Syarat Pembenihan Ikan Patin Secara Intensif Yang Harus Dipenuhi
Syarat Pembenihan Ikan Patin Sudah tahu pembenihan ikan patin pdf? Atau ingin tahu video pemijahan ikan patin?
Sebelum menyiapkan unit pembenihan, ada persyaratan yang mutlak harus dipenuhi biar aktivitas pembenihan sanggup berjalan atau berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Persyaratan yang di maksud untuk ikan patin ialah sebagai berikut.
Pertama, air yang dipakai harus bersih, jernih, dan mengalir terus - menerus guna menyuplai oksigen serta menggerakkan telur yang sedang di tetaskan.
Kedua, suhu udara dan suhu air di unit pembenihan harus stabil, tidak berfluktuasi.
Satu unit pembenihan ikan patin terdiri atas beberapa bab yang satu dengan lainnya saling terkait dan merupakan satu sistem, sehingga semua bab tersebut harus ada.
Bagian - bab atau sayarat pembenihan ikan patin tersebut sebagai berikut.
Ruang tertutup ialah suatu ruang yang di desain khusus, sehingga ventilasi atau pertukaran udara di dalam ruang udara di luar sangat sedikit.
Dengan begitu, suhu udara didalam ruang tetap stabil pada kisaran antara 28-30% c.
Ruang tertutup tersebut sanggup di buat secara permanen dengan dinding dan lantai dasar tembok, sanggup juga secara semipermanen.
Ruang ini juga sanggup di buat dari ruang - ruang yang sudah ada sebelumnya, menyerupai bekas gedung, asalkan suhu udara diruang itu tetap stabil. Luas bangunan ruang tertutup minimal 20 m2.
Di dalam ruang tertutup terdapat wadah penetasan telur, penyaringan air, dan pemeliharaan larva.
Dengan begitu, ruang ini sanggup menjadi pusat aktivitas pembenihan.
Semua aktivitas pembenihan, dari penyuntikan induk jantan dan betina, striping atau pengurutan telur dan pembuahan, penetasan telur, hingga perawatan larva atau benih, akan terpusat didalamnya.
Aliran listrik yang berasal dari PLN dibutuhkan dalam aktivitas pembenihan. Fungsinya untuk memberi penerangan, menggerakkan pompa isap biar sirkulasi air tetap berjalan selam aktivitas pembenihan berlagsung, serta menggerakkan aerator (pompa udara) guna menyuplai oksigen yang terlarut ke dalam air.
Aliran listrik dari PLN yang dipakai untuk pembenihan sanggup memakai atau memanfaatkan pedoman listrik yang ada di rumah tangga, atau memakai aliaran listrik tersendiri.
Kapasitas listrik yang dibutuhkan untuk satu unit pembenihan ikan patin minimal 450 va (watt).
Air yang dipakai untuk pembenihan ikan patin harus higienis dan jernih dan tidak mengandung kaporit. Hal tersebut di maksudkan biar telur - telur ikan patin yang sedang ditetaskan sanggup menetas dengan sempurna.
Sumber air sanggup berasal dari sumber air sanggup berasal dari sumur pompa yang sanggup dipakai untuk keperluan keluarga, atau sumur pompa tersendiri yang di buat terpisah.
Sebelum digunakan, sebaiknya air yang berasal dari sumur pompa ditampung dahulu beberapa ketika dalam daerah penampungan sementara untuk menetralisir air dari materi - materi beracun yang tepat mengganggu proses penetasan telur serta untuk menstabilkan suhu.
Air yang ditampung sementara tersebut dialirkan ke unit pembenihan melalui pipa paralon.
Bak filter merupakan salah satu syarat pembenihan ikan patin yang harus ada.
Bak filter berfungsi sebagai daerah untuk menyaring air yang berasal dari wadah penetasan telur. Bak filter tidak harus permanen dari tembok.
Bak filter sanggup di buat dari wadah-wadah tertentu yang sanggup dipindah - pindahkan guna memudahkan pengaturan tata letak atau posisi.
Bak filter air yang sanggup dipakai antara lain kolam fibre glass berukuran 1 x 1 x 1 m atau tong plastik bekas volume 200 liter.
Bak filter diletakkan sedikit di atas kolam untuk menampung air, sehingga air yang telah tersaring akan mengalir ke dalam kolam penampungan air.
Antara kolam filter dan kolam penampungan air dihubungkan dengan paralon berukuran 2 inci.
Agar air benar-benar tersaring, didalam bak filter tadi disusun bahan-bahan penyaring.
Dilapisan bawah berupa kerikil kerikil, lapisan berikutnya berupa ijuk dan arang, lapisan di atasnya berupa pasir, dan lapisan paling atas berupa kerikil kerikil.
Tebal setiap lapisan kurang lebih 3-5 cm. Sebelum di susun, bahan-bahan yang akan dipakai dibersihkan terlebih dahulu guna menghindari terjadinya serangan penyakit.
Bak penampungan air higienis berfungsi untuk menampung air higienis yang berasal dari kolam filter.
Bak penampungan air higienis sanggup terbuat dari fiber glass berukuran 1 x 1 x 1 m atau tong plastik bekas volume 200 liter. Posisi kolam penampungan air higienis harus berada sedikit di bawah kolam filter.
Maksudnya biar air yang berasal dari kolam filter mengalir dengan sendirinya ke kolam penampungan tersebut.
Water turn atau daerah penampungan air berupa tong plastik bekas bervolume 200 liter. Water turn diletakkan ditempat yang paling tinggi diantara wadah-wadah lainnya.
Tempat ini diletakkan di atas penyangga yang terbuat dari kerangka kayu kaso pada ketinggian kurang lebih 180 cm dari lantai dasar bangunan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengalirkan air ke corong - corong atau daerah penetasan telur dan daerah penampungan larva(benih) yang gres menetas.
Water turn dilengkapi dengan tiga susukan air yang terbuat dari pipa paralon.
Pertama, pipa pemasukan air yang berfungsi untuk mengalirkan air dari wadah penampungan air bersih.
Kedua, pipa mengeluarkan air yang berfungsi untuk mengalirkan air dari water turn ke corong - corong daerah penetasan telur.
Ketiga, pipa pelimpasan air dari water turn ke wadah penampungan air bersih, untuk menjaga apabila sewaktu-waktu air didalam water turn melimpah.
Pompa isap yang dipakai sebanyak 1 buah. Fungsinya untuk mengalirkan air dari wadah penampungan air higienis ke water turn.
Pompa isap yang dipakai ialah pompa isap yang banyak dijual dipasaran dengan kapasitas 42 liter/menit.
Syarat pembenihan ikan patin berupa corong untuk telur.
Corong penetasan berfungsi sebagai daerah untuk menetaskan telur - telur.
Corong penetasan tersebut dari fiber glass dengan diameter bab atas 45 cm dan tinggi 45 cm.
Dalam satu unit pembenihan sebaiknya di sediakan lima buah corong. Corong penetasan disusun secara berjajar dengan memakai rak kayu atau rak besi sebagai penyangga.
Setiap corong dilengkapi dengan pipa paralon pemasukan air yang berasal dari water tun dan pipa paralon pengeluaran air untuk mengalirkan air ke daerah penampungan benih.
Wadah untuk menampung larva atau benih patin yang gres menetas berupa dua buah kolam fiber glass berbentuk silinder (bulat) dan bervolume 500 liter.
Selain itu, sanggup pula dipakai kolam fiber glass berukuran 2 x 2 x 0,5 m sebanyak 1 buah.
Untuk memudahkan dalam penangkapan larva, wadah tersebut dilengkapi dengan hapa terbuat dari kain trilin dengan konstruksi menyerupai kelambu, tetapi dipasang terbalik) dengan berukuran 1 x 0,5 x 0,5 m sebanyak 2 buah.
Benih - benih yang gres menetas yang berasal dari corong penetasan akan terbawa pedoman air dan akan tertampung didalam hapa.
Dibagian tengah wadah penampungan larva di pasang pipa paralon yang berfungsi untuk mengalirkan air ke wadah penyaringan air (filter).
Tempat pemeliharaan benih sanggup berupa akuarium atau fiber glass. Jumlah akuarium atau kolam pemeliharaan benih diadaptasi dengan jumlah benih yang dipelihara.
Jika memakai fiberglass berbentuk lingkaran berkapasitas 1 kubik air, jumlah daerah yang disediakan cukup enam buah.
Untuk menambah suplai oksigen, setiap wadah dilengkapi dengan aerator yang berasal dari pompa udara (blower) yang dihubungkan dengan selang - selang kecil kesetiap wadah pemeliharaan larva.
Untuk satu unit pembenihan dibutuhkan satu buah blower dengan kapasitas 5.000 liter/jam.
Blower tersebut umumnya banyak dijual ditoko-toko peralatan perikanan atau ditempat-tempat penjual ikan hias.
Desain lengkap unit pembenihan didapat dengan menghubungkan setiap bab unit pembenihan.
Pada prinsipnya, desain ini terfokus pada terjadinya sirkulasi air secara terus menerus, dari kolam penampungan air bersih, kemudian dengan proteksi pompa isap air tersebut di alirkan ke dalam water turn, selanjutnya air di alirkan ke corong - corong penetasan telur dan penampungan larva serta kolam filter atau penyaring air, kemudian terakhir air di alirkan kembali ke kolam penampungan air bersih.
Syarat pembenihan ikan patin yang terakhir ini berupa kolam.
Induk ikan patin sanggup dipelihara di kolam atau sangkar. Kolam atau kandang sanggup dipakai sebagai daerah pemeliharaan induk, baik sebelum maupun setelah induk dipijahkan.
Induk jantan dan betina sanggup dipelihara didalam satu kolam atau kandang dan tidak perlu dipisahkan menyerupai ikan mas.
Hal tersebut di maksudkan untuk mengefisiensikan penggunaan kolam alasannya ialah ikan patin dipijahkan secara kawin suntik.
Luas kolam yang dipakai diadaptasi dengan lahan yang tersedia, minimal luas kolam yang dibutuhkan ialah 20 m2, dengan kedalaman minimal 100 cm.
Jika memakai kandang kayu yang dilengkapi dengan rakit dan pelampung, ukuran kandang ialah 3 x 1,5 2 m , dengan jumlah kepadatan tebar 5 ekor/m3.
Jika semua daftar syarat pembenihan ikan patin di atas tak dipenuhi, maka sanggup dicarikan alternatif lainnya sesuai keahlian Anda. Yakni sanggup dibuatkan alat tradisional.
Sebelum menyiapkan unit pembenihan, ada persyaratan yang mutlak harus dipenuhi biar aktivitas pembenihan sanggup berjalan atau berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Persyaratan yang di maksud untuk ikan patin ialah sebagai berikut.
Pertama, air yang dipakai harus bersih, jernih, dan mengalir terus - menerus guna menyuplai oksigen serta menggerakkan telur yang sedang di tetaskan.
Kedua, suhu udara dan suhu air di unit pembenihan harus stabil, tidak berfluktuasi.
Satu unit pembenihan ikan patin terdiri atas beberapa bab yang satu dengan lainnya saling terkait dan merupakan satu sistem, sehingga semua bab tersebut harus ada.
Bagian - bab atau sayarat pembenihan ikan patin tersebut sebagai berikut.
Syarat Pembenihan Ikan Patin
Ruang Tertutup
Ruang tertutup ialah suatu ruang yang di desain khusus, sehingga ventilasi atau pertukaran udara di dalam ruang udara di luar sangat sedikit.
Dengan begitu, suhu udara didalam ruang tetap stabil pada kisaran antara 28-30% c.
Ruang tertutup tersebut sanggup di buat secara permanen dengan dinding dan lantai dasar tembok, sanggup juga secara semipermanen.
Ruang ini juga sanggup di buat dari ruang - ruang yang sudah ada sebelumnya, menyerupai bekas gedung, asalkan suhu udara diruang itu tetap stabil. Luas bangunan ruang tertutup minimal 20 m2.
Di dalam ruang tertutup terdapat wadah penetasan telur, penyaringan air, dan pemeliharaan larva.
Dengan begitu, ruang ini sanggup menjadi pusat aktivitas pembenihan.
Semua aktivitas pembenihan, dari penyuntikan induk jantan dan betina, striping atau pengurutan telur dan pembuahan, penetasan telur, hingga perawatan larva atau benih, akan terpusat didalamnya.
Syarat Pembenihan Ikan Patin - Listrik
Aliran listrik yang berasal dari PLN dibutuhkan dalam aktivitas pembenihan. Fungsinya untuk memberi penerangan, menggerakkan pompa isap biar sirkulasi air tetap berjalan selam aktivitas pembenihan berlagsung, serta menggerakkan aerator (pompa udara) guna menyuplai oksigen yang terlarut ke dalam air.
Aliran listrik dari PLN yang dipakai untuk pembenihan sanggup memakai atau memanfaatkan pedoman listrik yang ada di rumah tangga, atau memakai aliaran listrik tersendiri.
Kapasitas listrik yang dibutuhkan untuk satu unit pembenihan ikan patin minimal 450 va (watt).
Air bersih
Air yang dipakai untuk pembenihan ikan patin harus higienis dan jernih dan tidak mengandung kaporit. Hal tersebut di maksudkan biar telur - telur ikan patin yang sedang ditetaskan sanggup menetas dengan sempurna.
Sumber air sanggup berasal dari sumber air sanggup berasal dari sumur pompa yang sanggup dipakai untuk keperluan keluarga, atau sumur pompa tersendiri yang di buat terpisah.
Sebelum digunakan, sebaiknya air yang berasal dari sumur pompa ditampung dahulu beberapa ketika dalam daerah penampungan sementara untuk menetralisir air dari materi - materi beracun yang tepat mengganggu proses penetasan telur serta untuk menstabilkan suhu.
Air yang ditampung sementara tersebut dialirkan ke unit pembenihan melalui pipa paralon.
Syarat Pembenihan Ikan Patin - Bak Filter
Bak filter merupakan salah satu syarat pembenihan ikan patin yang harus ada.
Bak filter berfungsi sebagai daerah untuk menyaring air yang berasal dari wadah penetasan telur. Bak filter tidak harus permanen dari tembok.
Bak filter sanggup di buat dari wadah-wadah tertentu yang sanggup dipindah - pindahkan guna memudahkan pengaturan tata letak atau posisi.
Bak filter air yang sanggup dipakai antara lain kolam fibre glass berukuran 1 x 1 x 1 m atau tong plastik bekas volume 200 liter.
Bak filter diletakkan sedikit di atas kolam untuk menampung air, sehingga air yang telah tersaring akan mengalir ke dalam kolam penampungan air.
Antara kolam filter dan kolam penampungan air dihubungkan dengan paralon berukuran 2 inci.
Agar air benar-benar tersaring, didalam bak filter tadi disusun bahan-bahan penyaring.
Dilapisan bawah berupa kerikil kerikil, lapisan berikutnya berupa ijuk dan arang, lapisan di atasnya berupa pasir, dan lapisan paling atas berupa kerikil kerikil.
Tebal setiap lapisan kurang lebih 3-5 cm. Sebelum di susun, bahan-bahan yang akan dipakai dibersihkan terlebih dahulu guna menghindari terjadinya serangan penyakit.
Bak Penampungan Air Bersih
Bak penampungan air higienis berfungsi untuk menampung air higienis yang berasal dari kolam filter.
Bak penampungan air higienis sanggup terbuat dari fiber glass berukuran 1 x 1 x 1 m atau tong plastik bekas volume 200 liter. Posisi kolam penampungan air higienis harus berada sedikit di bawah kolam filter.
Maksudnya biar air yang berasal dari kolam filter mengalir dengan sendirinya ke kolam penampungan tersebut.
Syarat Pembenihan Ikan Patin - Water Turn
Water turn atau daerah penampungan air berupa tong plastik bekas bervolume 200 liter. Water turn diletakkan ditempat yang paling tinggi diantara wadah-wadah lainnya.
Tempat ini diletakkan di atas penyangga yang terbuat dari kerangka kayu kaso pada ketinggian kurang lebih 180 cm dari lantai dasar bangunan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengalirkan air ke corong - corong atau daerah penetasan telur dan daerah penampungan larva(benih) yang gres menetas.
Water turn dilengkapi dengan tiga susukan air yang terbuat dari pipa paralon.
Pertama, pipa pemasukan air yang berfungsi untuk mengalirkan air dari wadah penampungan air bersih.
Kedua, pipa mengeluarkan air yang berfungsi untuk mengalirkan air dari water turn ke corong - corong daerah penetasan telur.
Ketiga, pipa pelimpasan air dari water turn ke wadah penampungan air bersih, untuk menjaga apabila sewaktu-waktu air didalam water turn melimpah.
Pompa Isap
Pompa isap yang dipakai sebanyak 1 buah. Fungsinya untuk mengalirkan air dari wadah penampungan air higienis ke water turn.
Pompa isap yang dipakai ialah pompa isap yang banyak dijual dipasaran dengan kapasitas 42 liter/menit.
Syarat Pembenihan Ikan Patin - Corong Penetasan Telur
Syarat pembenihan ikan patin berupa corong untuk telur.
Corong penetasan berfungsi sebagai daerah untuk menetaskan telur - telur.
Corong penetasan tersebut dari fiber glass dengan diameter bab atas 45 cm dan tinggi 45 cm.
Dalam satu unit pembenihan sebaiknya di sediakan lima buah corong. Corong penetasan disusun secara berjajar dengan memakai rak kayu atau rak besi sebagai penyangga.
Setiap corong dilengkapi dengan pipa paralon pemasukan air yang berasal dari water tun dan pipa paralon pengeluaran air untuk mengalirkan air ke daerah penampungan benih.
Tempat Penampungan Larva
Wadah untuk menampung larva atau benih patin yang gres menetas berupa dua buah kolam fiber glass berbentuk silinder (bulat) dan bervolume 500 liter.
Selain itu, sanggup pula dipakai kolam fiber glass berukuran 2 x 2 x 0,5 m sebanyak 1 buah.
Untuk memudahkan dalam penangkapan larva, wadah tersebut dilengkapi dengan hapa terbuat dari kain trilin dengan konstruksi menyerupai kelambu, tetapi dipasang terbalik) dengan berukuran 1 x 0,5 x 0,5 m sebanyak 2 buah.
Benih - benih yang gres menetas yang berasal dari corong penetasan akan terbawa pedoman air dan akan tertampung didalam hapa.
Dibagian tengah wadah penampungan larva di pasang pipa paralon yang berfungsi untuk mengalirkan air ke wadah penyaringan air (filter).
Syarat Pembenihan Ikan Patin - Tempat Pemeliharaan Benih
Tempat pemeliharaan benih sanggup berupa akuarium atau fiber glass. Jumlah akuarium atau kolam pemeliharaan benih diadaptasi dengan jumlah benih yang dipelihara.
Jika memakai fiberglass berbentuk lingkaran berkapasitas 1 kubik air, jumlah daerah yang disediakan cukup enam buah.
Blower (pompa udara)
Untuk menambah suplai oksigen, setiap wadah dilengkapi dengan aerator yang berasal dari pompa udara (blower) yang dihubungkan dengan selang - selang kecil kesetiap wadah pemeliharaan larva.
Untuk satu unit pembenihan dibutuhkan satu buah blower dengan kapasitas 5.000 liter/jam.
Blower tersebut umumnya banyak dijual ditoko-toko peralatan perikanan atau ditempat-tempat penjual ikan hias.
Desain Lengkap Unit Pembenihan
Desain lengkap unit pembenihan didapat dengan menghubungkan setiap bab unit pembenihan.
Pada prinsipnya, desain ini terfokus pada terjadinya sirkulasi air secara terus menerus, dari kolam penampungan air bersih, kemudian dengan proteksi pompa isap air tersebut di alirkan ke dalam water turn, selanjutnya air di alirkan ke corong - corong penetasan telur dan penampungan larva serta kolam filter atau penyaring air, kemudian terakhir air di alirkan kembali ke kolam penampungan air bersih.
Syarat Pembenihan Ikan Patin - Kolam Induk
Syarat pembenihan ikan patin yang terakhir ini berupa kolam.
Induk ikan patin sanggup dipelihara di kolam atau sangkar. Kolam atau kandang sanggup dipakai sebagai daerah pemeliharaan induk, baik sebelum maupun setelah induk dipijahkan.
Induk jantan dan betina sanggup dipelihara didalam satu kolam atau kandang dan tidak perlu dipisahkan menyerupai ikan mas.
Hal tersebut di maksudkan untuk mengefisiensikan penggunaan kolam alasannya ialah ikan patin dipijahkan secara kawin suntik.
Luas kolam yang dipakai diadaptasi dengan lahan yang tersedia, minimal luas kolam yang dibutuhkan ialah 20 m2, dengan kedalaman minimal 100 cm.
Jika memakai kandang kayu yang dilengkapi dengan rakit dan pelampung, ukuran kandang ialah 3 x 1,5 2 m , dengan jumlah kepadatan tebar 5 ekor/m3.
Jika semua daftar syarat pembenihan ikan patin di atas tak dipenuhi, maka sanggup dicarikan alternatif lainnya sesuai keahlian Anda. Yakni sanggup dibuatkan alat tradisional.
Post a Comment for "Syarat Pembenihan Ikan Patin Secara Intensif Yang Harus Dipenuhi"