Panduan Lengkap Pembenihan Ikan Lele Beserta Gambarnya
Pembenihan Ikan Lele Infoikan.com Hampir semua masyarakat mengetahui bahwa lele merupakan ikan yang gampang dibudidayakan. Tak mengherankan kalau ikan ini banyak dijadikan lahan bisnis. Selain itu, masyarakat pun menggemarinya alasannya yaitu rasanya yang gurih dan harganya yang sanggup dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Namun, kebutuhan yang tinggi tentu saja harus di dukung oleh pasokan benih yang memadahi. Jadi, segmen pembenihan ikan lele sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan para pelaku pembesaean ika. Memang agak berbeda dengan ikan mas, dan ikan nila, pembenihan bisa dibilang rumit.
Jadi, untuk terjun dalam pembenihan ikan lele, perlu diketahui cara-caranya sehingga hasil yang diperoleh cukup memuaskan.
Baca juga: Budidaya Ikan Lele Sangkuriang | Cara Ternak Lele 45 Hari Panen
Secara umum, membedakan antara lele jantan dan betina sanggup dilihat dari gejala tubuh, bentuk tubuh, warna kulit, dan alat kelamin.
Induk jantan ditandai dengan bentuk badan yang ramping dan panjang, warna kulit agak cerah kemerahan, serta mempunyai satu alat kelamin yang bentuknya panjang.
Induk betina ditandai dengan badan yang gendut dan pendek, warna kulit agak kusam dan lebih halus, serta mempunyai dua alat kelamin, satu untuk mengeluarkan telur dan satu lagi untuk mengeluarkan urin.
Memiliki kemampuan membedakan induk jantan dan betina tidaklah cukup bagi seorang pembudidaya. Hal itu tdak semua jenis lele , baik untuk dijadikan induk. untuk mendapat benih-benih yang berkualitas sangat tergantung dari induknya.
Baca juga: Penyakit Ikan Lele ? Ini Dia Cara Mencegah dan Mengatasinya
Ciri-Ciri Induk Ikan Lele Betina yang Siap untuk Dipijahkan:
Pemeliharaan induk menjadi langkah pertama dalam pembenihan ikan lele. Jadi, sesudah dibeli atau didatangkan, induk dipelihara di kolam yang khusus untuk memelihara induk.
Pemeliharaan induk atau calon induk lele sanggup dilakukan di kolam tanah, kolam tembok, atau kolam terpal. Dan sebaiknya dipisah antara induk jantan dan betina yang tujuannya semoga gonadnya sanggup tumbuh dengan normal, kualitas telur dan sperma juga akan baik.
Baca juga: Gambar Ikan Lele Terlengkap
Pembenihan Ikan Lele - Seleksi Induk
Seleksi induk merupakan langkah penting dalam pembenihan ikan lele. Tujuan dari seleksi induk yaitu untuk mendapat induk-induk yang matang gonad atau siap dipijahkan.
Caranya yaitu melihat gejala badan bab luar dan gerakannya, baik pada induk jantan dan induk betina. Induk betina yang baik sebaiknya berukuran minimal 1 kg.
Sebelum seleksi, langkah pertama yaitu dengan menyurutkan air kolam hingga setinggi 5 cm. Induk ditangkap dengan skupnet, kemudian dilihat kematangan gonadnya, induk yang matang gonad ditampung, sedangkan induk yang belum matang gonad dikembalikan lagi.
Induk betina lele yang matang gonad ditandai dengan bentuk perutnya yang buncit, lubang telur membengkak dan berwarna kemerahan, serta gerakannya yang lambat.
Sementara itu, induk jantan lele yang matang gonad ditandai dengan warna tubuh agak kemerahan, badan langsing, gerakan lincah, dan alat kelamin cukup panjang menyentuh sirip anal, berwarna kemerahan, disertai dengan garis-garis dan titik merah.
Selain ciri di atas, induk lele yang akan dipijahkan harus sehat dan tidak luka. Induk yang luka atau sakit sanggup menghambat proses pemijahan dan mengakibatkan induk tidak memijah.
Satu hal lagi yang harus diperhatikan dalam seleksi yaitu induk jantan yang ditangkap harus leboih banyak dari yang dibutuhkan. hal ini berfungsi sebagai cadangan.
Baca juga: Jenis Penyakit Budidaya Ikan Lele dan Cara Mengobatinya
Pemberokan Pembenihan Ikan Lele
Pemberokan pembenihan ikan lele bertujuan mengurangi kandungan lemak dan kotoran dalam badan ikan. Kandungan lemak yang tinggi dan melekat pada gonad justru sanggup menghambat proses pemijahan.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberokan pembenihan ikan lele yaitu sebagai berikut:
Pemijahan menjadi langkah selanjutnya dalam pembenihan ikan lele. Hal ini yaitu tahap krusial alasannya yaitu memilih ada tidaknya benih bergantung dari hasil pemijahan. jadi, penentuan induk yang akan dipijahkan harus memperhatikan semua aspek yang ada, baik aspek teknis maupun no-teknis.
Pemijahan ikan lele dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pemijahan secara alami dan semi alami, dan buatan.
Lele yang dipijahkan secara alami sanggup dilakukan di kolam terpal atau kolam tembok.
2. Pemijahan Ikan Lele Secara Buatan
Berbeda dengan pemijahan secara alami, Pemijahan lele secara buatan terbilang agak rumit. Teknik pemijahan secara buatan terdiri atas beberapa tahap, yaitu penyuntingan, pembuatan larutan sperma, pengurutan telur, serta pencampuran sperma dan telur.
Baca juga: Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula Hasil Melimpah
Penetasan Telur Pemijahan Ikan Lele
Penetasan telur yaitu acara merawat telur yang sudah dihasilkan dari pemijahan antara induk betina dan induk jantan hingga menetas menjadi larva.
Kegiatan ini sanggup dilakukan di kolam beton, kolam fiber, atau kolam terpal. Namun, untuk lebih mmudahkan, pada wadah-wadah tersebut perlu dilengkapi dengan hapa yang terbuat dari kain terilin putih.
Selain sebagai kawasan melekat telur, hapa juga mempunyai kegunaan memudahkan dalam pemanenan larva. Biasanya hapa ini dipakai pada sistem pemijahan secara buatan.
Pada sistem pemijahan secara alami dan semi alami, persiapan wadah penetasan telur hanya berupa pencucian dan pengisian kolam. Selain itu, selama peetasan, air tidak harus mengalir dan tidak diharapkan adanya aerasi sebagai pemanis suplai oksigen.
Sementara itu, pada sistem pemijahan secara buatan, persiapan wadah penetasan telur mencakup pembersihan, pengeringan, dan pengairan kolam atau bak. Bak yang sudah higienis dikeringkan dulu selama 1 - 2 hari.
Pembenihan Ikan Lele - Perawatan Larva
Memelihara larva berarti merawat telur yang gres menetas hingga larva tersebut siap ditebar ke kawasan pendederan.
Kegiatan ini dilakukan dalam hapa penetasan yang sama. Pemindahan yang belum waktunya sanggup mengakibatkan larva terluka. Tanda-tanda larva yang siap ditebar ke kawasan pendederan yaitu berwarna hitam dan sudah bisa bergerak dengan lincah.
Kuning Telur Sebagai Pakan Alami Larva Lele
Ada kalanya pakan alami tidak ada di alam alasannya yaitu faktor tetentu. Jadi, alternatifnya dengan artemia. Harga artemia yang cukup tinggi menciptakan para bredeer beralih ke kuning telur sebagai pakannya. Namun, dalam memperlihatkan pakan telur kuning telur, ada cara-cara yag harus dilakukan. berikut cara derma pakan dengan kuning telur:
Pemeliharaan larva dilakukan selama 4 - 5 hari. Selama dua hari, larva tidak perlu diberi pakan pemanis alasannya yaitu masih terdapat cadangan masakan dari kuning telurnya. Pada hari ke 3, larva sudah bisa diberi pakan. Pakan yang biasanya diberkan berupa Moina sp, Dapina sp, dan cacing sutera.
Setelah telur menetas semua, sebaiknya kolam diberi pemikiran air. Hal itu bertujuan untuk membuang amis tanggapan cangkang-cangkang telur yang tidak menetas. Kaprikornus kualitas air tetap terjaga dan larva yang sudah menetas sanggup hidup dengan baik.
Cara Memberikan Pakan Alami Larva Ikan Lele dengan (Moina sp, Dapina sp, dan cacing sutera) bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
Namun, kebutuhan yang tinggi tentu saja harus di dukung oleh pasokan benih yang memadahi. Jadi, segmen pembenihan ikan lele sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan para pelaku pembesaean ika. Memang agak berbeda dengan ikan mas, dan ikan nila, pembenihan bisa dibilang rumit.
Jadi, untuk terjun dalam pembenihan ikan lele, perlu diketahui cara-caranya sehingga hasil yang diperoleh cukup memuaskan.
Baca juga: Budidaya Ikan Lele Sangkuriang | Cara Ternak Lele 45 Hari Panen
Perbedaan Induk Jantan dan Betina Ikan Lele
Pada ikan lele, perbedaan kelamin antara jantan dan betina bergotong-royong sanggup dibedakan dengan jelas. Namun, bagi para pemula, hal menyerupai agak sulit untuk diketahui.Secara umum, membedakan antara lele jantan dan betina sanggup dilihat dari gejala tubuh, bentuk tubuh, warna kulit, dan alat kelamin.
Induk jantan ditandai dengan bentuk badan yang ramping dan panjang, warna kulit agak cerah kemerahan, serta mempunyai satu alat kelamin yang bentuknya panjang.
Induk betina ditandai dengan badan yang gendut dan pendek, warna kulit agak kusam dan lebih halus, serta mempunyai dua alat kelamin, satu untuk mengeluarkan telur dan satu lagi untuk mengeluarkan urin.
Memiliki kemampuan membedakan induk jantan dan betina tidaklah cukup bagi seorang pembudidaya. Hal itu tdak semua jenis lele , baik untuk dijadikan induk. untuk mendapat benih-benih yang berkualitas sangat tergantung dari induknya.
Baca juga: Penyakit Ikan Lele ? Ini Dia Cara Mencegah dan Mengatasinya
Ciri-Ciri Induk Ikan Lele Betina yang Siap untuk Dipijahkan:
- Saat berumur 10 bulan mempunyai bobot minimal 800 g.
- Mulai bertelur pada umur 12 bulan atau tidak bertelur muda.
- bentuk tubuhnya normal atau tidak cacat.
- memiliki badan yang gemuk dengan perut buncit.
- Kepala relatif kecil.
- Tidak luka dan sehat.
- Bila diraba, kulitnya halus atau tidak kasar.
- Responsif terhadap komersial.
- Saat berumur 10 bulan mempunyai berat minimal 700 g.
- Biasanya mulai ada kandungan sperma di dalam gonadnya pada umur 8 bulan.
- Bentuk tubuhnya normal atua tidak cacat.
- Bertubuh ramping dan tidak kurus.
- Kepala relatif kecil.
- Tidak luka dan sehat.
- Bila diraba, kulitnya halus atau tidak kasar.
Responsif terhadap komersial.
Pemeliharaan induk menjadi langkah pertama dalam pembenihan ikan lele. Jadi, sesudah dibeli atau didatangkan, induk dipelihara di kolam yang khusus untuk memelihara induk.
Pemeliharaan induk atau calon induk lele sanggup dilakukan di kolam tanah, kolam tembok, atau kolam terpal. Dan sebaiknya dipisah antara induk jantan dan betina yang tujuannya semoga gonadnya sanggup tumbuh dengan normal, kualitas telur dan sperma juga akan baik.
Baca juga: Gambar Ikan Lele Terlengkap
Pembenihan Ikan Lele - Seleksi Induk
Seleksi induk merupakan langkah penting dalam pembenihan ikan lele. Tujuan dari seleksi induk yaitu untuk mendapat induk-induk yang matang gonad atau siap dipijahkan.
Caranya yaitu melihat gejala badan bab luar dan gerakannya, baik pada induk jantan dan induk betina. Induk betina yang baik sebaiknya berukuran minimal 1 kg.
Sebelum seleksi, langkah pertama yaitu dengan menyurutkan air kolam hingga setinggi 5 cm. Induk ditangkap dengan skupnet, kemudian dilihat kematangan gonadnya, induk yang matang gonad ditampung, sedangkan induk yang belum matang gonad dikembalikan lagi.
Induk betina lele yang matang gonad ditandai dengan bentuk perutnya yang buncit, lubang telur membengkak dan berwarna kemerahan, serta gerakannya yang lambat.
Sementara itu, induk jantan lele yang matang gonad ditandai dengan warna tubuh agak kemerahan, badan langsing, gerakan lincah, dan alat kelamin cukup panjang menyentuh sirip anal, berwarna kemerahan, disertai dengan garis-garis dan titik merah.
Selain ciri di atas, induk lele yang akan dipijahkan harus sehat dan tidak luka. Induk yang luka atau sakit sanggup menghambat proses pemijahan dan mengakibatkan induk tidak memijah.
Satu hal lagi yang harus diperhatikan dalam seleksi yaitu induk jantan yang ditangkap harus leboih banyak dari yang dibutuhkan. hal ini berfungsi sebagai cadangan.
Baca juga: Jenis Penyakit Budidaya Ikan Lele dan Cara Mengobatinya
Pemberokan Pembenihan Ikan Lele
Pemberokan pembenihan ikan lele bertujuan mengurangi kandungan lemak dan kotoran dalam badan ikan. Kandungan lemak yang tinggi dan melekat pada gonad justru sanggup menghambat proses pemijahan.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberokan pembenihan ikan lele yaitu sebagai berikut:
- Keadaan air harus bersih.
- Kedua induk dipisah semoga tidak terjadi mijah maling.
- Induk dipuasakan selama sehari semalam (tidak diberi makan dulu).
- Pemberokan dilakukan minimal satu malam.
Pemijahan menjadi langkah selanjutnya dalam pembenihan ikan lele. Hal ini yaitu tahap krusial alasannya yaitu memilih ada tidaknya benih bergantung dari hasil pemijahan. jadi, penentuan induk yang akan dipijahkan harus memperhatikan semua aspek yang ada, baik aspek teknis maupun no-teknis.
Pemijahan ikan lele dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pemijahan secara alami dan semi alami, dan buatan.
- Pemijahan secara alami, induk jantan dan betina cukup disatukan saja.
- Untuk pemijahan semi alami, induk diberikan hormon perangsang, kemudian biarkan memijah sendiri.
- Lain halnya untuk pemijahan buatan. Induk diberi hormon perangsang, kemudian telur-telurnya dikeluarkan secara manual dengan metode stripping, sementara induk jantan diambil gonadnya.
Lele yang dipijahkan secara alami sanggup dilakukan di kolam terpal atau kolam tembok.
2. Pemijahan Ikan Lele Secara Buatan
Berbeda dengan pemijahan secara alami, Pemijahan lele secara buatan terbilang agak rumit. Teknik pemijahan secara buatan terdiri atas beberapa tahap, yaitu penyuntingan, pembuatan larutan sperma, pengurutan telur, serta pencampuran sperma dan telur.
Baca juga: Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula Hasil Melimpah
Penetasan Telur Pemijahan Ikan Lele
Penetasan telur yaitu acara merawat telur yang sudah dihasilkan dari pemijahan antara induk betina dan induk jantan hingga menetas menjadi larva.
Kegiatan ini sanggup dilakukan di kolam beton, kolam fiber, atau kolam terpal. Namun, untuk lebih mmudahkan, pada wadah-wadah tersebut perlu dilengkapi dengan hapa yang terbuat dari kain terilin putih.
Selain sebagai kawasan melekat telur, hapa juga mempunyai kegunaan memudahkan dalam pemanenan larva. Biasanya hapa ini dipakai pada sistem pemijahan secara buatan.
Pada sistem pemijahan secara alami dan semi alami, persiapan wadah penetasan telur hanya berupa pencucian dan pengisian kolam. Selain itu, selama peetasan, air tidak harus mengalir dan tidak diharapkan adanya aerasi sebagai pemanis suplai oksigen.
Sementara itu, pada sistem pemijahan secara buatan, persiapan wadah penetasan telur mencakup pembersihan, pengeringan, dan pengairan kolam atau bak. Bak yang sudah higienis dikeringkan dulu selama 1 - 2 hari.
Pembenihan Ikan Lele - Perawatan Larva
Memelihara larva berarti merawat telur yang gres menetas hingga larva tersebut siap ditebar ke kawasan pendederan.
Kegiatan ini dilakukan dalam hapa penetasan yang sama. Pemindahan yang belum waktunya sanggup mengakibatkan larva terluka. Tanda-tanda larva yang siap ditebar ke kawasan pendederan yaitu berwarna hitam dan sudah bisa bergerak dengan lincah.
Kuning Telur Sebagai Pakan Alami Larva Lele
Ada kalanya pakan alami tidak ada di alam alasannya yaitu faktor tetentu. Jadi, alternatifnya dengan artemia. Harga artemia yang cukup tinggi menciptakan para bredeer beralih ke kuning telur sebagai pakannya. Namun, dalam memperlihatkan pakan telur kuning telur, ada cara-cara yag harus dilakukan. berikut cara derma pakan dengan kuning telur:
- Rebus telur ayam hingga matang.
- Pecahkan telur dan ambil kuningnya saja.
- Letakkan kuning telur di atas kain hapa halus, kemudian peras pelan-pelan dan tampung di dalam gelas yang telah diisi air.
- Berikan larutan kuning telur itu ke larva dengan memercikkannya ke seluruh permukaan air di dalam hapa.
Pemeliharaan larva dilakukan selama 4 - 5 hari. Selama dua hari, larva tidak perlu diberi pakan pemanis alasannya yaitu masih terdapat cadangan masakan dari kuning telurnya. Pada hari ke 3, larva sudah bisa diberi pakan. Pakan yang biasanya diberkan berupa Moina sp, Dapina sp, dan cacing sutera.
Setelah telur menetas semua, sebaiknya kolam diberi pemikiran air. Hal itu bertujuan untuk membuang amis tanggapan cangkang-cangkang telur yang tidak menetas. Kaprikornus kualitas air tetap terjaga dan larva yang sudah menetas sanggup hidup dengan baik.
Cara Memberikan Pakan Alami Larva Ikan Lele dengan (Moina sp, Dapina sp, dan cacing sutera) bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
- Tangkap kutu air dari kolam dengan skupnet halus. Penangkapan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit.
- Letakkan skupnet yang mata jaringnya agak garang di atas bejana yang sudah diisi air.
- Maukkan kutu air ke dalam skupnet tersebut dan biarkan keluar dengan sendirinya.
- Berikan kutu air pada larva lele.
- Tangkap cacing sutera dengan skupnet, masukkan ke dalam baskom, kemudian bersihkan kotorannya.
- Masukkan cacing ke kawasan pemeliharaan larva sesuai dengan kebutuhannya.
- Cacing sutera harus selalu diberikan kalau sudah habis.
- Masa pemeliharaan larva dengan pakan cacing sutera sanggup diperpanjang hingga 10 - 14 hari. Hal itu bertuuan semoga badan larva semakin berpengaruh di kolam pendederan.
Pembenihan Ikan Lele - Pendederan Larva
Kegiata pendederan larva ikan lele pada prinsipnya hampir sama dengan pendederan ikan mas dan ikan nila. Kegiatan pendederan ikan lele terdiri atas persiapan kolam, penebaran larva atau benih, derma pakan tambahan, dan pemanenan. Padat tebar benih lele diadaptasi dengan tahap pendederannya.- Pada pendederan pertama, biasanya dimulai ukuran larva umur 14 hari. Padat tebar bisa mencapai 2.000 - 5.000 ekor/m2.
- Setelah mencapai ukuran 2 - 3 pada 10 hari berikutnya, padat tebar dikurangi menjadi 1500 ekor/m2.
- Setelah 10 hari berikutnya, ukuran bermetamorfosis 3-4 cm dan 4 - 5 cm. Padat tebar dikurangi menjadi 1.000 - 1.200 ekor/m2.
- Setelah ukuran menjadi 5 - 6 cm, padat tebar menjadi 500 - 600 ekor/m2.
Post a Comment for "Panduan Lengkap Pembenihan Ikan Lele Beserta Gambarnya"