Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Patin Lengkap Dengan Gambar
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin Agar acara budidaya ikan patin (baik pembenihan maupun pendederan) secara intensif berhasil sesuai dengan yang diharapkan, ada baiknya seluk beluk ikan ini diketahui secara mendalam terlebih dahulu.
Seperti umumnya pengenalan jenis - jenis ikan budidaya lainnya, untuk mengenal ikan patin, ada beberapa hal pokok yang perlu diketahui, yaitu morfologi, syarat hidup, kebiasaan hidup, serta ikan - ikan lain yang masih dikatakan sekerabat dengannya.
Dari sabang hingga merauke jenis ikan patin ini tambah terkenal saja, baik menu olahannya maupun cara ternak yang cepat besarnya.
Sebelum sahabat membuka perjuangan mengembangbiakkan ikan ini, ada baiknya untuk mengenali dulu penjabaran dan morfologi ikan patin secara lengkap. Berikut ulasannya.
Ciri Morfologi Ikan Patin
Ikan patin terpelajar balig cukup akal panjang tubuhnya sanggup mencapai sekitar 120 cm.
Ukuran tubuh menyerupai ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan-ikan jenis lele - lelean.
Bentuk tubuh patin memanjang dengan warna lebih banyak didominasi putih berkilauan menyerupai perak dan punggung berwarna kebiru - biruan.
Ketika masih kecil, warna berkilauan menyerupai perak ini sangat cemerlang sehingga banyak yang menaruhnya diakuarium sebagai ikan hias.
Ketika ukurannya semakin besar, warnanya mulai memudar sehingga kurang menarik untuk dipajang diakuarium.
Ikan patin sangat toleran terhadap derajat keasaman PH air yang lebar, dari perairan yang agak asam (Ph rendah) hingga perairan yang basa (Ph tinggi), dari 5 hingga 9.
Kandungan oksigen (O,2) terlarut yang dibutuhkan bagi kehidupan patin ialah berkisar antara 3 - 6 ppm, sementara karbondioksida (O,2) yang sanggup ditoleran berkisar antara 9-20 ppm.
Alkalinitasnya antara 28 - 250. Suhu air media pemeliharaan yang optimal berada dalam kisaran 28 - 30 derajat c.
Dalam soal rasa, daging ikan patin memiliki karakteristik rasa yang sangat khas.
Dari semua jenis ikan keluarga lele - lelean, rasa daging patin boleh dibilang termasuk yang sangat enak.
Dari analisis kandungan gizi, nilai protein daging ikan patin juga tergolong cukup tinggi, yaitu mengandung 68,6 % protein.
Kandungan lemaknya sekitar 5,8%, bubuk 3,5% dan air 59,3%. Bobot ikan sesudah disiangi sebesar 79,7% dari bobot awal.
Sementara itu, fillet yang diperoleh sekitar 61,7% dari bobot ikan.
Itulah beberapa penjabaran dan morfologi ikan patin yang sanggup Anda ketahui secara detail, supaya memudahkan dalam merawatnya dalam kolam.
Seperti umumnya pengenalan jenis - jenis ikan budidaya lainnya, untuk mengenal ikan patin, ada beberapa hal pokok yang perlu diketahui, yaitu morfologi, syarat hidup, kebiasaan hidup, serta ikan - ikan lain yang masih dikatakan sekerabat dengannya.
Dari sabang hingga merauke jenis ikan patin ini tambah terkenal saja, baik menu olahannya maupun cara ternak yang cepat besarnya.
Sebelum sahabat membuka perjuangan mengembangbiakkan ikan ini, ada baiknya untuk mengenali dulu penjabaran dan morfologi ikan patin secara lengkap. Berikut ulasannya.
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin
Klasifikasi Ikan Patin
Mengenal ikan patin menurut klasifikasinya, taksonomi (klasifikasi morfologi) ikan patin sanggup dijabarkan sebagai berikut:
Filum : Chordata (Hewan bertulang belakang)
Kelas : Pisces (bangsa ikan yang bernafas dengan insang)
Sub Kelas : Teleostei (Ikan bertulang keras)
Ordo (bangsa) : (rongga perut bab atasnya mempunyai tulang sebagai alat perlengkapan keseimbangan yang disebut tulang weber)
Sub-Ordo : Siluroidea (Bentuk tubuhnya memanjang, tidak bersisik, dan berkulit licin)
Famili : Pangasidae (Memiliki bentuk tubuh agak pipih dan tidak bersisik).
Genus : Pangasius
Ciri Morfologi Ikan Patin
Ikan patin terpelajar balig cukup akal panjang tubuhnya sanggup mencapai sekitar 120 cm.
Ukuran tubuh menyerupai ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan-ikan jenis lele - lelean.
Bentuk tubuh patin memanjang dengan warna lebih banyak didominasi putih berkilauan menyerupai perak dan punggung berwarna kebiru - biruan.
Ketika masih kecil, warna berkilauan menyerupai perak ini sangat cemerlang sehingga banyak yang menaruhnya diakuarium sebagai ikan hias.
Ketika ukurannya semakin besar, warnanya mulai memudar sehingga kurang menarik untuk dipajang diakuarium.
Seperti halnya keluarga ikan lele - lelean, ikan patin tidak bersisik alias bertubuh licin.
Kepalanya relatif kecil dengan lisan terletak diujung kepala sebelah bawah.
Disudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele. Kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba dikala berenang ataupun mencari makan.
Kepalanya relatif kecil dengan lisan terletak diujung kepala sebelah bawah.
Disudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele. Kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba dikala berenang ataupun mencari makan.
Dibagian punggung terdapat sirip yang dilengkapi dengan 7 - 8 buah jari - jari.
Sebuah jari - jari bersifat keras. Jari-jari ini sanggup menjelma patil. Sisanya, 6 - 7 jari-jari, bersifat lunak.
Sirip ekor berbentuk simetris membentuk cagak. Sirip dada mempunyai 12 - 13 jari - jari lunak dan sebuah jari - jari keras yang berfungsi sebagai patil.
Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30 - 33 jari - jari lunak. Sementara itu, sirip perutnya hanya mempunyai 6 jari-jari lunak.
Nama Lain Ikan Patin
Sebuah jari - jari bersifat keras. Jari-jari ini sanggup menjelma patil. Sisanya, 6 - 7 jari-jari, bersifat lunak.
Sirip ekor berbentuk simetris membentuk cagak. Sirip dada mempunyai 12 - 13 jari - jari lunak dan sebuah jari - jari keras yang berfungsi sebagai patil.
Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30 - 33 jari - jari lunak. Sementara itu, sirip perutnya hanya mempunyai 6 jari-jari lunak.
Nama Lain Ikan Patin
Selain patin, ikan ini juga mempunyai nama lokal jambal dan pengasius.
Sementara itu, nama lain atau inggrisnya ialah catfish alias ikan kucing karena ada kumisnya.
Dipulau sumatra, terutama riau, jenis yang terkenal ialah patin kunyit yang banyak ditangkap disungai - sungai.
Dipulau jawa ada yang dikenal sebagai patin jambal. Yang selain ditemukan dibeberapa sungai besar juga terdapat diwaduk - waduk.
Sementara itu, nama lain atau inggrisnya ialah catfish alias ikan kucing karena ada kumisnya.
Dipulau sumatra, terutama riau, jenis yang terkenal ialah patin kunyit yang banyak ditangkap disungai - sungai.
Dipulau jawa ada yang dikenal sebagai patin jambal. Yang selain ditemukan dibeberapa sungai besar juga terdapat diwaduk - waduk.
Ikan patin sangat toleran terhadap derajat keasaman PH air yang lebar, dari perairan yang agak asam (Ph rendah) hingga perairan yang basa (Ph tinggi), dari 5 hingga 9.
Kandungan oksigen (O,2) terlarut yang dibutuhkan bagi kehidupan patin ialah berkisar antara 3 - 6 ppm, sementara karbondioksida (O,2) yang sanggup ditoleran berkisar antara 9-20 ppm.
Alkalinitasnya antara 28 - 250. Suhu air media pemeliharaan yang optimal berada dalam kisaran 28 - 30 derajat c.
Sebagaimana ikan catfish lainnya, penjabaran dan morfologi ikan patin di alam bebas biasanya selalu bersembunyi didalam liang - liang ditepi sungai atau kali.
Ikan ini gres keluar dari liang persembunyiannya pada malam hari sesudah hari mulai gelap.
Hal ini sesuai dengan sifat hidupnya yang noctural (aktif pada malam hari).
Dihabitat aslinya, sungai-sungai besar yang tersebar dibeberapa pulau besar di indonesia, ikan ini lebih banyak menetap didasar perairan ketimbang dipermukaan, sehingga digolongkan sebagai ikan dasar (demersal).
Hal ini sanggup dibuktikan dari bentuk mulutnya yang melebar, sebagaimana lisan ikan-ikan demersal lainnya.
Ikan ini gres keluar dari liang persembunyiannya pada malam hari sesudah hari mulai gelap.
Hal ini sesuai dengan sifat hidupnya yang noctural (aktif pada malam hari).
Dihabitat aslinya, sungai-sungai besar yang tersebar dibeberapa pulau besar di indonesia, ikan ini lebih banyak menetap didasar perairan ketimbang dipermukaan, sehingga digolongkan sebagai ikan dasar (demersal).
Hal ini sanggup dibuktikan dari bentuk mulutnya yang melebar, sebagaimana lisan ikan-ikan demersal lainnya.
Secara alami, kuliner ikan patin di alam antara lain berupa ikan-ikan kecil, cacing, detritus, serangga, udang - udangan, moluska, dan biji - bijian.
Berdasarkan jenis makanannya yang bermacam-macam tersebut, oleh para jago ikan patin dikategorikan sebagai ikan omnivora atau pemakan segala.
Berdasarkan jenis makanannya yang bermacam-macam tersebut, oleh para jago ikan patin dikategorikan sebagai ikan omnivora atau pemakan segala.
Para penangkap benih ikan patin dialam sanggup memperoleh ikan ini ditepi - tepi sungai pada simpulan animo penghujan, karena ikan ini memijah sepanjang berlangsungannya animo penghujan (november - maret).
Benih - benih ini sanggup ditangkap dengan memakai alat - alat tangkap yang umum, menyerupai seser atau jala.
Waktu penangkapan yang baik biasanya menjelang subuh, dikala benih - benih ikan patin berenang bergerombol dipermukaan air sungai
Benih - benih ini sanggup ditangkap dengan memakai alat - alat tangkap yang umum, menyerupai seser atau jala.
Waktu penangkapan yang baik biasanya menjelang subuh, dikala benih - benih ikan patin berenang bergerombol dipermukaan air sungai
Karakteristik Daging Ikan Patin
Dalam soal rasa, daging ikan patin memiliki karakteristik rasa yang sangat khas.
Dari semua jenis ikan keluarga lele - lelean, rasa daging patin boleh dibilang termasuk yang sangat enak.
Dari analisis kandungan gizi, nilai protein daging ikan patin juga tergolong cukup tinggi, yaitu mengandung 68,6 % protein.
Kandungan lemaknya sekitar 5,8%, bubuk 3,5% dan air 59,3%. Bobot ikan sesudah disiangi sebesar 79,7% dari bobot awal.
Sementara itu, fillet yang diperoleh sekitar 61,7% dari bobot ikan.
Itulah beberapa penjabaran dan morfologi ikan patin yang sanggup Anda ketahui secara detail, supaya memudahkan dalam merawatnya dalam kolam.
Post a Comment for "Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Patin Lengkap Dengan Gambar"