya beredarnya inovasi gambar sidat raksasa di luar negeri.
Ngomongin sidat dan belut dari namanya saja sudah kelihatan berbeda, namun kenyataannya sungguh diluar dugaan.
Karena dengan melihat bentuk ukuran tubuh dan juga warna, perbedaan belut dan sidat hampir tak kelihatan. Lebih detailnya, yuk lanjut baca berikut.
Perbedaan Belut dan Sidat
Siklus Hidup Belut
Umumnya setiap belut muda ialah betina. Belut akan berubah kelamin menjadi jantan ketika telah mencapai dewasa.
Setipa belut jantan sanggup berubah kembali menjadi belut betina ketika populasi belut betina hanya sedikit.
Pada ukuran 20-30 cm biasanya masih betina, tetapi ketika mencapai ukuran 40 cm lebih biasanya belut telah menjadi jantan.
Ovarium belut terletak memanjang didalam rongga badan. Ovarium biasanya berjumlah sepasang yang masing-masing berada di kiri dan kanan antara gelembung renang dan usus.
Sementara itu, testis belut berbentuk memanjang dalam rongga tubuh di bawah gelembung renang dan di atas usus.
Belut bisa berkembang biak setiap tahun. Masa perkawinannya sangat panjang, yaitu mulai ekspresi dominan hujan hingga permulaan ekspresi dominan kemarau (sekitar 4-5 bulan).
Baca juga:
Makanan Asli Belut di Alam Bebas
Perkawinan Belut di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut dalam Kolam dan Drum
Perkawinan belut umumnya terlihat ketika belut jantan berbondong ramai-ramai berenang ke banyak sekali penjuru, ke arah tepian yang lebih dangkal.
Telur-telur yang dihasilkan dari perkawinan belut jantan dan betina di letakkan disarang yang berada di permukaan air dan terlihat menyerupai buih. Telur-telur di alam akan menetes sesudah 9-10 hari.
Namun, pada bak pendederan dan pemijahan telur-telur belut biasanya akan menetas dalam waktu 12-14 hari.
Saat gres menetas, anak belut berwarna kuning sesudah itu, pelan-pelan bermetamorfosis kuning kecoklatan dan selanjutnya menjadi coklat muda sesudah berumur 15 hari, belum dewasa belut sudah bisa berenang sendiri dan meninggalkan sarang penetasan.
Siklus Hidup Sidat
Perjalanan hidup sidat sejatinya lebih usang di bandingkan dengan belut. Sidat arif balig cukup akal biasanya berada di hulu sungai atau danau.Namun, ketika sudah matang gonad, sidat akan bermigrasi ke bahari untuk memijah hingga kedalaman lebih dari 6000 m dpl.
Induk sidat akan berpuasa dalam migrasinya hingga jawaban proses pemijahan.
Telur-telur hasil pemijahan induk sidat akan menetas menjadi larva. Larva sidat berbentuk menyerupai daun, berwarna bening, dan transparan.
Setelah mencapai pantai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun, larva sidat akan menjadi glass eel. Pada masa ini bibit sidat mempunyai panjang rata-rata 5-7 cm dan bobot sekitar 0,17-0,21 gram.
Glass eel yang mencapai muara akan hidup di rawa-rawa, hulu sungai, danau, atau perairan payau.
Fase perubahan glass eel menjadi lebih arif balig cukup akal di tandai dengan perubahan warna tubuh dari bening menjadi kunig kecoklatan, kehijauan, atau kehitaman tergantung pada jenis spesiesnya. Pada masa tersebut, bibit sidat sanggup mempunyai panjang 9-11 cm dan bobot 2,8-3,2 gram.
Tahap selanjutnya di sebut fingerling dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Fingerling lalu tumbuh mnjadi sidat arif balig cukup akal dengan panjang tubuh sanggup mencapai 80 cm hingga satu meter lebih.
Dengan adanya perbedaan belut dan sidat di atas yang diambil dari survey dimana mereka hidup ini, maka seyogyanya Anda sanggup mengelolanya lebih berhasil.
Post a Comment for "Perbedaan Belut Dan Sidat Menurut Siklus Hidupnya"