Kebutuhan Pakan Lele Per Hari Hingga Panen 1000 - 2000 Ekor
Kebutuhan Pakan Lele Pemberian pakan yang cukup memadai, baik jumlah maupun kualitasnya pada lele yang di budidayakan pada bak amat memilih hasil kuantitas dan kualitas hasil panenan lele.
Dengan pernyataan lain, pemberian pakan secara intensif pada lele yang dibudidayakan dalam bak pemeliharaan hasilnya akan memuaskan.
Secara intensif pakan yang diberikan pada lele yang dibudidayakan dikolam pembesaran sebanyak 3 kali sehari.
Jadwal pemberian pakan yaitu pagi hari waktu 08.00 -09.00. sore hari jam 16.00-17.00, dan malam hari pada jam 20.00-22.00. Sebagai suplemen pada malam hari pakan juga sanggup diberikan kepada lele.
Meskipun terdorong cita-cita semoga lele cepat tumbuh bongsor hal itu tidak berarti diberikan pakan berupa pelet secara berlebihan.
Secara teknis jumlah pelet yang diberikan pada lele dalam bak bila hingga kelebihan justru akan mengakibatkan berkurangnya kandungan oksigen.
Dengan demikian kebutuhan pakan lele setidaknya ada dua kerugian bila pemberian pelet secara berlebihan yakni pemborosan pakan yang berarti pemborosan biaya dan minimalkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh lele untuk berlangsungnya kehidupan.
Pemberian jumlah pakan sanggup diperhitungkan dengan berat lele. Hal ini dimaksudkan semoga pemberian pakan sanggup dilakukan dengan efisien. Cara atau tip menghitung kebutuhan pakan lele.
Untuk meminimalkan biaya pengadaan pakan peternak sanggup memakai pakan alternative lain atau pakan tambahan.
Di depan telah dikemukakan bahwa pakan yang diberikan kepada lele sanggup juga pakan dari adonan bahan-bahan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Contohnya materi dedak, bungkil kacang, bungkil kelapa, dan daun-daunan ialah pakan suplemen yang sanggup diberikan pada lele.
Sebagai contoh jumlah pakan adonan yang sebaiknya diberikan pada lele dalam bak berkisar antara 3-5% kali berat lele menyerupai halnya contoh yang dipakai dalam pemberian pellet sebagai pakan utama untuk lele.
Baca dulu yuk,.
Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan Omset Jutaan
Cara Menghitung Pakan Lele Perhari
Trubus 2001 melaporkan metode lain untuk menghitung kebutuhan pakan lele mulai dari penebaran benih hingga lele dipanen.
Berdasarkan pengalaman peternak lele di jawa barat yang terhitung sukses kebutuhan pakan data diperkirakan dari jumlah penebaran benih lele dalam kolam.
Dikondisikan semua pakan sekali tebar bisa pribadi habis dimakan lele. Hal itu sanggup dicapai dengan cara menawarkan pakan pada lele pada waktu yang sempurna dan teratur setiap harinya.
Demikian juga dengan daerah penebaran pakan. Hal ini dimaksudkan semoga lele hafal betul dengan pengkondisian waktu dan daerah ketika datangnya pakan sehingga lele akan berkumpul semua di situ.
Dengan begitu semua pakan yang diberikan ke bak akan tergoda semua oleh lele. Jika seluruh masakan yang diberikan pribadi di makan hingga habis, maka tidak akan terjadi timbunan sisa masakan yang sanggup menjadikan racun pada kolam.
Pemberian pakan sebaiknya di atur selama masa pemeliharaan. Sekitar 45-50 hari. Caranya dengan memakai feeding system, yakni menghitung
kebutuhan pakan perhari berdasarkan bobot ikan menyerupai telah dicontohkan dalam perhitungan dihalaman sebelumnya.
Pemberian pakan secara teknis tidak dilakukan sekaligus pada ketika waktu, tetapi pada tahap awal pakan ditebarkan separuh takaran dulu gres kemudian sekiranya lele-lele dalam bak hingga lele terlihat malas menyebut pakan.
Dua ahad menjelang panen, persentase pakan harus sekitar 2%-3% dari bobot total.
Pemberian Pakan Lele Berdasarkan Umur
Trubus 2001 melaporkan terdapat metode lain dari yang telah dikemukakan tersebut mengenai pemberian kebutuhan pakan lele yang dipelihara secara intensif yang menambah pakan secara bersiklus sesuai umur tebar.
Sebagai patokan awal ialah kepadatan tebar. Misalnya padat tebar dalam bak pemeliharaan 15000 ekor diberi paka awal sekitar 10-15 kg selama 2 ahad pertama.
Dua ahad berikutnya volume pakan di naikkan secara teratur antara 5-10 kg. pakan bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai nafsu makan.
Pakan tersebut di taburkan secara merata semoga setiap ikan mempunyai peluang mendapat jatah yang sama.
Waktu pemberian pakan sayogyanya dilakukan selain siang hari. Sebab pada ketika itu suhu di permukaan air meningkat yang sanggup mengakibatkan ikan stres. Ikan yang stress akan mengalami penurunan nafsu makan.
Dapat saja terjadi ukuran lele yang dipelihara dalam satu bak tidak seragam meskipun mendapat perlakuan yang sama. Hal itu sangat mungkin terjadi terutama bila ukuran benih lele yang ditebarkan ketika awal pemeliharaan lele sudah tidak seragam.
Pada saatnya ukuran lele yang tidak seragam sanggup menjadikan persoalan tersendiri antarsesama lele dalam satu bak yakni terjadinya kanibalisme.
Ketidakseragaman ukuran lele-lele dalam satu bak pemeliharaan sanggup di atasi dengan pemberian pakan berdasarkan ukuran dan kandungan protein yang berbeda.
Pelet yang ditebar pertama kali berukuran besar dengan kandungan protein 25%. Ini untuk merangsang ikan besar menyergap pakan lebih dulu.
Kesempatan berikutnya diberikan ikan kecil dengan menebar pelet lembut dengan kandungan protein pada pellet yang diberikan tinggi yakni 27%. Perbedaan kadar protein pada pellet ikan bisa seragam.
Baca ini:
Cara Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan untuk Pemula
Pengontrolan Pertumbuhan Lele
Pemeliharaan lele dalam bak secara intensif dilakukan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan pakan lele.
Tetapi pada saat-saat tertentu secara berkala dilakukan pengontrolan kondisi, baik kondisi bak sebagai daerah pembesaran maupun pertumbuhan lele itu sendiri.
Pengontrolan dalam hal ini tidak ubahnya menyerupai aktivitas pengawasan terhadap pertumbuhan lele yang dibudidayakan dalam kolam.
Secara teknis operasional pengontrolan dilakukan untuk memastikan bahwa perjuangan pembesaran lele yang dilakukan berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.
Pengontrolan juga dimaksudkan untuk memantau kemungkinan timbulnya masalah-masalah pada ketika pembesaran lele.
Apabila di tengarai atau diketahui terdapat persoalan tertentu seputar bak dan pertumbuhan lele yang dibudidayakan sebaiknay tidak perlu menunda waktu lagi untuk segera dicarikan solusinya.
Permasalahan Budidaya Lele yang Sering Terjadi
Masalah yang sanggup terjadi atau di alami selain kebutuhan pakan lele dalam bak contohnya media untuk hidup lele yakni air.
Jika air dalam bak pemeliharaan lele di tengarai sangat kotor, maka air bak tersebut segera dikuras.
Masalah lain contohnya apabila pakan yang diberikan tidak seimbang dengan jumlah lele dalam bak atau terlalu sedikit, maka pemberian pakan pada lele segera ditingkatkan jumlahnya.
Masalah yang lain barangkali dalam bak dijumpai terdapat lele yang sakit, maka tidak perlu mengulur-ulur waktu bagi lele yang sakit tersebut segera di obati.
Segera di obati, atau lele banyak yang mengambang dipermukaan sanggup dicari penyebabnya untuk kemudian segera di atasi, dan lain-lain.
Dengan demikian pengontrolan secara rutin dirasa sangat penting demi menjaga keberlangsungan perjuangan budidaya lele intensif.
Hal-hal yang penting dilakukan dalam tindakan pengontrolan, contohnya pertumbuhan lele, kesehatan ikan lele, dan mencurigai kehadiran hama dan penyakit dalam kolam.
Tip mengontrol pertumbuhan lele dalam bak pemeliharaan dilakukan dengan cara mengambil lele sebagai sampel kemudian ditimbang.
Pengontrolan atau pengecekan pertumbuhan lele secara intensif harus sudah diprogram begitu benih lele ditebarkan ke dalam kolam.
Misalnya pengecekan di jadwalkan setiap ahad atau 10 hari sekali. Langkah demikian membantu memperkirakan jumlah pakan yang seharusnya diberikan kepada lele dalam kolam.
Jika ketika pengecekan ditengarai terdapat lele yang terjangkit bibit penyakit atau sakit, maka ikan tersebut segera di ambil dan di obati.
Tip atau cara pengobatan penyakit pada lele beserta jenis obat yang dipakai hendak dikemukakan dalam belahan tersendiri dalam pembahasan kemudian ini.
Bibit penyakit menyerang lele dalam bak disebabkan lingkungan air yang kotor atau tercemar. Untuk itu tindakan pengurasan atau penggantian air perlu dilakukan secara rutin.
Pemeliharaan Kolam Lele
Pengurasan atau penggantian air bak tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi cukup dilakukan 3-5 hari sekali.
Pengurasan air tidak perlu dilakukan setiap hari maksudnya semoga tindakan itu tidak terlalu menguras tenaga.
Selain hal itu yang juga penting diperhatikan ialah pengurasan secara bersiklus dilakukan sembari menunggu pertumbuhan lele hingga lele mempunyai kekuatan fisik yang baik sehingga ketika dipindah-pindahkan lele tidak mengalami cacat fisik atau stres.
Mengecek kesehatan lele yang dibudidayakan dalam bak dilakukan dengan melihat gerakan lele ketika makan atau habis tidaknya pakan yang diberikan.
Jika lele lambat makan, maka ada kemungkinan nafsu makan lele turun akhir stress atau sakit.
Jika dalam bak tengarai lele tidak mau makan, maka peternak segera mencari tahu penyebabnya kemudian dicarikan cara pemecahannya.
Jika hal tersebut tidak segera sanggup diatasi, maka lama kelamaan kondisi lele menjadi semakin lemah dan pada karenanya mati.
Tip untuk menengarai atau untuk sanggup mengecek kesehatan dan pertumbuhan lele dikolam pemeliharaan bisa memakai anco atau jala untuk mengambil sampling ikan lele.
Anco merupakan alat untuk menangkap atau menjaring lele bentuknya lingkaran atau segi empat. Cara memakai anco yakni ke dalam anco dimasukkan segenggam pellet.
Kemudian anco yang telah diisi pelet tersebut diturunkan ke dalam bak pemeliharaan lele. Anco dimasukkan ke dalam bak pelan-pelan dan sehabis terendam selama 15 menit anco bisa dinaikkan.
Banyak atau sdikitnya pellet yang masih tertinggal dalam anco dipakai sebagai pendekatan untuk memperkirakan lele sehat atau sedang menghadapi persoalan (sakit).
Menjaga keutuhan lele-lele yang dipelihara dalam bak agaknya juga penting dengan mengadakan pengontrolan terhadap lingkungan sekitar kolam, menjaga keamanan bak dari bahaya binatang luar, menyerupai musang, burung dan lain-lain. Untuk itu perlu diperhatikan dan dikontrol keadaan pagar kolam.
Jika terdapat pagar yang rusak dan hal itu memungkinkan binatang luar sanggup masuk ke dalam bak memangsa lele, maka pagar segera dibenahi hingga bak kondusif kembali.
Baca yuk,.
Cara Memelihara Ikan Lele yang Baik dan Benar
Dalam satu bak pemeliharaan lele akhir ukuran lele tidak seragam sanggup mengakibatkan terjadinya kanibalisme antarlele.
Ukuran lele yang tidak seimbang juga sanggup menjadikan persoalan tersendiri sewaktu pemberian pakan. Lele dengan ukuran badan lebih besar bisa mendapat pakan lebih banyak dibandingkan dengan lele dengan ukuran badan lebih kecil.
Bahkan lele dengan ukuran badan lebih besar bisa memangsa lele yang ukuran tubuhnya lebih kecil.
Untuk menghindari hal itu tidak terjadi, maka dilakukan penyortiran lele-lele dalam satu bak pemeliharaan. Penyortiran lele idealnya dilakukan secara bersiklus setiap 10 hari atau 2 ahad sekali.
Penyortiran lele perlu dilakukan semoga pemberian pakan sanggup mengenai sasaran yang tepat.
Apabila lele – lele yang berada dalam bak ukuran atau besarnya seimbang, maka mereka juga akan seimbang untuk mendapat pakan yang diberikan ke dalam kolam.
Antara lele yang satu dengan yang lain yang hidup dalam satu bak pemeliharaan tidak aka nada persaingan untuk mendapat pakan.
Tahap-tahap penyortiran peralatan lele dalam perjuangan pembesaran lele di bak pemeliharaan dilakukan sebagai berikut:
Pertama-tama disiapkan peralatan sortir yang diharapkan berupa selang, serokan, bejana sortir, dan bejana penampungan.
Disiapkan satu bak pemeliharaan untuk menampung dan memelihara lele hasil sortiran.
Tahap berikutnya mengurangi jumlah air dalam bak pemeliharaan. Pengurangan air dilakukan memakai selang dengan pemberian mesin sirkulasi hingga ketinggian air mencapai 5 cm.
Dilakukan penyerokan lele memakai serokan kain, kemudian di tuangkan ke dalam bejana sortir yang ditempatkan persis di atas bejana penampungan.
Lele yang disortir akan tertinggal di dalam bejana sortir, sedangkan lele yang tidak lolos sortir akan berada di bejana penampungan.
Lele di bejana sortir dipindahkan ke dalam bejana penampungan hasil sortiran. Lele dibaskom penampungan dikembalikan ke dalam bak pemeliharaan semula.
Sementara itu, lele hasil sortir dipindahkan ke dalam bak pembesaran yang lain.
Kini telah didapatkan lele dengan ukuran seragam dalam satu bak pemeliharaan yang sama.
Data ini selanjutnya sanggup dipakai untuk fatwa pemberian pakan masa pemeliharaan lele selanjutnya.
Perbedaan Pertumbuhan Keragaman Lele
Penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan lele-lele dalam satu bak meskipun diharapkan sama dikarenakan ukuran benih lele ketika ditebarkan ke bak pemeliharaan sudah tidak sama dan adanya sifat genetik (bawaan) lele yang bersangkutan.
Ada lele yang cepat tumbuh besar, tetapi ada pula lele yang pertumbuhannya lambat alias kuntet. Ketidakseragaman ukuran lele ketika dipanen kuat terhadap harga jual lele sehabis dipanen.
Untuk itu kebutuhan pakan lele perlu Anda perhatikan ketika membuka perjuangan sistem intensif lahan luas semoga mendapat hasil yang maksimal dengan meraih laba yang lebih besar.
Dengan pernyataan lain, pemberian pakan secara intensif pada lele yang dibudidayakan dalam bak pemeliharaan hasilnya akan memuaskan.
Secara intensif pakan yang diberikan pada lele yang dibudidayakan dikolam pembesaran sebanyak 3 kali sehari.
Jadwal pemberian pakan yaitu pagi hari waktu 08.00 -09.00. sore hari jam 16.00-17.00, dan malam hari pada jam 20.00-22.00. Sebagai suplemen pada malam hari pakan juga sanggup diberikan kepada lele.
Meskipun terdorong cita-cita semoga lele cepat tumbuh bongsor hal itu tidak berarti diberikan pakan berupa pelet secara berlebihan.
Secara teknis jumlah pelet yang diberikan pada lele dalam bak bila hingga kelebihan justru akan mengakibatkan berkurangnya kandungan oksigen.
Dengan demikian kebutuhan pakan lele setidaknya ada dua kerugian bila pemberian pelet secara berlebihan yakni pemborosan pakan yang berarti pemborosan biaya dan minimalkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh lele untuk berlangsungnya kehidupan.
Kebutuhan Pakan Lele
Pemberian jumlah pakan sanggup diperhitungkan dengan berat lele. Hal ini dimaksudkan semoga pemberian pakan sanggup dilakukan dengan efisien. Cara atau tip menghitung kebutuhan pakan lele.
Untuk meminimalkan biaya pengadaan pakan peternak sanggup memakai pakan alternative lain atau pakan tambahan.
Di depan telah dikemukakan bahwa pakan yang diberikan kepada lele sanggup juga pakan dari adonan bahan-bahan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Contohnya materi dedak, bungkil kacang, bungkil kelapa, dan daun-daunan ialah pakan suplemen yang sanggup diberikan pada lele.
Sebagai contoh jumlah pakan adonan yang sebaiknya diberikan pada lele dalam bak berkisar antara 3-5% kali berat lele menyerupai halnya contoh yang dipakai dalam pemberian pellet sebagai pakan utama untuk lele.
Baca dulu yuk,.
Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan Omset Jutaan
Cara Menghitung Pakan Lele Perhari
Trubus 2001 melaporkan metode lain untuk menghitung kebutuhan pakan lele mulai dari penebaran benih hingga lele dipanen.
Berdasarkan pengalaman peternak lele di jawa barat yang terhitung sukses kebutuhan pakan data diperkirakan dari jumlah penebaran benih lele dalam kolam.
Dikondisikan semua pakan sekali tebar bisa pribadi habis dimakan lele. Hal itu sanggup dicapai dengan cara menawarkan pakan pada lele pada waktu yang sempurna dan teratur setiap harinya.
Demikian juga dengan daerah penebaran pakan. Hal ini dimaksudkan semoga lele hafal betul dengan pengkondisian waktu dan daerah ketika datangnya pakan sehingga lele akan berkumpul semua di situ.
Dengan begitu semua pakan yang diberikan ke bak akan tergoda semua oleh lele. Jika seluruh masakan yang diberikan pribadi di makan hingga habis, maka tidak akan terjadi timbunan sisa masakan yang sanggup menjadikan racun pada kolam.
Pemberian pakan sebaiknya di atur selama masa pemeliharaan. Sekitar 45-50 hari. Caranya dengan memakai feeding system, yakni menghitung
kebutuhan pakan perhari berdasarkan bobot ikan menyerupai telah dicontohkan dalam perhitungan dihalaman sebelumnya.
Pemberian pakan secara teknis tidak dilakukan sekaligus pada ketika waktu, tetapi pada tahap awal pakan ditebarkan separuh takaran dulu gres kemudian sekiranya lele-lele dalam bak hingga lele terlihat malas menyebut pakan.
Dua ahad menjelang panen, persentase pakan harus sekitar 2%-3% dari bobot total.
Pemberian Pakan Lele Berdasarkan Umur
Trubus 2001 melaporkan terdapat metode lain dari yang telah dikemukakan tersebut mengenai pemberian kebutuhan pakan lele yang dipelihara secara intensif yang menambah pakan secara bersiklus sesuai umur tebar.
Sebagai patokan awal ialah kepadatan tebar. Misalnya padat tebar dalam bak pemeliharaan 15000 ekor diberi paka awal sekitar 10-15 kg selama 2 ahad pertama.
Dua ahad berikutnya volume pakan di naikkan secara teratur antara 5-10 kg. pakan bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai nafsu makan.
Pakan tersebut di taburkan secara merata semoga setiap ikan mempunyai peluang mendapat jatah yang sama.
Waktu pemberian pakan sayogyanya dilakukan selain siang hari. Sebab pada ketika itu suhu di permukaan air meningkat yang sanggup mengakibatkan ikan stres. Ikan yang stress akan mengalami penurunan nafsu makan.
Dapat saja terjadi ukuran lele yang dipelihara dalam satu bak tidak seragam meskipun mendapat perlakuan yang sama. Hal itu sangat mungkin terjadi terutama bila ukuran benih lele yang ditebarkan ketika awal pemeliharaan lele sudah tidak seragam.
Pada saatnya ukuran lele yang tidak seragam sanggup menjadikan persoalan tersendiri antarsesama lele dalam satu bak yakni terjadinya kanibalisme.
Ketidakseragaman ukuran lele-lele dalam satu bak pemeliharaan sanggup di atasi dengan pemberian pakan berdasarkan ukuran dan kandungan protein yang berbeda.
Pelet yang ditebar pertama kali berukuran besar dengan kandungan protein 25%. Ini untuk merangsang ikan besar menyergap pakan lebih dulu.
Kesempatan berikutnya diberikan ikan kecil dengan menebar pelet lembut dengan kandungan protein pada pellet yang diberikan tinggi yakni 27%. Perbedaan kadar protein pada pellet ikan bisa seragam.
Baca ini:
Cara Bisnis Ikan Lele yang Menguntungkan untuk Pemula
Pengontrolan Pertumbuhan Lele
Pemeliharaan lele dalam bak secara intensif dilakukan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan pakan lele.
Tetapi pada saat-saat tertentu secara berkala dilakukan pengontrolan kondisi, baik kondisi bak sebagai daerah pembesaran maupun pertumbuhan lele itu sendiri.
Pengontrolan dalam hal ini tidak ubahnya menyerupai aktivitas pengawasan terhadap pertumbuhan lele yang dibudidayakan dalam kolam.
Secara teknis operasional pengontrolan dilakukan untuk memastikan bahwa perjuangan pembesaran lele yang dilakukan berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.
Pengontrolan juga dimaksudkan untuk memantau kemungkinan timbulnya masalah-masalah pada ketika pembesaran lele.
Apabila di tengarai atau diketahui terdapat persoalan tertentu seputar bak dan pertumbuhan lele yang dibudidayakan sebaiknay tidak perlu menunda waktu lagi untuk segera dicarikan solusinya.
Permasalahan Budidaya Lele yang Sering Terjadi
Masalah yang sanggup terjadi atau di alami selain kebutuhan pakan lele dalam bak contohnya media untuk hidup lele yakni air.
Jika air dalam bak pemeliharaan lele di tengarai sangat kotor, maka air bak tersebut segera dikuras.
Masalah lain contohnya apabila pakan yang diberikan tidak seimbang dengan jumlah lele dalam bak atau terlalu sedikit, maka pemberian pakan pada lele segera ditingkatkan jumlahnya.
Masalah yang lain barangkali dalam bak dijumpai terdapat lele yang sakit, maka tidak perlu mengulur-ulur waktu bagi lele yang sakit tersebut segera di obati.
Segera di obati, atau lele banyak yang mengambang dipermukaan sanggup dicari penyebabnya untuk kemudian segera di atasi, dan lain-lain.
Dengan demikian pengontrolan secara rutin dirasa sangat penting demi menjaga keberlangsungan perjuangan budidaya lele intensif.
Hal-hal yang penting dilakukan dalam tindakan pengontrolan, contohnya pertumbuhan lele, kesehatan ikan lele, dan mencurigai kehadiran hama dan penyakit dalam kolam.
Tip mengontrol pertumbuhan lele dalam bak pemeliharaan dilakukan dengan cara mengambil lele sebagai sampel kemudian ditimbang.
Pengontrolan atau pengecekan pertumbuhan lele secara intensif harus sudah diprogram begitu benih lele ditebarkan ke dalam kolam.
Misalnya pengecekan di jadwalkan setiap ahad atau 10 hari sekali. Langkah demikian membantu memperkirakan jumlah pakan yang seharusnya diberikan kepada lele dalam kolam.
Jika ketika pengecekan ditengarai terdapat lele yang terjangkit bibit penyakit atau sakit, maka ikan tersebut segera di ambil dan di obati.
Tip atau cara pengobatan penyakit pada lele beserta jenis obat yang dipakai hendak dikemukakan dalam belahan tersendiri dalam pembahasan kemudian ini.
Bibit penyakit menyerang lele dalam bak disebabkan lingkungan air yang kotor atau tercemar. Untuk itu tindakan pengurasan atau penggantian air perlu dilakukan secara rutin.
Pemeliharaan Kolam Lele
Pengurasan atau penggantian air bak tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi cukup dilakukan 3-5 hari sekali.
Pengurasan air tidak perlu dilakukan setiap hari maksudnya semoga tindakan itu tidak terlalu menguras tenaga.
Selain hal itu yang juga penting diperhatikan ialah pengurasan secara bersiklus dilakukan sembari menunggu pertumbuhan lele hingga lele mempunyai kekuatan fisik yang baik sehingga ketika dipindah-pindahkan lele tidak mengalami cacat fisik atau stres.
Mengecek kesehatan lele yang dibudidayakan dalam bak dilakukan dengan melihat gerakan lele ketika makan atau habis tidaknya pakan yang diberikan.
Jika lele lambat makan, maka ada kemungkinan nafsu makan lele turun akhir stress atau sakit.
Jika dalam bak tengarai lele tidak mau makan, maka peternak segera mencari tahu penyebabnya kemudian dicarikan cara pemecahannya.
Jika hal tersebut tidak segera sanggup diatasi, maka lama kelamaan kondisi lele menjadi semakin lemah dan pada karenanya mati.
Tip untuk menengarai atau untuk sanggup mengecek kesehatan dan pertumbuhan lele dikolam pemeliharaan bisa memakai anco atau jala untuk mengambil sampling ikan lele.
Anco merupakan alat untuk menangkap atau menjaring lele bentuknya lingkaran atau segi empat. Cara memakai anco yakni ke dalam anco dimasukkan segenggam pellet.
Kemudian anco yang telah diisi pelet tersebut diturunkan ke dalam bak pemeliharaan lele. Anco dimasukkan ke dalam bak pelan-pelan dan sehabis terendam selama 15 menit anco bisa dinaikkan.
Banyak atau sdikitnya pellet yang masih tertinggal dalam anco dipakai sebagai pendekatan untuk memperkirakan lele sehat atau sedang menghadapi persoalan (sakit).
Menjaga keutuhan lele-lele yang dipelihara dalam bak agaknya juga penting dengan mengadakan pengontrolan terhadap lingkungan sekitar kolam, menjaga keamanan bak dari bahaya binatang luar, menyerupai musang, burung dan lain-lain. Untuk itu perlu diperhatikan dan dikontrol keadaan pagar kolam.
Jika terdapat pagar yang rusak dan hal itu memungkinkan binatang luar sanggup masuk ke dalam bak memangsa lele, maka pagar segera dibenahi hingga bak kondusif kembali.
Baca yuk,.
Cara Memelihara Ikan Lele yang Baik dan Benar
Penyortiran Lele - Menghitung FCR Lele
Dalam satu bak pemeliharaan lele akhir ukuran lele tidak seragam sanggup mengakibatkan terjadinya kanibalisme antarlele.
Ukuran lele yang tidak seimbang juga sanggup menjadikan persoalan tersendiri sewaktu pemberian pakan. Lele dengan ukuran badan lebih besar bisa mendapat pakan lebih banyak dibandingkan dengan lele dengan ukuran badan lebih kecil.
Bahkan lele dengan ukuran badan lebih besar bisa memangsa lele yang ukuran tubuhnya lebih kecil.
Untuk menghindari hal itu tidak terjadi, maka dilakukan penyortiran lele-lele dalam satu bak pemeliharaan. Penyortiran lele idealnya dilakukan secara bersiklus setiap 10 hari atau 2 ahad sekali.
Penyortiran lele perlu dilakukan semoga pemberian pakan sanggup mengenai sasaran yang tepat.
Apabila lele – lele yang berada dalam bak ukuran atau besarnya seimbang, maka mereka juga akan seimbang untuk mendapat pakan yang diberikan ke dalam kolam.
Antara lele yang satu dengan yang lain yang hidup dalam satu bak pemeliharaan tidak aka nada persaingan untuk mendapat pakan.
Tahap-tahap penyortiran peralatan lele dalam perjuangan pembesaran lele di bak pemeliharaan dilakukan sebagai berikut:
Pertama-tama disiapkan peralatan sortir yang diharapkan berupa selang, serokan, bejana sortir, dan bejana penampungan.
Disiapkan satu bak pemeliharaan untuk menampung dan memelihara lele hasil sortiran.
Tahap berikutnya mengurangi jumlah air dalam bak pemeliharaan. Pengurangan air dilakukan memakai selang dengan pemberian mesin sirkulasi hingga ketinggian air mencapai 5 cm.
Dilakukan penyerokan lele memakai serokan kain, kemudian di tuangkan ke dalam bejana sortir yang ditempatkan persis di atas bejana penampungan.
Lele yang disortir akan tertinggal di dalam bejana sortir, sedangkan lele yang tidak lolos sortir akan berada di bejana penampungan.
Lele di bejana sortir dipindahkan ke dalam bejana penampungan hasil sortiran. Lele dibaskom penampungan dikembalikan ke dalam bak pemeliharaan semula.
Sementara itu, lele hasil sortir dipindahkan ke dalam bak pembesaran yang lain.
Kini telah didapatkan lele dengan ukuran seragam dalam satu bak pemeliharaan yang sama.
Data ini selanjutnya sanggup dipakai untuk fatwa pemberian pakan masa pemeliharaan lele selanjutnya.
Perbedaan Pertumbuhan Keragaman Lele
Penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan lele-lele dalam satu bak meskipun diharapkan sama dikarenakan ukuran benih lele ketika ditebarkan ke bak pemeliharaan sudah tidak sama dan adanya sifat genetik (bawaan) lele yang bersangkutan.
Ada lele yang cepat tumbuh besar, tetapi ada pula lele yang pertumbuhannya lambat alias kuntet. Ketidakseragaman ukuran lele ketika dipanen kuat terhadap harga jual lele sehabis dipanen.
Untuk itu kebutuhan pakan lele perlu Anda perhatikan ketika membuka perjuangan sistem intensif lahan luas semoga mendapat hasil yang maksimal dengan meraih laba yang lebih besar.
Post a Comment for "Kebutuhan Pakan Lele Per Hari Hingga Panen 1000 - 2000 Ekor"