Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur
Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur jenis ikan konsumsi dan berbeda dengn monokultur.
Pemeliharaan adonan ini dimaksudkan semoga bak sanggup dimanfaatkan secara optimal, sehingga sanggup diperoleh dalam waktu yang sama.
Salah satu syarat pemeliharaan adonan yaitu harus dipilih salah satu jenis ikan yang bukan merupakan kompetitor atau masing-masing saling berebut makanan, Hal ini yang harus dihindari.
Ikan nila pemeliharaannya sanggup ditumoangsarikan dengan ikan lele dumbo, ikan mas, atau ikan tawes. Dalam satu bak sanggup terdri dari 4 macam ikan. Yaitu:
Sebagaimana diketahui bahwa ikan nila merah sanggup hidup[ di permukaan air, alasannya secara alamiah kuliner ikan nila merah ini akan selalai mencari bab air dimana sinar matahari masih sanggup menerangi air kolam.
Sedangkan lele dumbo kebiasaan hidupnya lebih suka di bab dasar bak dan di daerah gelap, dengan demikian lele dumbo mencari kuliner di dasar kolam.
Sesekali memang lele dumbo memang menampakkan badannya di permukaan dan tidak usang lalu turun ke bawah lagi, hal ini dilakukan hanya untuk mendapat oksigen, dan sesudah di sanggup mereka kembali ke dasar kolam.
Karena terdapat perbedaan sifat ke dua ikan tersebut, maka kalau ditumpangsarikan akan cocok. Tidak terjadi perebutan kekuasaan, tidak terjadi perebutan makanan.
Karena kebiasaan hidup ikan lele di dasar kolam, maka ikan nila merah tidak akan pernah sempat untuk membangun sarang untuk memijah,
Jika nila merah membangun sarang di dasar bak niscaya akan dirusak oleh lele dumbo, sehingga akan menguntungkan bagi pemlihara ikan,
dengan tidak melaksanakan perkawinan energi ikan nila justru akan tersimpan dalam tubuh, Dan dengan demikian akan lekas gemuk.
Beberapa Tahap Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur
Tahapan yang perlu dilakukan sehubungan pemeliharaan sistem polikultur ini pada hakekatnya sama dengan sistem atau cara monokultur.
Persiapan bak yang meliputi:
Untuk penebaran kita ambil saja yang masih berukuran antara 8-12 cm dengan prosentase nila merah 70%, ikan mas 10%, lele dumbo 10%, dan tawes 10%.
Misalnya luas bak pembesaran 100 m2 dengan padat penebaran 20 ekor/m2 (campuran), maka dalam satu bak perlu diisi 2000 ekor adonan 4 ikan tersebut.
Masing-masing ikan jatah penebaran ikan nila 1400 ekor, ikan mas 200 ekor, lele dumbo 200 ekor, ikan tawes 200 ekor.
Penebaran benih sanggup dilakukan secara bersama, kecuali lele dumbo. Karena lele dumbo pertumbuhannya lebih cepat, penebaran dilakukan 2 bulan sesudah yang lain, supaya pemanenan sanggup dilakukan secara serentak.
Demikianlah beberapa tahapan budidaya ikan nila sistem polikultur yang terlihat sangat gampang kita kerjakan untuk perjuangan sampingan yang menguntungkan.
Pemeliharaan adonan ini dimaksudkan semoga bak sanggup dimanfaatkan secara optimal, sehingga sanggup diperoleh dalam waktu yang sama.
Salah satu syarat pemeliharaan adonan yaitu harus dipilih salah satu jenis ikan yang bukan merupakan kompetitor atau masing-masing saling berebut makanan, Hal ini yang harus dihindari.
Ikan nila pemeliharaannya sanggup ditumoangsarikan dengan ikan lele dumbo, ikan mas, atau ikan tawes. Dalam satu bak sanggup terdri dari 4 macam ikan. Yaitu:
- Nila
- Lele dumbo
- Ikan mas
- Serta Ikan Tawes
Cara Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur
Menurut penelitian litbank, nila merah sangat baik dicampur dengan lele dumbo, alasannya kedua ikan ini sanggup saling melengkapi.Sebagaimana diketahui bahwa ikan nila merah sanggup hidup[ di permukaan air, alasannya secara alamiah kuliner ikan nila merah ini akan selalai mencari bab air dimana sinar matahari masih sanggup menerangi air kolam.
Sedangkan lele dumbo kebiasaan hidupnya lebih suka di bab dasar bak dan di daerah gelap, dengan demikian lele dumbo mencari kuliner di dasar kolam.
Sesekali memang lele dumbo memang menampakkan badannya di permukaan dan tidak usang lalu turun ke bawah lagi, hal ini dilakukan hanya untuk mendapat oksigen, dan sesudah di sanggup mereka kembali ke dasar kolam.
Karena terdapat perbedaan sifat ke dua ikan tersebut, maka kalau ditumpangsarikan akan cocok. Tidak terjadi perebutan kekuasaan, tidak terjadi perebutan makanan.
Karena kebiasaan hidup ikan lele di dasar kolam, maka ikan nila merah tidak akan pernah sempat untuk membangun sarang untuk memijah,
Jika nila merah membangun sarang di dasar bak niscaya akan dirusak oleh lele dumbo, sehingga akan menguntungkan bagi pemlihara ikan,
dengan tidak melaksanakan perkawinan energi ikan nila justru akan tersimpan dalam tubuh, Dan dengan demikian akan lekas gemuk.
Beberapa Tahap Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur
Tahapan yang perlu dilakukan sehubungan pemeliharaan sistem polikultur ini pada hakekatnya sama dengan sistem atau cara monokultur.
Persiapan bak yang meliputi:
- Pengolahan tanah,
- Saluran air
- Pematang
- Pembuatan kemalir
- Pemupukan
- dan Pengapuran
Padat Penebaran Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur
Padat penebaran sistem adonan antara ikan nila merah dengan ke tiga ikan lainnya yaitu lele dumbo, tawes, dan ikan mas, seperti:- Nila merah dengan lele dumbo
- Nila merah dengan ikan tawes
- Nila merah dengan ikan mas
Untuk penebaran kita ambil saja yang masih berukuran antara 8-12 cm dengan prosentase nila merah 70%, ikan mas 10%, lele dumbo 10%, dan tawes 10%.
Misalnya luas bak pembesaran 100 m2 dengan padat penebaran 20 ekor/m2 (campuran), maka dalam satu bak perlu diisi 2000 ekor adonan 4 ikan tersebut.
Masing-masing ikan jatah penebaran ikan nila 1400 ekor, ikan mas 200 ekor, lele dumbo 200 ekor, ikan tawes 200 ekor.
Penebaran benih sanggup dilakukan secara bersama, kecuali lele dumbo. Karena lele dumbo pertumbuhannya lebih cepat, penebaran dilakukan 2 bulan sesudah yang lain, supaya pemanenan sanggup dilakukan secara serentak.
Demikianlah beberapa tahapan budidaya ikan nila sistem polikultur yang terlihat sangat gampang kita kerjakan untuk perjuangan sampingan yang menguntungkan.
Post a Comment for "Budidaya Ikan Nila Sistem Polikultur"